Strategi Komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh Melalui Program Wisata Halal Wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang

Authors

  • Arif Ramdan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry Darussalam-Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.22373/albayan.v25i1.5338

Abstract

 

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “Strategi Komunikasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh Melalui Program Wisata Halal Wilayah Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang.” Banda Aceh, Aceh Besar, dan Kota Sabang merupakan destinasi wisata yang paling banyak dikunjungi wisatawan baik pelancong lokal maupun mancanegara, namun demikian Aceh sebagai daerah berstatus wilayah syariat Islam, tidak menjadikan kawasan pada tiga wilayah ini sebagai pemenang atau ikon destinasi halal di Indonesia. Kondisi ini patut diteliti bagaimana sebenarnya strategi komunikasi dinas pariwisata dalam mempromosikan wisata halal. Penelitian ini untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi Pemerintah Kota Banda Aceh, Aceh Besar, dan Sabang dalam mempromosikan wisata halal dan apa saja hambatan yang dialaminya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, yakni meneliti secara mendalam dengan teknik pengumpulan data seperti observasi langsung ke lapangan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Dalam hal ini penulis melakukan wawancara dengan beberapa informan, dengan menggunakan teknik purposive sampling.

Hasil penelitian, promosi wisata halal di tiga kawasan ini dilakukan dengan strategi komunikasi  oleh  Pemerintah  Kota  Banda Aceh,  Aceh Besar, dan Sabang yaitu:  melakukan  sosialisasi  dan mengenai wisata halal kepada masyarakat, pedagang, dan pemilik hotel. Tiga wilayah ini melakukan promosi dengan memanfaatkan media massa cetak, elektronik dan internet. Pemanfaatan sosial media seperti  Instagram,  Facebook,  dan  Twitter juga menjadi salah satu strategi dalam sosialisasi wisata halal.  Pemanfaatan berbagai  iklan dalam bentuk baliho serta agen-agen promosi seperti duta wisata dan mahasiswa, serta wisatawan itu sendiri. Ketiga kawasan ini memiliki  hambatan  dalam mempromosikan wisata halal ini seperti: minimnya sumber daya manusia yang kompeten  di  bidang  kepariwisataan,  kurangnya  pemahaman masyarakat  akan pengetahuan wisata halal itu sendiri. Khusus Aceh Besar, minimnnya anggaran dan pengetahuan masyarakat menjadi salah satu hambatan dalam pengembangan wisata halal di Aceh Besar.

 

Kata Kunci : Pariwisata, wisata halal, strategi komunikasi, promosi, hambatan

 

Downloads

Published

2020-01-01