SEBARAN NYAMUK Aedes DI KAMPUS UIN AR-RANIRY BANDA ACEH PADA MASA PANDEMI COVID-19
DOI:
https://doi.org/10.22373/pbio.v8i1.9422Abstract
Pada masa pandemi Covid-19 aktivitas belajar dan bekerja dilakukan di rumah. Kondisi ini menyebabkan gedung-gedung sekolah atau kampus tempat aktivitas belajar dan bekerja menjadi kosong dan sepi. Keadaan lingkungan kampus yang sepi dari aktivitas manusia diduga berpengaruh terhadap populasi dan sebaran nyamuk Aedes. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui sebaran nyamuk Aedes di kampus UIN Ar-Raniry pada masa pandemi Covid-19. Penelitian ini menggunakan metode eksplorasi dan penetapan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 24 titik sebaran nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus pada gedung-gedung yang terdapat di kampus UIN Ar-Raniry. Sebaran nyamuk Ae albopictus ditemukan sebanyak 22 titik sedangkan nyamuk Ae. aegypti hanya ditemukan 2 titik sebaran. Pada masa pandemi Covid-19 masih ditemukannya sebaran nyamuk Ae. aegypti dan Ae. albopictus di kampus UIN Ar-Raniry Banda AcehReferences
Agustina, E. (2015). Fauna Nyamuk Vektor Tular Penyakit dan Tempat Perindukannya di Kawasan Kampus UIN Ar-Raniry. Prosiding Seminar Nasional Biotik 2015, 253–258.
Agustina, E. (2016). Serangga Hama Permukiman (Nyamuk & Lalat). Yayasan Ummi.
Agustina, E., Sari, W., & Ofreza, A. (2019). Preferensi Tanaman Tempat Aktivitas Aedes di Pekarangan Rumah Desa Kopelma Banda Aceh. Aspirator - Journal of Vector Borne Diseases, 11 (1), 59–66.
Amir Khosim, et al. 2010. Geografi. Jakarta : PT. Grasindo.
Dota T, Yosefina, Syahribulan, M., & Umar, R. (2013). Eksistensi dan Sebaran Nyamuk Aedes aegypti and Aedes albopictus di Kampus Universitas Hasanuddin Makassar. Jurnal Ekologi Kesehatan, 12(2), 87–94.
Faridah, L., Leonita, I., & Yusnita, S. (2018). Deteksi Keberadaan Nyamuk berdasar atas Ketinggian Gedung di Kawasan Kampus Universitas Padjadjaran Jatinangor Detection of Mosquito Presence based on Building Elevation in Universitas Padjadjaran Jatinangor. Majalah Kedokteran Bandung, 50(1), 48–52.
Hasyimi, H. dan Mardjan. (2004). Pengamatan Tempat Perindukan Aedes aegypti Pada Tempat Penampungan Air Rumah Tangga Pada Masyarakat Pengguna Air Olahan. J. Ekologi Kesehatan. 3(1) 37-42.
Makkatenni, Atjo, N., Juhardi, & Jalil. (2016). Analisis Terhadap Densitas Larva Nyamuk Aedes aegypti ( Vektor Penyakit Demam Berdarah Dengue / DBD ). Prosiding Seminar Nasional from Basic Science to Comprehensive Education, 139–145.
Pratamawati, D. A. (2010). Peran Juru Pantau Jentik dalam Sistem Kewaspadaan Dini Demam Berdarah Dengue di Indonesia The Role of Juru Pantau Jentik in Dengue Haemorrhagic Fever Early. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 6(123), 243–248.
Ridha, M. R., Rahayu, N., Rosvita, N. A., & Setyaningtyas, D. E. (2013). Hubungan Kondisi Lingkungan dan Kontainer Dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue di Kota Banjarbaru.Jurnal Epidemiologi Dan Penyakit Bersumber Binatang (Epidemiology and Zoonosis Journal), 4(3), 133–137.
Rozilawati, H., Jaal, Z., & Rus, A. C. (2007). Seasonal abundance of Aedes albopictus in selected urban and suburban areas in Penang , Malaysia Seasonal abundance of Aedes albopictus in selected urban and suburban areas in Penang , Malaysia. Tropical Biomedicine, 24(2007), 83–94.
Soegijanto. 2003. Demam Berdarah Dengue. Surabaya : PT Bina Ilmu
Sriwichai, P., Karl, S., Samung, Y., Sumruayphol, S., & Kiattibutr, K. (2015). Evaluation of CDC light traps for mosquito surveillance in a malaria endemic area on the Thai-Myanmar border. Parasites & Vectors, 8(636), 1–10. https://doi.org/10.1186/s13071-015-1225-3.
Tim Detik News. 2020. Data Kemenkes, Banyak Kasus DBD di Wilayah Kasus Covid yang tinggi. Web https://news.detik.com/berita/d-5078859/dr-reisa-data-kemenkes-banyak-kasus-dbd-di-wilayah-kasus-covid-yang-tinggi. diakses tanggal 3 Juli 2020.