PENDIDIKAN KARAKTER SISWA BERBASIS KEARIFAN LOKAL DI ACEH
Abstract
Pendidikan karakter siswa di sekolah telah dikembangkan selama ratusan tahun di Eropa, Amerika dan Asia, akan tetapi pendidikan karekter siswa berbasis kearifal lokal hingga hari ini belum ditemukan dalam bentuk konkrit. Signifikansi kajian ini karena membahas tentang pendidikan karakter berbasis kepada kearifan lokal di Aceh. Tujuan paper ini merespon fenomena karakter siswa di Aceh yang masih ditemukan sisi persinggunagn dengan nilai-nilai kearifan lokal dan belum sesuai dengan regulasi Dinas Pendidikan. Kajian ini menggunakan pendekatan triangulasi melalui studi dokumentasi, observasi, dan wawancara mendalam. Data kualitatif digunakan untuk menemukan nilai-nilai pendidikan karakter berbasis kearifan lokal yang diterapkan di sekolah. Data kuantitatif diperoleh dari Dinas Pendidikan, sekolah dan Majelis Adat Aceh. Selama melakukan kajian ini penulis mendapatkan tiga temuan utama tentang budaya sekolah yang dipraktekkan, pendidikan karakter siswa, dan nilai-nilai kearifan lokal yang telah menyatu dalam budaya sekolah serta membentuk karakter siswa. Hasil penelitian ini dipandang layak untuk diadopsi oleh pemegang kebijakan pendidikan dalam pembentukan karakter siswa di sekolah. Pendidikan karakter siswa sangat menentukan output lulusan yang siap menghadapi persaingan secara jujur di masa mendatang.
Kata Kunci: Pendidikan Karakter, Kearifan lokal, dan AcehFull Text:
PDFReferences
Larry Nucci, Darcia Narvaez, Tobias Krettenauer (2014), Handbook of Moral and Character Education, 2nd Edition, Routledge, New York; Curren, R. (2017). Why Character Education? IMPACT 24. London: Philosophy of Education Society of Great Britain.
Terence Lovat, Neville Clement, Kerry Dally and Ronald Toomey (2010), Values Pedagogy and Teacher Education: Re-conceiving the Foundations, ; Australian Journal of Teacher Education 36 (7) Juli, 15; and M. Samani & Daryono, D. Ratnadewi. (2018). Developing Character Education Based on Local Wisdom, 1st International Conference on Education Innovation (ICEI 2017. Januari 2018, 70.
Sri Wening. (2012) Pembentukan Karakter Bangsa Melalui Pendidikan Nilai, Jurnal Pendidikan Karakter 3 (1), 55-66; Imam Suyitno. (2012). Pengembangan Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa Berwawasan Kearifan Lokal, Jurnal Pendidikan Karakter 3 (1), 1-13.
Agung Rimba Kurniawan, at. al. (2019). Strategi Guru dalam Menumbuhkan Nilai Kebersamaan pada Pendidikan Multikultural di Sekolah Dasar, Jurnal Gentala Pendidikan Dasar 4(2), 232-244; dan Agung Prihatmojo & Badawi. (2020). Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar Mencegah Degradasi Moral di Era 4.0, Dwija Cendekia: Jurnal Riset Pedagogik 4 (1), 142-152.
Mujiburrahman. (2016). Urgensi Perguruan Tinggi dalam Pembentukan Karakter Bangsa, Mudarrisuna 6 (1), 159-174; dan Mujiburrahman (2016). Integrasi Ilmu: Kebijakan dan Penerapannya dalam Pembelajaran, Kalimantan Selatan: Antasari Press.
Nuriman & Fauzan. (2017). The Influence of Islamic Moral Values on the Students’ Behavior in Aceh. Dinamika Ilmu: Journal of Education, 17(2), 276. https://doi.org/10.21093/di.v17i2.835; & https://aceh.antaranews.com,2015).
Reza Armin Abdillah Dalimunthe. (2015). Strategi dan Implementasi Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SMPN 9 Yogyakarta, Jurnal Pendidikan Karakter V (1) April, 104-111; dan Apeles Lexi Lonto. (2015). Pengembangan Model Pendidikan Karakter Berbasis Nilai Sosio-Kultural pada Siswa SMA di Minahasa, Bandung: Universitas Islam Bandung.
Kent D. Peterson & Terrence E. Deal. (2009). Shaping School Culture: Pitfalls, Paradoxes, and Promises, The Jossey-Bass Education Series, New York: Jossey-Bass A Wiley Company, 5.
Etta R. Hollins. (2008). Culture in School Learning: Revealing the Deep Meaning: Third Edition, Kansas City: University of Missouri.
Atkinson R C, Shiffrin R M. Chapter: Human Memory: A proposed System and Its Control Processes. in The Psychology of Learning and Motivation. New York: Academic Press 2017, 89-90; & Stenius et al. (2017). How to Write Publishable Qualitative Research, in book: Publishing Addiction Science: A Guide for the Perplexed, 155-172; & Noeng Mohadjir. (1998). Metodologi Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.
John W. Creswell. (2014). Qualitative Inquiry and Research Design: Choosing Among Five Approaches (Second Edition), USA: Sage Publications.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh
Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Qanun Aceh Nomor 11 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Francis (1962). Teaching Character Education through Literature, New York: RoutledgeFalmer.
Abidin Nurdin. (2016). Revitalisasi Kearifan Lokal di Aceh: Peran Budaya Dalam Menyelesaikan Konflik Masyarakat, Jurnal Analisi VIII (1) Juni, 1-10.
Darwis A. Soelaiman. (2004). Pendekatan Budaya Dalam Membangun Pendidikan, Makalah disampaikan pada Seminar Pekan Kebudayaan Aceh ke-4, (Banda Aceh: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata NAD.
Wawancara dengan Badruzzaman (Ketua Majelis Adat Aceh) & Darwis A. Soelaiman (Pakar Pendidikan Aceh) pada Juni 2019.
Muhammad Harfin Zuhdi. (2012). Dakwah Dan Dialektika Akulturasi Budaya, Jurnal Religia 15 (1) April, 15.
Khabibi Muhammad Luthfi. (2016). Islam Nusantara: Relasi Islam dan Budaya Lokal, Shahih 1 (1) 2016, 20.
Muhammad Harfin Zuhdi. (2012). Dakwah Dan Dialektika Akulturasi Budaya, Jurnal Religia 15 (1) April, 15.
M. Amin Abdullah. (1996). Studi Agama: Normatifitas atau Historisitas?, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Straughan & Jack Wrigley. (1980). Values and Evaluation in Education, New York: Harper & Row 1980. (January 1, 1980).
James P. Shaver & William Strong. (1982). Facing Value Decisions: Rationale-building for Teachers. Second Edition, New York: IeS
Novel Priyatna. (2017). The Role of Christian Educator as Agent of Restoration and Reconciliation in Developing Christ-Like Character in Adolescence as Part of the Sanctification Process, Polyglot 13 (1), 1-10.
DePorter B, et. al. (2007). Quantum Teaching Mempraktikkan Quantum Learning di Ruang-Ruang Kelas, Bandung: Kaifa.
Refbacks
- There are currently no refbacks.