SOLIDARITAS SOSIAL DALAM TRADISI SAMADIYAH DI TENGAH MASYARAKAT ISLAM DI DESA MEUNASAH KRUENG KECAMATAN INGIN JAYA

Rahmat Kurniawan, Suharman Suharman

Abstract


Abstract: As a religious tradition passed down from generation to generation, Samadiyah is full of a sense of community. This article aimed to examine social solidarity in the Samadiyah tradition, focusing on a description of the implementation of the Samadiyah tradition and the forms of solidarity that exist in implementing the Samadiyah tradition based on Emile Durkheim's theory of social solidarity. The research method used is descriptive-qualitative. At the same time, the research technique applied was participant observation; by going directly to the field following Samadiyah. Then, the literature study was done by analyzing related documents and paying attention to the steps in data collection, such as books, literature, and reports related to the formulation of the research problem that will be answered. The writer found two big points in this research. First, this study stated that the social solidarity contained in the Samadiyah tradition was indentic with Emile Durkheim's theory of social solidarity. Second, the forms of social solidarity that exist in the Samadiyah tradition were divided into; mechanical solidarity, which has social integration in which the community is present successing the tradiition without having their duties described individually which have the basic concept that members of the community have the same values and beliefs,and organic solidarity, namely social integration that arises from the need for services to one another by individuals which in the Samadiyah tradition has the task of the Teungku as the leader of the Samadiyah procession. So it can be said that the Samadiyah tradition had characteristics and forms that are identical to the picture of solidarity communicated by Emile Durkheim.

Keywords: Samadiyah; Social Solidarity; Religious Rituals.

Abstrak: Tradisi Samadiyah sebagai tradisi keagamaan turun-temurun yang terus dilakukan sampai saat ini sarat akan solidaritas. Artikel ini bertujuan mengkaji solidaritas sosial dalam Tradisi Samadiyah dengan fokus terhadap deskripsi dari pelaksanaan tradisi Samadiyah dan bentuk solidaritas yang ada dalam pelaksanaan tradisi Samadiyah berdasarkan teori solidaritas Emile Durkheim. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif, teknik penelitiannya yaitu observasi partisipan dengan terjun langsung ke lapangan mengikuti Samadiyah, studi pustaka, dengan menganalisa dokumen yang terkait, memperhatikan langkah-langkah dalam pengambilan data seperti buku-buku, literatur-literatur, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan. Penulis menemukan dua poin besar dalam penelitian ini. Pertama, penelitian ini menyatakan bahwa solidaritas sosial yang terdapat dalam tradisi Samadiyah sangat erat. Kedua, bentuk-bentuk solidaritas sosial yang ada dalam tradisi Samadiyah terbagi menjadi dua, yaitu solidaritas mekanik yang memiliki integrasi sosial dimana masyarakat hadir tanpa dideskripsikan tugas mereka secara individual yang mana konsep dasarnya bahwa anggota masyarakat tersebut memiliki kesamaan nilai dan keyakinan, dan solidaritas organik yaitu integrasi sosial yang timbul dari kebutuhan akan layanan satu sama lain oleh individu yang mana dalam tradisi Samadiyah adanya tugas Teungku sebagai pemimpin prosesi Samadiyah. Sehingga dapat disampaikan bahwa tradisi Samadiyah memiliki ciri dan bentuk yang identik dengan gambaran solidaritas yang dikomunikasikan oleh Emile Durkheim.

Kata Kunci: Samadiyah; Solidaritas Sosial; Ritual Keagamaan.


Full Text:

PDF INDONESIA

References


Adi, Rianto. 2010. Metodologi penelitian sosial dan hukum. Jakarta: Granit.

Arifin, Muhammad & Khambali, Khadijah Binti Mohd. 2016. “Islam dan Akulturasi Budaya Lokal di Aceh: Studi Terhadap Ritual Rah Ulei di Kuburan dalam Masyarakat Pidie Aceh,” Jurnal Islam Futura 15 (2): 251-284.

Bappeda Aceh. 2017. Profil Provinsi Aceh dan 23 Kabupaten/Kota, Banda Aceh: Bappeda Aceh.

Creswell, John W. 2016. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran, Cet. ke-1, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Creswell, John W. 2018. Research Design, Edisi ke-4, Jakarta: Pustaka Pelajar.

