IDENTIFIKASI AYAT-AYAT DAKWAH DALAM AL-QUR`AN
DOI:
https://doi.org/10.22373/al-idarah.v1i2.2674Keywords:
Identifikasi, Kriteria, Ayat-Ayat Dakwah, Al-Qur'anAbstract
Di dalam al-Qur`an ditemukan banyak ayat yang memerintahkan kewajiban melaksanakan dakwah. Dari sejumlah ayat tersebut, perintah dakwah adakalanya menggunakan kata yang berbeda-beda, seperti tabligh, nashihat, tarbiyah, tabsyir, tanzhir dan kata-kata lain yang perlu diteliti dan diidentifikasi kriterianya secara seksama. Artikel ini bertujuan untuk menemukan kriteria ayat-ayat al-Qur`an yang dapat dikategorikan sebagai ayat-ayat dakwah, dan bentuk kata-kata yang digunakan al-Qur’an yang semakna dengan makna dakwah. Tulisan ini tergolong pada penelitian kepustakaan dengan pendekatan analisis kualitatif. Sumber data primernya kitab suci al-Qur`an, tepatnya ayat-ayat yang berkenaan dengan perintah dakwah, serta bahan-bahan tertulis lainnya terkait metode tafsir al-Qur’an, seperti metode tafsir maudhu’i. Teknik analisis datanya dilakukan melalui metode content analisis. Berdasarkan hasil kajian ditemukan, bahwa terdapat beragam bentuk kata teknis yang diperkenalkan al-Qur’an yang semakna dengan makna dakwah. Beragamnya kata yang semakna dengan makna dakwah dapat dipahami bahwa al-Qur`an memiliki vocabulary yang demikian kaya sehingga penggunaan katanya lebih beragam. Selain itu, di dalam implementasinya, dakwah dapat dilihat dari multi sudut pandang sehingga harus menggunakan kata-kata yang lebih sesuai dengan kondisi manusia yang dihadapi. Di antara beberapa kriteria atau karakteristik khusus yang membedakan ayat-ayat dakwah dengan kelompok ayat lainnya adalah: ayat-ayat dakwah memuat norma dasar yang bersifat global; mengandung unsur perintah (suruhan) yang jelas (sharih al-amr) dan larangan (sharih al-nahy); keterhubungan ayat-ayat dakwah dengan masalah akidah, akhlak, muamalah, termasuk wa’ad dan wa’id; dan ayat-ayat dakwah di dalam al-Qur’an juga menggunakan bahasa yang luas, luwes, tegas dan akurat.References
Al-Qur`an al-Karim.
Abdul Basit. Filsafat Dakwah. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2013.
_______ . Wacana Dakwah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006.
Abdul Karim Zaidan. Ushul ad-Da’wah. Cet. Ke-9, Beirut: Muassasah al-Risalah, 2001.
Abu al-Fath al-Bayanuni, A. al-Madkhal ila ‘Ilm al-Da’wah. Beirut: Muassasah al-Risalah, 1991.
Ali Aziz, M. Ilmu Dakwah. Edisi Revisi. Jakarta: Kencana, 2009.
Ali Mahfüdl. Hidayat al-Mursyidin. Beirut: Dâr al-Ma’rifah, t.t.
Atabik Ali dan Zuhdi Muhdlor. Kamus Kontemporer.
Bahri Ghazali, M. Dakwah Komunikatif. Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1997.
Djamalul Abidin. Komunikasi dan Bahasa Dakwah. Jakarta: Gema Insani Press, 1996.
Dzikron Abdillah. “Kata Dakwah dalam Al-Qur’anâ€, IAIN Walisongo Semarang, 1995.
Hasjmy, A. Dustur Dakwah Menurut al-Qur’an. Jakarta: Bulan Bintang, 1974.
Huzairin. Demokrasi Pancasila. Jakarta: Rineka Cipta.
Ibnu Katsir. Tafsir Al-Qur’an al-‘Adzim. Beirut: Dar al-Fikr, t.t.
Ibnu Manzur. Lisan al-‘Arab, Beirut: Dar Shadr, 1997.
Ismail, A. Ilyas, dkk. Filsafat Dakwah: Rekayasa Membangun Agama dan Peradaban Islam. Jakarta: Kencana, 2011.
Mahmud Yunus. Kamus Arab Indonesia. Jakarta: Hidakarya, 1990.
Moh. Ali Aziz. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana, 2004.
Moh. Amin Suma. Dalam: Pengantar Tafsir Ahkam. Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2002.
Muhammad Fu’ad Abd. Al-Baqiy. al-Mu’jam al-Fahrasy li al-Faadh al-Qur’an al-Karim. Beirut: Dar al-Fikr, 1401 H/1981.
Quraish Shihab, M. Membumikan Al-Qur’an. Cet. Ke-XXX, Bandung: Mizan, 2007.
_______ . Tafsir Al-Mishbah. Juz. II, Jakarta: Lentera Hati, 2008. 175.
Sayid Muhammad Nuh. Dakwah Fardhiyah. Solo: Era Intermedia, 2000.
Sunanto, S. Gerakan Militan Islam. Jakarta: FES dan The Ridep Institut, 2003.
Syaikh Ali Mahfudz. Hidayah al-Mursyidin. Mesir: Dar al-Mishr, 1975.
Taufik al-Wa’i. Al-Da’wah ila Allah. Mesir: Dar Al-Yaqin, 1995.
Thoha Yahya Omar. Islam dan Dakwah. Jakarta: Zakia Islam Press, 2004.
Thomas W. Arnold. Sejarah Dakwah Islam. terj. A. Nawawi Rambe. Jakarta: Widjaya, 1981.