POSISI KEDUDUKAN WILAYATUL HISBAH DALAM BIROKRASI PEMERINTAH ACEH: Studi terhadap jabatan fungsional Wilayatul Hisbah

Muhammad Siddiq, Muhammad Zulhilmi, Ihdi Karim Makinara

Abstract


Penelitian ini mempunyai hipotesis bahwa WH secara karir fungsional belum mempunyai kekuatan hukum yang kuat. Hal ini terindikasi dari jabatan karir fungsional WH yang tidak termasuk dalam sistem kepegawaian nasional. Pembentukan WH di Aceh tidak diiringi penguatan secara karir fungsional di tingkat pusat. Untuk menyiasati hal tersebut, karir fungsional WH ditempatkan bersama Satpol PP, atau dileburkan pada dinas-dinas lainnya dalam lingkungan birokrasi pemerintah Aceh. Kalau sebelumnya keberadaan WH hanya berdasarkan Qanun Aceh, maka dalam UU PA WH dianggap sebagai bagian dari Satpol PP dan diberi nama Polisi Wilayatul Hisbah. Perdebatan dan diskusi tentang kedudukan WH dalam sistem birokrasi pemerintahan Aceh, merupakan topik menarik untuk diteliti karena berkaitan dengan pelaksanaan syariat Islam di Aceh. Diharapkan hasil penelitian ini, setidaknya dapat menemukan suatu rekomendasi penting, demi mereposisi kedudukan ideal WH dalam birokrasi pemerintah Aceh, maupun di tingkat nasional. Di samping itu, perubahan nomenklatur baru tentang WH dalam sistem kepegawaian nasional juga dapat terwujud, dengan hasil penelitian ini sebagai salah satu landasan akademiknya. Karena semestinya, suatu perubahan kebijakan diharapkan membiasakan diri dengan suatu kajian akademik intensif, baik berupa riset, focus group discussion, atau melalui diskusi-diskusi ilmiah lainnya.

Keywords


reposisi; wilayatuh hisbah; jabatan fungsional

Full Text:

PDF

References


Abeng T, ‘Business Ethics in Islamic Context: Perspectives of a Muslim Business Leader,’ (1997) 7 (3) Business Ethics Quarterly 47-54.

Abu Ya‘la al-Farra’ AY, Al-Ahkam al-Sultaniyyah (Matba‘at Mustafa al-Babi al-Halabi 1966)

Al-Hibri AY, ‘Islamic Constitutionalism and the Concept of Democracy,’ (1992) 24 (1) Case Western Reserve Journal of International Law 1-27.

Arjomand SA, ‘Islamic Constitutionalism,’ (2007) 3 (1) Annual Review of Law and Social Science 115-140.

Al-Mawardi, al-Ahkam al-Sultaniyyah wa al-Wilayah al-Diniyyah (Matba‘at Mustafa al-Babi al-Halabi 1973)

Al-Saqati, Fi Adab al-Hisbah, (Dar al-Fikr al-Hadith 1987)

Basarah A, ‘Kajian Teoritis Terhadap Auxiliary States Organ Dalam Struktur Ketatanegaraan Indonesia,’ (2014) 43 (1) Masalah-Masalah Hukum 1-8.

Blasi B and John T. Jost, ‘System Justification Theory and Research: Implications for Law, Legal Advocacy, and Social Justice,’ (2006) 94 (4) California Law Review 1119-1168.

Carías AB (ed), Constitutional Courts as Positive Legislators A Comparative Study (Cambridge University Press 2011)

Christian D, ‘Naskah Akademik Dalam Pembentukan Undang-Undang Ditinjau Dari Perspektif Pembangunan Hukum Nasional,’ (2015) 11 (4) Jurnal Legislasi Indonesia 41.

Dahlan AA, Ensiklopedi Hukum Islam (Ichtiar Baru van Hoeve 1996)

Daily MB, ‘Anggaran Wilayatul Hisbah Perlu Ditingkatkan, diakses 16 Juni 2015,

Dekmejian RH, ‘The Rise of Political Islamism in Saudi Arabia,’ (1994) 48 (4) The Middle East Journal 627-643.

Dictionaries D, ‘Definition Reposition’, diakses 16 Juni 2015

Fitri A, ‘Studi Analisis Peran Lembaga Hisbah Pada Masa Pemerintahan Khalifah Umar Ibn Khattab,’ (Disertasi Doktor, IAIN Walisongo 2009)

Fitri LE, ‘Peranan Wilayatul Hisbah Dalam Pengawasan Pasar,’ (2014) 1 (1) Jurnal Manajemen Terapan dan Keuangan 62-73.

Gabe Ferrazzi, Legal Standing And Models Of Local Government Functions In Selected Countries: Implications For Indonesia, (Ministry of Home Affair of Indonesia 2002)

Hakim L and Agus Sudaryanto, ‘An Institutionalization of the State Commisions as a State Institutions on the Basis of the 1945 Constitution of the Republic of Indonesia,’ (2015) 33 Journal of Law, Policy and Globalization 77-85.

Harris J, ‘A Clinical Approach To Legal Drafting,’ (2015) 94 Amicus Curiae 1.

He W, ‘Developing Problem-Solving Skills With Case Study In A Conceptual Management Course,’ (2015) 11 (2) Journal of Business Case Studies 57-70.

