PEREMPUAN LAHIR BATIN: Feminisme dalam tinjauan eksoterisme dan esoterisme Islam
DOI:
https://doi.org/10.22373/aricis.v1i0.980Keywords:
feminisme, eksoterisme, esoterismeAbstract
Tulisan ini bertujuan menunjukkan perbedaan signifikan antara eksoterisme dan esoterisme dalam tradisi intelektualitas Islam. Sasaran fokusnya adalah pemaknaan masing-masing atas perempuan. Pendekatan tulisan ini menggunakan teori Plato tentang perempuan karena penulis mengganggap teori Plato adalah teori paling adil. Sehingga ia akan bersikap transparan untuk menunjukkan perbedaan antara dimensi eksoterisme dengan esoterisme. Pada awal bagian penulis juga melakukan analisa tentang perbedaan laki-laki dengan perempuan sehingga dapat ditunjukkan perbedaan keduanya secara saintifik. Tujuannya agar penentuan identitas dan komparasi eksoterisme-esoterisme perempuan dapat dilihat lebih adil.References
Azra, Azyumardi, Jaringan Ulama, Jakarta: Kencana, 2004,
Dzajuli, Fiqh Siyasah, Jakarta: Kencana, 2007
Hadi WM, Abdul, Hermeunetika Sastra Barat dan Timur, Jakarta: Sadra Press, 2014
Hamka, Kedudukan Perempuan dalam Islam, Jakarta: Pustaka Panjimas, 1996
Istibsyaroh, Hak Hak Perempuan, Jakarta: Teraju, 2005
Isutzu, Toshihiko, Sufisme, Bandung: Mizan, 2015
Mulia, Siti Musdah,Muslimah Reformis, Bandung; Mizan, 2005
Pasiak, Taufik, Revolusi IQ, EQ dan SQ,Bandung: Mizan, 2008
Plato, Republik, Jogjakarta: Narasi, 2015
Rahman, Fazlur, Islam dan Modernitas, Bandung: Pustaka, 1985
Schimmel Annemarie, Mystical Dimensions of Islam, Calofornia: University of North California Press, 1975
Sukri, Sri Suhandjati, Perempuan Menggugat, Surabaya: Pustaka Adnan, 2005