ESTIMASI BIOMASSA KARBON SERASAH DI KAWASAN HUTAN SEKUNDER PEGUNUNGAN DEUDAP, KECAMATAN PULO ACEH, KABUPATEN ACEH BESAR

Authors

  • Cut Yoesi Elvina Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
  • Muhammad Fadhil Mulyanda Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
  • Sri Mona Lisa Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
  • Muslich Hidayat Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
  • Mulyadi Mulyadi Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.22373/pbio.v6i1.4254

Abstract

Pulo Nasi adalah salah satu pulau dari beberapa pulau yang menjadi bagian dari gugusan kepulauan PuloAceh yang terletak di kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh. Pulau Nasi berada pada koordinat  95 9’ 4.44” BT dan 5 37’ 18.68” LU. Hutan sekunder merupakan hutan yang tumbuh dan berkembang secara alami sesudah terjadi kerusakan/perubahan pada hutan yang pertama. Biomasa tumbuhan merupakan jumlah total bobot kering semua bagian tumbuhan hidup. Biomasa tumbuhan bertambah karena tumbuhan menyerap karbondioksida  (CO2) dari udara dan mengubah zat ini menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis, bagian dari biomassa tumbuhan contoh salah satunya serasah. Serasah adalah lapisan tanah bagain atas yang terdiri dari bagian tumbuhan yang telah mati seperti guguran daun, ranting dan cabang, bunga dan buah, kulit kayu serta bagian lainnya yang menyebar dipermukaan tanah di bawah hutan sebelum bahan tersebut mengalami dekomposis. Penelitian ini bertujuan untuk  mengetahui estimasi biomassa serasah dan estimasi karbon serasah di hutan sekunder. Pengumpulan data dilakukan dengan sampling plot yaitu pengukuran yang memuat panjang dan lebar yang sama. Ukuran plot adalah 1x1m. Hasil Penelitian diperoleh dari total keseluruhan biomassa karbon serasah hutan di 9 titik pada setiap jalur diperoleh total biomassa karbon tertinggi yaitu pada jalur II (masjid) titik ke 3 dengan total 4864098,931 sedangkan total biomassa karbon yang paling rendah yaitu pada jalur 1 (lapangan) titik ke 3 dengan total 1077245,213.

Author Biographies

  • Cut Yoesi Elvina, Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
    Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
  • Muhammad Fadhil Mulyanda, Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
    Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
  • Sri Mona Lisa, Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
    Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
  • Muslich Hidayat, Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
    Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
  • Mulyadi Mulyadi, Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh
    Program Studi Pendidikan Biologi FTK UIN Ar-Raniry Banda Aceh

References

Andi Gustiani Salim. 2014.“Produksi dan Kandungan Hara Serasah pada Hutan Rakyat Nglanggeran Gunung Kidul D.I. Yogyakarta”.Jurnal Penelitian Hutan Tanaman. Vol.11 No.2.

Frans Wanggai. 2009. Manajemen Hutan, Jakarta: Grasindo.

Kusnadi, Saefudin. 2007.Keanekaragaman Jamur Selulolitik dan Amilolitik Pengurai Sampai Organik dari berbagai Substrat. Bandung: Pendidikan Biologi FMIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Tiya Zhafira. 2016. Estimasi Biomassa Karbon Serasah di Hutan Kota Putroe Phang Kota Banda Aceh Sebagai Referensi Praktikum Ekologi Tumbuhan. Banda Aceh: UIN Ar- Raniry.

Widya, K.P. 2011. Laju Dekomposisi Serasah Daun. Medan: USU Press.

Wahyu Andy Nugraha. 2010. “Produksi Serasah (Guguran Daun) pada Berbagai Jenis Mangrove di Pangkalan”. Jurnal Kelautan. Vol.3 No.1.

Downloads

Published

2019-01-24