Ibn Taymiyyah, al-Hisbah fi al-Islam aw Wazifah al-Hukumah al-Islamiyyah, (Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah 1992)

Ichwan MN, ‘The Politics of Shari ‘atisation: Central Governmental and Regional Discourses of Shari ‘a Implementation in Aceh, in ’Islamic Law in Modern Indonesia,’ (HarvardUniversity Press 2007)

Indonesia KBB, ‘Definisi Reposisi’, diakses 16 Juni 2015,

Indonesia S, ‘Tim Terpadu Pidie Jaring 23 Ekor Kambing,’ diakses 16 Juni 2015,

Indonesia S, ‘Wilayatul Hisbah Tak Seharusnya Diserang,’ diakses 16 Juni 2015

Jacobstein JM, Roy M. Mersky, and Donald J. Dunn. Fundamentals of Legal Research (Foundation Press 1994) 1-10.

Keban YT, ‘Pokok-Pokok Pikiran Perbaikan Sistem Manajemen SDM PNS di Indonesia,’ (2004) 8 (2) Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik 19.

Keputusan Gubernur No. 1 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Organisasi Wilyatatul Hisbah.

Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil.

Kloos D, ‘Strengthening Local Leadership. Sharia, Customs, and the Dynamics of Vigilante Violence in Aceh,’ Regime Change, Democracy And Islam The Case Of Indonesia (University of Leiden 2013)

Knowles J, Effective Legal Research (Sweet & Maxwell 2012)

Kopertis12, ‘Seputar Jabatan Struktural dan Jabatan Fungsional’, diakses 16 Juni 2015,

Kumorotomo W, Etika Administrasi Negara, (Rajawali Pers 1992)

Meredith S, ‘Oscola, a UK Standard for Legal Citation,’ (2011) 11 (2) Legal Information Management 111-114.

Milallos MTR, ‘Muslim Veil As Politics: Political Autonomy, Women and Syariah Islam in Aceh,’ (2007) 1 (3) Contemporary Islam 289-301.

Murti MS, ‘Harmonisasi Peraturan Daerah Dengan Peraturan Perundang-Undangan Lainnya,’ (2010) Jurnal Legislasi Daerah

Ochsenwald W, ‘Saudi Arabia and the Islamic Revival,’ (1981) 13 (3) International Journal of Middle East Studies 271-286.

Oudang M, Perkembangan Kepolisian di Indonesia (Mahabarata Djakarta 1952)

Parsons N, and Marcus Mietzner, ‘Sharia Bylaws in Indonesia: A Legal and Political Analysis,’ (2009) 11 (2) Australian Journal of Asian Law 190-217.

Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2000 Tentang Pelaksanaan Syari’at Islam

Peraturan Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 33 Tahun 2001 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Syari’at Islam.

Peraturan Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 33 Tahun 2001 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Syari’at Islam.

Peraturan Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 5 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Syariat Islam.

Peraturan Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam No. 5 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Syariat Islam.

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi No. 4 Tahun 2014 Tentang Jabatan Fungsional Polisi Pamong Praja Dan Angka Kreditnya.

Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2010 Tentang Satuan Polisi Pamong Praja.

Peraturan Pemerintah No. 40 Tahun 2010 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 1994 Tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja

Peraturan Menteri Dalam NegeriNomor 40 Tahun 2011TentangPedoman Organisasi Dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamong Praja

Perillo JM, ‘UNIDROIT Principles of International Commercial Contracts: The Black Letter Text and a Review,’ (1994) 63 Fordham Law Review 281.

Qanun Aceh Nomor 5 Tahun 2007 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas, Lembaga Teknis Daerah, dan Lembaga Daerah Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Qanun No. 11 Tahun 2002 Tentang Penyelenggaraan Syariat.

Ridwansyah, ‘Penempatan Jabatan Fungsional,’ (2013) 2 (3) Publika Jurnal Ilmu Administrasi Negara 6-8.

Rose-Ackerman S, Stefanie Egidy, and James Fowkes, Due Process of Lawmaking (Cambridge University Press 2015)

Rosengren KE, ed. Advances in Content Analysis. (Publications 1981) 31-35.

Salter M, Writing Law Dissertations: An Introduction And Guide To The Conduct Of Legal Resarch (Longman 2007)

Sekretariat Negara Republik Indonesia, Sumber Tertib Hukum Republik Indonesia (Sekretariat Negara Republik Indonesia 1985)

Setyadi SB, ‘Pembentukan Peraturan Daerah,’ (2007) 5 (2) Buletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan 1-17.

Siregar HB, ‘Islamic Law in a National Legal System: A Study on the Implementation of Shari'ah in Aceh, Indonesia,’ (2008) 3 (1) Asian Journal of Comparative Law 1-26.

Surat KeputusanGubernur Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 01 Tahun 2004 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Wilayatul Hisbah

Thaib D, Kedaulatan Rakyat, Negara Hukum, dan Konstitusi, (Liberty Publishing Company 1999) 107.

Uddin A, ‘Religious Freedom Implications of Sharia Implementation in Aceh-Indonesia,’ (2010) 7 (3)University of St. Thomas Law Journal 603-648

Undang-Undang No. 12 tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan.

Undang-Undang No. 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintahan Aceh

Walker M and Irene Tinker, ‘Development and Changing Bureaucratic Styles in Indonesia: The Case of the Pamong Praja,’ (1975) 48 (1) Pacific Affairs 70-72.

Wikipedia, ‘Karesidenan,’ diakses 28 Oktober 2015, https://id. wikipedia. org/wiki/ Karesidenan

Zander M, The Law-Making Process (Bloomsbury Publishing 2015)http://www.pv. gov.sa/




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/aricis.v1i0.951

Refbacks

  • There are currently no refbacks.