Perspektif Agama Hindu Mengenai Kehidupan Beragama yang Moderat (Kajian Hermeneutika Filosofis Pustaka Suci Upaniṣad)
Abstract
Religion is something that is attached to human life and is a primary human need for a sense of peace through a spiritual path. However, in the process, things often happen that are outside of the dignity of religion, which should give a sense of peace, but instead create a sense of fear and disharmony. This is inseparable from the behavior of religious followers who often act outside the orders of their respective religions even though it has been clearly stated in their holy books. Hinduism seeks to provide a real picture of taking preventive action against things like this by instilling the values of religious moderation. So the purpose of this study is to provide a perspective on how Hindus view moderate religious life. The writing of this research uses a qualitative approach that is oriented towards the method of philosophical hermeneutics in supporting all the information in this research. This is reflected in the holy Upaniṣad texts that a tolerant and moderate life is by holding positive-sum games and eliminating zero-sum games. This effort is based on the mahāvākya in Hinduism, namely Tat Tvam Asi and Vasudhaiva Kutumbakam. Hinduism initiated the concept of Tat Twam Asi as an understanding that religious life must be based on a sense of belonging to one another. This feeling is fostered through determination, attitude, behavior and actions which assume that all beings are an inseparable unit. Apart from the Tat Twam Asi concept, the Vasudhaiva Kutumbakam concept is also important to implement. This gives understanding to all individuals to understand that all beings are family. So like family and relatives must respect and respect each other. These two concepts form the basis of moderate religious life from the perspective of Hinduism through the arguments in the sacred Upaniṣad literature.
Abstrak
Agama adalah hal yang lekat dengan kehidupan manusia dan menjadi kebutuhan primer manusia akan rasa damai melalui jalan spiritual. Namun dalam prosesnya kerap terjadi hal-hal diluar marwah dari agama yang seharusnya memberi rasa damai justru sebaliknya memberi rasa takut dan disharmonis. Hal ini tidak lepas dari perilaku pemeluk agama yang kerap bertindak diluar perintah dari agamanya masing-masing padahal telah tersurat dengan jelas dalam kitab sucinnya. Hindu berupaya memberikan gambaran nyata untuk bertindak preventif terhadap hal-hal semacam ini dengan menanamkan nilai-nilai moderasi beragama. Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan perspektif bagaimana Hindu memandang kehidupan beragama yang moderat. Penulisan penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang berorientasi pada metode hermeneutika filosifis dalam mendukung seluruh informasi penelitian ini. Hal ini tercermin dari pustaka suci Upaniṣad bahwa kehidupan yang toleran dan moderat adalah dengan mengadakan positive-sum game dan meniadakan zero-sum game. Upaya ini dilandasi oleh mahāvākya dalam Hindu yakni Tat Tvam Asi dan Vasudhaiva Kutumbakam. Agama Hindu menggagas mengenai konsep Tat Twam Asi sebagai sebuah pemahaman bahwa kehidupan beragama harus dilandasi oleh rasa saling memiliki satu sama lain. Perasaan ini dipupuk melalui tekad, sikap, perilaku, dan tindakan yang menganggap bahwa seluruh makhuk adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan. Selain konsep Tat Twam Asi, konsepVasudhaiva Kutumbakam juga penting untuk diimplementasikan. Hal ini memberikan pemahaman kepada seluruh individu untuk memahami bahwa seuruh makhluk adalah keluarga. Maka layaknya keluarga maupun saudara harus saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Kedua konsep ini menjadi landasan kehidupan beragama yang moderat perspektif agama Hindu melalui dalil-dalil dalam pustaka suci Upaniṣad.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abu Bakar. (2015). Konsep Toleransi dan Kebebasan Beragam, Jurnal Media Komunikasi Umat Beragama. UIN Syarif Kasim Riau, 7(2), 123–131.
Ariputra, I. P. S., Yasa, I. W. P., & Sumerta, I. N. (2022). AKTUALISASI KONSEP VASUDHAIVA KUTUMBAKAM DI TENGAH TANTANGAN ERA GLOBALISASI (Studi Kasus SD Fajar Harapan). 13, 80–94.
Fahri, M., & Zainuri, A. (2019). Moderasi Beragama di Indonesia. Religions, 25(2). https://doi.org/10.3390/rel13050451
Giri, I. P. A. A., & Girinata, I. M. (2021). Tat Twam Asi: Transformasi Individualistis Kearah Solidaritas Sosial. Purwadita Jurnal Agama Dan Budaya, 5(1), 93–100.
Radhakrishnan, S. (2008). Upaniṣad-Upaniṣad Utama (Agus S. Mantik (ed.)). Paramita.
Reza, I. F. (2014). “Dekonstruksi Kebenaran” Kritik Terhadap Pandangan Tokoh Dalam Perspektif Psikologi Agama. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena Agama, 15(1), 1–19.
Subagiasta, I. K. (2021). Filosofi Moderasi Beragama :Beragama Hindu Sangat Mudah Dan Maknai Pendidikan. 2, 72–87.
Suryosumunar, J. A. Z. (2021). Komparasi Terhadap Konsep Vasudhaiva Kutumbakam Dan Ukhuwah Insanniyah: Implementasinya Dalam Menjaga Kerukunan Pasca Konflik Antar Umat Beragama Di Kota Mataram. Jurnal Penelitian Agama Hindu, 5(3), 158–173. https://doi.org/10.37329/jpah.v5i3.1299
Vivekānanda, S. (2007). Vedānta Puncak Kebenaran Veda Masa Kini (I. G. Kamajaya & I. G. O. Sanjaya (eds.)). Paramita.
Wijaya, I. M. T. (2022). Moderasi Beragama sebagai langkah untuk mengembalikan jati diri Agama Hindu. VIDYA SAMHITA: Jurnal Penelitian Agama, 8(1), 74–80. https://doi.org/10.25078/vs.v8i1.857
Yudabakti, I. M. (2020). Toleransi Beragama Krama Hindu Dan Islam Di Desa Kusamba Kecamatan Dawan Kabupaten Klungkung. Widyanatya, 2(02), 36–48. https://doi.org/10.32795/widyanatya.v2i02.1045
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/arj.v3i2.18416
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Ida Bagus Putu Adnyana, I Ketut Gunarta
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
INDEX BY:
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License