PENGARUH PUPUK CAIR AMPAS TEBU (Saccharum officinarum) TERHADAP PERBINTILAN DAN PERTUMBUHAN VEGETATIF KEDELAI (Glycine max (L) Merrill)

Authors

  • Wardiah Wardiah Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
  • Supriatno Supriatno Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
  • Hilmawati Rizky Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
  • Afgan Ihsan Hereri Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.22373/pbio.v4i1.2570

Abstract

Bintil akar kedelai merupakan tempat fiksasi Nitrogen, senyawa yang diperlukan pada pertumbuhan kedelai. Ampas tebu merupakan sumber sukrosa dan senyawa yang diperlukan dalam pembentukan bintil akar dan pertumbuhan tanaman tersebut. Penelitian ini bertujuan bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pupuk organik cair ampas tebu terhadap perbintilan dan pertumbuhan vegetatif kedelai.Metode penelitian adalah eksperimen dengan pola Rancangan Acak Lengap (RAL) dengan lima perlakuan dan lima ulangan. Konsentrasi pupuk cair ampas tebu yang digunakan adalah 0 %, 25 %, 50 %, 75 %, dan 100 %. Metode Analisis data yang digunakan adalah sidik ragam ANAVA dengan uji lanjut Duncan. Parameter yang diukur terdiri dari jumlah bintil akar efektif, tinggi batang (cm), jumlah daun (helai), dan berat kering kedelai (gram). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk organik cair ampas tebu berpengaruh nyata terhadap tinggi batang dan jumlah daun pada umur kedelai 21 HST dan 28 HST serta terhadap jumlah bintil akar efektif. Hasil penelitian disimpulkan bahwa pemberian pupuk organik cair ampas tebu berpengaruh terhadap kedelai, dan pertumbuhan terbaik kedelai ditemukan pada perlakuan pemberian pupuk organik cair ampas tebu 50%.

Author Biographies

  • Wardiah Wardiah, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
    Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
  • Supriatno Supriatno, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
    Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
  • Hilmawati Rizky, Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
    Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
  • Afgan Ihsan Hereri, Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh
    Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

References

Adisarwano.2005.Kedelai. Jakarta: Penebar Swadaya.

Cahaya T S, A dan Nugroho, D.A (2008) Pembuatan Kompos Dengan Menggunakan Limbah Padat Organik (Sampah Sayuran Dan Ampas Tebu.

Irwan,A.W. 2006. Budidaya Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merill).Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran Jatinangor. http://www.kedelaipustaka.unpad.ac.id diakses 12 September 2014.

Kusuma, K.J. 2009. Pengaruh Tingkat Penggunaan Ampas Tebu (Bagasse) Fermentasi Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Pada Domba Lokal Jantan. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelah Maret Surakarta.

Lakitan, B., 2001. Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Rajawali Pres

Prawiranata,W.S.H dan Tjondronegoro, P. 2009. Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Departmen Botani Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

Salisbury,F.B dan Ross,C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2 Terjemahan Diah R Lukman dan Sumaryono. Bandung: Penerbit ITB.

Sarief,ES. 1986. Kesuburan dan Pemupukan Tanah Pertanian. Bandung: Pustaka Buana.

Siboro,Surya, dan Herlina. 2013. Pembuatan Pupuk Cair dan Biogas Dari Campuran Limbah Sayuran. Jurnal Teknik Kimia USU. Vol 2 No. 3

Suryati, T. 2014. Bebas Sampah Dari Rumah; Cara Bijak Mengolah Sampah Menjadi Kompos dan Pupuk Cair. Jakarta. AgroMedia Pustaka.

Wikana,I dan Lukas, L. 2008. Tinjauan Kuat Lentur Panel Menggunakan Bahan Ampas Tebu dan Sikacim Bonding Adhesive. Majalah Ilmiah Ukrim Edisi 1/th xiii.

Wardiah, Supriatno, dan Irmas, C.M. 2015. Efektivitas Pupuk Cair Ampas Tebu (Saccharum officinarum) Terhadap Perbintilan dan Pertumbuhan Vegetatif Kedelai (Glycine max (L) Merrill). Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Biotik 2015, Banda Aceh 30 April 2015.

Downloads

Published

2018-02-12