REKONSTRUKSI MAKNA DAN METODE PENERAPAN AMAR MA’RUF NAHI MUNAR BERDASARKAN AL-QUR’AN

A. Karim Syeikh

Abstract


Istilah amar ma’ruf dan nahi munkar sangat populer bahkan telah melekat dalam dialektika masyarakat Islam. Hanya saja pemahaman makna dan penafsirannya masih dititikberatkan pada nahi munkar. Karena itu, pelaksanaannya cenderung diterjemahkan secara operasional sebagai perjuangan pemberantasan, pembasmian, pemberangusan kemungkaran. Berdasarkan alasan tersebut, kajian mengenai term amar ma’ruf nahi munkar perlu dilakukan. Kajian ini kemudian diberi judul: “Rekonstruksi Makna dan Metode Penerapan Amar Ma’ruf Nahi Munkar Berdasarkan al-Qur’an”. Sumber data berasal dari al-Qur’an, kitab-kitab tafsir, pendapat para ulama masa lampau, dan buku-buku karangan para intelektual muslim. Hasil penelusuran menunjukkan bahwa ma’ruf ialah segala perilaku, sifat dan perbuatan yang bernilai baik dalam pandangan agama maupun penilaian akal sehat, serta baik pula dalam pandangan masyarakat umum. Sedangkan munkar adalah segala perilaku, sifat dan perbuatan yang jelek atau jahat menurut syara’ (agama), jelek menurut akal sehat serta jelek menurut budaya dan adat masyarakat setempat. Sistem penerapannya harus mendahulukan amar ma’ruf selanjutnya menerapkan nahi munkar dengan menggunakan metode al-hikmah (bijaksana), mau’izhah al-hasanah (pengajaran yang baik) dan mujadalah (berdiskusi) yang santun, disamping beberapa metode lainnya sesuai dengan kondisi mad’u dengan memanfaatkan pendekatan kultural dalam aktivitas dakwah yad’uwna ila al-khair, dan pendekatan struktural dalam implementasi amar ma’ruf nahi munkar. Pendekatan struktural sama halnya dengan pendekatan politik atau pendekatan kekuasaan. Dan dalam kaitan ini yang memiliki kekuasaan dan kekuatan  adalah pemerintah maka pemerintah berkewajiban dan bertanggungjawab  untuk menjalankan amar ma’ruf nahi munkar, tentunya  dengan menggunakan strategi yang tepat, metode yang sesuai, sistem yang relevan dan teknik pelaksanaan yang efektif.

Keywords


Rekonstruksi; Amar Ma’ruf; Nahi Munkar

Full Text:

PDF

References


Al-Qur’an dan Terjemahnya. Jakarta: Departemen Agama RI, 1971.

Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali. Ihya’‘Ulum al-Din. Jilid 2. Semarang: Toha Putra, tt.

Ahmad Mushthafa al-Maraghi. Tafsir al-Maraghi. Juz IV. Beirut: Dar al-Fikr, tt.

Dawam Rahardjo, M. Ensiklopedi al-Qur’an: Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-konsep Kunci. Jakarta: Paramadina, 1996.

Hamid Zain ibn Sumith. al-Minhaj al-Sawi. Jeddah: Dar al-Minhaj, 2006.

Ibnu Manzhur. Lisan al-‘Arab. Juz V. Beirut: Dar al-Fikr, 1990.

Imam ‘Abdillah ibn Ahmad ibn Mahmud al-Nasafi. Tafsir al-Nasafi. Jilid 1. Beirut-Libanon: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2001 M/1421 H.

Imam Ghazali Said (et. al.). Solusi Problematika Aktual Hukum Islam Keputusan Muktamar, Munas dan Konbes Nahdhatul Ulama 1926-1999 M. Surabaya: LTN NU Jawa Timur dan Diantama, 2004.

Lexy J. Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2000.

Moh. Ali Aziz. Ilmu Dakwah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2009.

Muhammad Fuad ‘Abd al-Baqi. al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh al-Qur’an al-Karim. Bandung-Indonesia, tp, tt.

Muhammad Husein Fadhlullah. Uslub al-Da’wah fi al-Qur’an. Beirut-Libanon: Dar al-Zahra, 1986 M/1406 H.

Muhammad Sayid Thanthawi. al-Tafsir al-Wasith li al-Qur’an al-Karim. Jilid 2. Kairo: Dar al-Ma’arif, 1973 M/1393 H.

Nurcholish Madjid. Cendekiawan dan Religisitas Masyarakat. Jakarta: Paramadina, 1999.

Qadhi ‘Abd al-Jabbar. al-Ushul al-Khamsah. Kairo: Maktabah Wahbah, 1965.

Raghib al-Ashfahani. al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an. Beirut: Dar al-Qalam, 1412 H.

Sayyid Quthub. Tafsir fi Zhilalil Qur’an. Jilid 3. Jakarta: Gema Insani Press, 2001 M/1421 H.

Wahbah al-Zuhaili. Tafsir al-Munir. Juz IV. Beirut-Libanon: Dar al-Fikr al-Mu’ashir, tt.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/al-idarah.v2i2.4009

Refbacks

  • There are currently no refbacks.