Creswell, John W. 2018. Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran, Jakarta: Pustaka Pelajar.

Dahlan, Moh. 2018. Dialektika Hukum Islam dan Budaya: Kajian Terhadap Budaya Tahlilan, Bengkulu: Fakultas Syariah IAIN Bengkulu.

Diantha, P. 2017. Metodologi Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Prenada Media Group.

Fazilla, Ade. 2020. Prosesi Khauri Siploh Di Kecamatan Kuta Baro Aceh Besar. Research Report, Banda Aceh: UIN Ar-Raniry.

Hakim, R, Apip. 2019. Persepsi Masyarakat Terhadap Tradisi Tahlilan: Studi Terhadap Masyarakat Kampung Arab Al Munawar 12 Ulu Palembang. Skripsi, Palembang: UIN Raden Fatah.

Lukes, S. 2001. “Durkheim, Emile (1858–1917).” In International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences, edited by Neil J. Smelser and Paul B. Baltes, 3897–3903. Oxford: Pergamon, https://doi.org/10.1016/B0-08-043076-7/00235-7.

Manan, A. Hermaliza, E. Fariani, Nurmila K, & Syah P. Rahmad. 2018. Samadiyah dalam Studi Etnografi, Banda Aceh: BPNB Aceh.

Manan, A. Hermaliza, E. Fariani, Nurmila K, & Syah P. Rahmad. 2018. Samadiyah: Studi Etnografi di Gampong Blang Porong, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan, Research Report. Banda Aceh: Balai Pelestarian Nilai Budaya Aceh.

Manan, Abdul & Arifin, M. 2019. “Cultural Traditions in Death Rituals within the Community of Pidie, Aceh, Indonesia,” in Miqot 43 (1): 130-144.

Manan, Abdul. 2016. “The Ritual of Death in Aceh: an Ethnographic Study in Blangporoh village, West Labuhan Haji, South Aceh, Indonesia,” in Parts and Wholes: Essays on Social Morphology, Cosmology, and Exchange in Honour of JDM Platenkamp, 27, Germany: LIT Verlag Münster.

Manan, Abdul. 2017. Ritual Kalender Aneuk Jamee di Aceh Selatan, Banda Aceh: Bandar Publishing.

Maulana, Rizki & Manan, Abdul. 2021. “Dayak-Dayak Kenduri Tradition at the Death Event in Blang Poroh Village, Labuhanhaji Barat District,” in Indonesian Journal of Islamic History and Culture 2 (2): 266-283.

Meunasah Krueng Gampong Syariat-aceh.tribunnews.com. Accessed November 11, 2021. https://aceh.tribunnews.com/2018/12/18/meunasah-krueng-gampong-syariat.

Nasir, Rahmi. 2018. Tradisi Tahlilan dalam Kehidupan Masyarakat Kelurahan Manongkoki Kecamatan Polongbangkeng Utara Kabupaten Takalar (Tinjauan Pendidikan Islam), Research Report Makassar: Universitas Muhammadiyah.

Nazir, Moh. 2009. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Netty, Nisa. 2020. Praktik Ritual Keagamaan Masyarakat Meukek Pasca Kematian (Studi Kasus Blang Kuala, Aceh Selatan), Research Report, Banda Aceh: UIN Ar-Raniry.

Pakar, Sutejo Ibnu. 2015. Tradisi Amaliyah Warga NU: Tahlilan, Hadiyuan, Dzikir dan Ziarah Kubur, Cetakan I, Jakarta: Kamu NU.

Satria, Yuli. 2017. Ritual Kematian di Aceh Barat Daya: Studi Etnografi di Gampong Kampung Tengah Kecamatan Kuala Batee, Research Report, Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2019. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suriani, Irma. 2018. “Makna Simbolik Patée 40 Hari Kematian pada Masyarakat Desa Blang Padang Kec. Tangan-Tangan Kabupaten Aceh Barat Daya,” Research Report, Banda Aceh: Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/al-ijtimaiyyah.v8i1.12910

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Rahmat Kurniawan, Suharman

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Al-Ijtimaiyyah has been indexed by:

        

JURNAL AL-IJTIMAIYYAH 
P-ISSN 2654-5217
E-ISSN 2461-0755
Universitas Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh, Indonesia
 
E-mail: alijtimaiyyahjurnal@gmail.com