ANALISIS HABITAT GAJAH SUMATERA (Elephas maximus sumatranus) BERDASARKAN Software SMART DI KECAMATAN PEUNARON KABUPATEN ACEH TIMUR

Taufan Mustafa, Abdullah Abdullah, Khairil Khairil

Abstract


Penelitian analisis habitat gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) dilakukan di Kecamatan Peunaron Kabupaten Aceh Timur pada bulan September sampai dengan Oktober 2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan gajah sumatera dan kondisi habitatnya. Metode yang digunakan adalah survei eksploratif deskriptif  dengan mengamati secara langsung pada setiap area lintasan. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan teknik SMART untuk mengetahui keberadaan gajah liar dan kondisi habitat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan habitat yang digunakan oleh gajah memiliki frekwensi habitat yang berbeda-beda, terlihat dari jejak gajah yang ditemukan pada jalur lintasan. Jejak gajah lebih banyak ditemukan dibandingkan dengan jejak satwa liar lainnya. Jejak gajah yang ditemukan didominasi oleh jejak kotoran sebanyak 56%, karena jejak kotoran lebih bertahan lama dari pada jejak tapak. Di kawasan ini, gajah lebih suka bermain di hutan sekunder daripada jenis hutan lainnya, dengan persentase temuan pada jenis hutan tersebut sebanyak 53%, karena hutan sekunder seperti di kawasan areal perkebunan banyak menyediakan tempat bernaung dari sinar matahari dan menyediakan pakan muda. Analisis peta citra satelit dalam kurun waktu 10 tahun menggambarkan kondisi habitat kawasan hutan di Kecamatan Peunaron terus menyusut sebanyak 12.726,02 hektar dari total luas Kecamatan Peunaron sebesar 75.187,45 hektar. Ancaman penyusutan hutan didominasi oleh penebangan kayu olahan sebesar 35%, temuan kayu olahan di lapangan mencapai 346,236 m3. Aktifitas manusia dalam kawasan habitat gajah menjadi faktor pemicu terjadinya konflik satwa tersebut dengan manusia.

Keywords


Habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), Software SMART, Peunaron Kabupaten Aceh Timur

Full Text:

PDF

References


Hedges, S. 2005 Distribution, status, and conservation needs of Asian elephants (Elephas maximus) Biological Conservation in Lampung Province, Sumatra, Indonesia.

Kinnaird, dkk, 2003. Deforestation Trends in a Tropical Landsacpe and Implications for Endangered Large Mammals. Concervation Biology.

MacKenzie, D. I., and M.S. Boyce. 2001. Esimation closed population size using negative binomial models, Western Black Bear Workshop. Vol 7:21-23.

BKSDA. 2007. Pengendalian Lalu Lintas Tumbuhan dan Satwa Liar. Balai Konservasi Sumber Daya Alam Aceh. http://www.ksda-Aceh.go.id, Departemen Kehutanan RI. 2007 Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Gajah Sumatra dan Gajah Kalimantan 2007-2017. Jakarta: Ditjen PHKA Departemen Kehutanan RI.

Abdullah. 2009. Estimasi Daya Dukung Habitat Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus Temminck) Berdasarkan Aktivitas Harian Menggunakan Sistem Informasi Geografis (GIS) Sebagai Solusi Konflik Dengan Lahan Pertanian. Berkala Penelitian Hayati (Journal of Biological Researches Special Topics in Zoology).

Prasetyo, L.B., E.K. Damayanti, S.I.S. Purnama, M.S. Moy, D. Gunaryadi, A. Rafiastanto, Y. Suryadinata. 2015. Pengarusutamaan Nilai, Status, Monitoring Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem. Laporan Seminar Nasional Konservasi Biodiversitas di Sub-Regional Sumatera Bagian Selatan, Palembang, 14-15 Januari 2015.

Armanda, 2016. Analisis Konflik Manusia dengan Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) Berdasarka Intensitas Kehadiran Gajah dan Perspektif Pemahaman Konservasi Masyarakat di Kecamatan Peunaron Aceh Timur.

Puspiastuti, Wahyudi dan Herwin Joni. 2014. Analisis Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Pemanenan Kayu Sistem TPTI di PT Dwimajaya Utama Provinsi Kalimantan Tengah. Jurnal Hutan Tropika Universitas Palangkaraya, Vol 9, No 2. Palangkaraya.

Sanijar. Manurung, T. F., dkk. 2013. Kerusakan Tegakan Tinggal Akibat Kegiatan Pemanenan di Areal IUPHHK-HA PT. Kalimantan Satya Kencana. Pontianak.

Sukmantoro W., Syamsuardi.,Sudibyo., dan Adan Suprahman. H. 2011. Desain Kanal atau Parit Gajah sebagai bagian dari teknik mitigasi konflikGajah-Manusia di Tesso NiloPropinsi Riau.15Juni 2011.// ian_dari_teknik_ mitigasi_konflik_Gajah_Manusia_di_Tesso_Nilo_Propinsi_Riau. Diakses pada 17 Maret 2016.

Kodandapani, et al. 2014. Human Dimensions of Forest Degradation in The Sathyamangalam Landscape. Published by Journal Asian Nature Conservation Foundation.

Fadillah R, Yoza D, Sribudiani E. 2014. Sebaran dan perkiraan produktivitas pakan gajah di sekitar Duri Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis. Jurnal Faperta Vol. 1 No.2.

Hossen, A. 2013. Human-elephant conflict in Bangladesh; causes and intensity of fatality-es. Master's Thesis. Institutt for biologi.

Pardede, J. 2017. Populasi Gajah Sumatera Menurun Drastis. http://harian.analisa-daily.com/lingkungan/news/populasi-ga-jah-sumatera-menurun drastis/378789/ 2017/ 07/16.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/biotik.v6i1.4041

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

All works are licensed under CC BY-SA

Index By

       

Office Address

Jl. Syeikh Abdul Rauf Komplek Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh 23111, Email: jurnal.biotik@ar-raniry.ac.id

Contact Person

Samsul Kamal (HP. 0813-6003-0895), Elita Agustina (HP. 0852-7741-7176), Mulyadi (HP. 0812-6909-431)