IDENTIFIKASI MAKROZOOBENTHOS DI PERAIRAN KRUENG SABEE, KRUENG PANGA, KRUENG TEUNOM, ACEH JAYA

Authors

  • Irma Dewiyanti Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Darussalam-Banda Aceh
  • Muhammad Fersita Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Darussalam-Banda Aceh
  • Syahrul Purnawan Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Darussalam-Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.22373/pbio.v5i1.2124

Abstract

Makrozoobenthos berperan sebagai mata rantai makanan dalam ekosistem perairan. Ditinjau dari level tropiknya, makrozoobentos menduduki level konsumen pertama dan kedua dan pada akhirnya dimakan oleh konsumen yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis serta mengetahui kepadatan dan struktur komunitas makrozoobentos di perairan Krueng Sabe, Krueng Panga dan Krueng Teunom di Kabupaten Aceh Jaya. Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2016. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan 3 stasiun pengamatan dan 3 kali ulangan. Pengambilan sampel bentos dilakukan dengan menggunakan metode transek kuadrat berukuran 1 x 1 m2 yang diletakkan pada tiap stasiun pengamatan. Hasil penelitian ditemukan 13 jenis makrozoobenthos dari 2 kelas yaitu kelas Gastropoda dan kelas Pelecypoda. Komposisi tertinggi adalah kelas Gastropoda sebesar 85% dan komposisi terendah dari kelas Pelecypoda yaitu sebesar 15% dengan keanekaragaman berkisar antara 1,49-1,52 dengan keseragaman tinggi yaitu berkisar antara 0,83-1,00 sehingga tidak ada jenis tertentu yang mendominasi di ketiga perairan ini

Author Biographies

  • Irma Dewiyanti, Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Darussalam-Banda Aceh
    Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Darussalam-Banda Aceh
  • Muhammad Fersita, Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Darussalam-Banda Aceh
    Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Darussalam-Banda Aceh
  • Syahrul Purnawan, Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Darussalam-Banda Aceh
    Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan Universitas Syiah Kuala, Darussalam-Banda Aceh

References

APHA. 1989. Standard Metods for the Examination of Water and Waste Water. APHA. AWWA.APCH. Port City Press. Baltimore. Maryland.

Arief, A. M. P. 2003. Hutan Mangrove Fungsi dan Manfaatnya. Kanisius, Yogyakarta.

Barnes, R. D. 1987. Invertebrate Zoology, 5th Edition. W. B. Saunder Company. Philadelphia. London.

Barus, T.A. 2002. Pengantar Limnologi. Medan: Universitas Sumatra Utara.

Dharma, B., 1988. Indonesian shells [Siput dan Kerang Indonesia]. 111 pp., Sarana Graha, Jakarta.

Fachrul, M. F. 2007. Metode Sampling Bioekologi. Bumi Aksara. Jakarta.

FAO. 1998. species identification guide for fishery purposes, The living marine resources of the Western Central Pasific: Volume 1 Seaweeds, corals, bivalves and gastropods. Carpenter K. E., Niem V. H (eds), pp. 1-686. Food and Agriculture Organization of the United Nations, Rome, Italy.

Jailani dan M. Nur. 2012. Studi biodiversiti bentos di Krueng Daroy Kecamatan Darul Imarah Kabupaten Aceh Besar. Jurnal Rona Lingkungan Hidup, 5 (1): 8–15.

Krebs, C.J. 1889. Ecologycal Methodelogy. Harper and Row Publisher, New York.

Lind, L. T., 1979. Hand Book of Common Method in Lymnology. Second Edition. The C. V. Mosby Company St. Louis. Toronto. London.

Marpaung, F,A,A. 2013. Keanekaragaman Makrozoobenthos di Ekosistem Magrove Silvofishery dan Mangrove Alami Kawasan Ekowisata Pantai Boe Kecamatan Galesong Kabupaten Takalar. Skripsi Program Studi Ilmu Kelautan, Jurusan Ilmu Kelautan Universitas Hasanuddin, Makassar.

Macintosh, D. J., Ashton, E. C., Havanon, S., 2002. Mangrove rehabilitation and intertidal biodiversity: a study in the Ranong mangrove ecosystem Thailand. Estuarine, Coastal and shelf Science, 55:331-345.

Nybakken, J.W., 1992. Biologi Laut Suatu Pendekatan Ekologis. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Indonesia.

Odum, E. P. 1993. Dasar-Dasar Ekologi Umum. Diterjemahkan oleh T. Samingan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Pamuji, A., M.R. Muskananfola, C. A’in. 2015. Pengaruh Sedimentasi Terhadap Kelimpahan Makrozoobenthos di Muara Sungai Betahwalang Kabupaten Demak. Jurnal Saintek Perikanan Vol.10 (2) : 129-135

Pescod, M. D. 1973. Investigation of Rational Effluen and Stream Standards for Tropical Countries. A.I.T. Bangkok, 59 pp.

Rizka, S., Z.A. Muchlisin, I. Dewiyanti. 2016. Komunitas Makrozoobenthos di Perairan Estuaria Rawa Gambut Tripa Provinsi Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah,1(1): 134-145.

Roberts, D., Soemodihardjo, S., Kastoro, W., 1982. Shallow water marine molluscs of North-West Java, pp. 143, P3O – LIPI, Jakarta.

Sudarja, Y., 1987. Komposisi Kelimpahan dan Penyebaran mangrove dari Hulu ke Hilir Berdasarkan Gradien Kedalaman di Situ Lentik, Dermaga. Kab Bogor. Karya Ilmiah. Fakultas Perikanan. IPB. Bogor.

Taqwa, A. 2010. Analisis Produktivitas Primer Fitoplankton Dan Struktur Komunitas Fauna Makrozoobenthos Berdasarkan Kerapatan Manggrove di Kawasan Konservasi Manggrove dan Bekantan Kota Tarakan, Kalimantan Timur.[Tesis]. Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Semarang, hlm 109.

Tee, G. A. C., 1982. Some aspect of the mangrove forest at Sungai Buloh, Selangor II. Distribution patternand population dynamic of tree dwelling fauna. Mal Nat J 35:267-277.

Yeanny, M.S. 2007. Keanekaragaman Makrozoobentos di Muara Sungai Belawan. Fakultas MIPA, USU.

Downloads

Published

2018-04-05