Abstract
Tasawuf berkembang pesat di Aceh mulai abad XVI. Perkembangan tersebut terlihat dari munculnya ulama sufi terkemuka di Aceh dan dikenal dalam peradaban tasawuf Nusantaran, Melayu bahkan Asia Tenggara. Hamzah Fansuri adalah salah seorang tokoh tasawuf di Nusantara yang memiliki banyak karya sufisme. Karya Hamzah Fansuri menyiratkan keagungan pikiran serta kedalaman ilmunya dalam bidang tasawuf. Kedalaman sastra dan intuisi jiwa sufinya tertuang dalam gubahan syair-syair memikat. Salah satu karya brilian Hamzah Fansuri adalah Syair Perahu. Syair Perahu terkenal dengan nuansa tasawuf falsafi dengan perlambangan yang mengelaborasi tubuh jiwa sebagai sebuah perahu Meskipun Syair Perahu tersebut telah menjadi ikon bagi Hamzah Fansuri, secara substansial syair tersebut tidak dikenal oleh masyarakat. Syair Perahu memiliki dimensi-dimensi dakwah sufistik yang merupakan fikiran spesifik Hamzah Fansuri dalam bidang dakwah. Oleh karena itu Penulis berusaha menginterpretasi substansi serta kandungan materi dakwah yang terdapat di dalam Syair Perahu, juga menjelaskan perlambangan dan simbol serta menjelaskan orientasi dakwah yang terdapat di dalam syair tersebut. Hasil penelitian yang Penulis dapatkan bahwa konsep tasawuf yang terdapat dalam Syair Perahu adalah Konsep Tasawuf Wujudiyah dalam menjelaskan musyahadah dengan Allah dengan benar. Juga konsep bagaimana menuntut ilmu serta beramal saleh, kehidupan alam kubur serta pemaknaan kalimat tauhid dengan sesungguhnya. Orientasi dakwah Hamzah Fansuri adalah pembentuk Insan Kamil yang selamat di dunia dan di akhirat dengan menjalankan syariat dengan benar, persiapan diri menghadapi alam kubur dan pegangan yang kokoh tauhid (Laa Ilaaha Illa Allah).
References
Alwi Shihab, Islam Sufistik “Islam Pertama†dan Pengaruhnya hingga kini di Indonesia, (Bandung: Mizan, 2001).
M. Natsir, Fiqh Dakwah, cet. VI, (Jakarta: Yayasan Capita Selekta,1996), hal. 163.
Amirul Hadi, Aceh; Sejarah, Budaya dan Tradisi, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2010).
Sri Mulyati, Tasawuf Nusantara; Rangkaian Sufi Terkemuka, (Jakarta: Prenada Media Group, 2006).
Dada Meuraxa, Sejarah Kebudayaan Sumatera, (Medan: Hasmar, 19740, hal. 228.
Muhsin Labib, Mengurai Tasawuf, Irfan dan Kebatinan, (Jakarta: Penerbit Lentera, 2004).
Jurnal Al-Bayan: Media Kajian dan Pengembangan Ilmu Dakwah. Published by Center for Research and Community Service (LP2M) and Faculty of Da'wah And Communication, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.