Barus Dalam Sejarah: Kawasan Percaturan Politik, Agama dan Ekonomi Dunia

Misri A Muchsin

Abstract


This paper examines the existence of Barus region as a port city of Muslim trade and its relation to the dynamics of politics, religion and the world economy that has developed since hundreds of years ago. Based on historiography and field research, Barus society have practiced Islamic law in their community life. However, the religious practices of Islam in this region declined during the colonization of Portuguese-Dutch. This colonialization was carried out in a long time and simultaneously with the strength of Christianization until the time of Indonesian independence. Based on this fact, the area of Barus and around Central Tapanuli in the recent times manifest as a minority Muslim.


Keywords


Barus; Barus camphor; the spread of Islam; the colonialization of the Portuguese-Dutch

Full Text:

PDF

References


Amir Siahaan dan Rusdin Tanjung, Sejarah Ringkas Kota Barus-Negeri Tua, Risalah 44 Aulia Allah Dari Hajratul Maut Timur

Tengah Kota Barus-Kota Basra, Stensilan,2012.

Claude Guilliot et al., Barus Seribu Tahun yang lalu. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional Forum Jakarta-Paris, 2008.

Dada Meraxa, Sejarah Masuknya Islam ke Bandar Barus Sumatera Utara. Medan: Sasterawan, 1973.

Daniel Perret dan Heddy Surachman (Penyunting), Barus: Masyarakat dan Hubungan Luar (Abad ke-12-Pertengahan Abad ke-17. Jakarta: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia), 2015.

Wawancara dengan Rudolf Sihotang, Camat Barus Utara, April 2015.

Irini Dewi Wanti dkk., Barus: Sejarah Maritim dan Peninggalannya di Sumatera Utara. Banda Aceh: Balai Kajian Sejarah dan Nilai

Tradisional, 2006.

M. Zainuddin, Tarikh Aceh dan Nusantara. Medan: Pustaka Iskandar Muda, 1961.

Panitia Seminar Internasional Hamzah Fansuri, Keputusan Seminar. Singkil: Pemda Singkil, 2002.

Teuku Ibrahim Alfian, Wajah Aceh Dalam Lintasan Sejarah. Banda Aceh: Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh, 1999.

Tun Seri Lanang, Sulalat al-Salatin, Muhammad Haji Salleh alih bahasa. Kuala Lumpur: Yayasan Karyawan & DBP, 1997.

www.id.wikipedia.org

Yusni Saby, “Hamzah Fansuri Aset Nusantara”,Makalah, (Singkil: Panitian Seminar Internasional Hamzah Fansuri, 16-18- Janusiari 2002.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/adabiya.v19i1.7481

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Adabiya Adabiya Adabiya  Adabiya Adabiya

Adabiya Adabiya 

 
Tools:

Adabiya Adabiya Adabiya Adabiya Adabiya

All papers published in Jurnal Adabiya are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.