KENDURI JEURAT GAMPONG ALUE SUNGAI PINANG KECAMATAN JEUMPA ACEH BARAT DAYA (RITUAL, AJARAN DAN NILAI)

Assauti Wahid

Abstract


Tradisi kenduri jeurat ini dilakukan oleh masyarakat Gampong Alue Sungai Pinang di perkarangan kuburan atau di Balai Kuburan. Biasanya melakukan kenduri jeurat, setelah hari raya Idul Adha. Tradisi ini tidak sama dengan tradisi lainnya. Tradisi kenduri jeurat yang diadakan di Gampong Alue Sungai Pinang mempunyai tradisi dan waktu yang berbeda dengan tempat lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ajaran, ritual dan nilai dalam kenduri jeurat di Gampong Alue Sungai Pinang, mengetahui alasan kenduri jeurat menjadi tradisi wajib di masyarakat Alue Sungai Pinang serta mengetahui pandangan masyarakat Alue Sungai Pinang terhadap kenduri jeurat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah penelitian yang bersifat kualitatif. Dari segi jenisnya, penelitian tergolong dalam jenis penelitian deskriptif analisis kualitatif. Teknik pengumpulan data; observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian kenduri jeurat bertujuan memuliakan anggota keluarga sudah berpulang kerahmatullah. Secara hukum adat, kenduri jeurat sudah menjadi tradisi turun-temurun sejak dulu. Tradisi jeurat intinya, berdoa bersama, tadarus, silahturrahmi, membersihkan kuburan, memberikan makan anak yatim dan berdoa bersama-sama serta makan bersama-sama. Dengan tujuan utama untuk mengirimkan doa kepada keluarga yang telah meninggal agar mendapatkan pahala dan dihapuskan dosa-dosa para arwah-arwah saudaranya.

Kata Kunci: Ritual, Kenduri Jeurat, Nilai, Ajaran dan Balai Kuburan


Full Text:

PDF

References


Agusti, “Kenduri Ulei Lueng Menurut Islam (Study kasus di Kecamatan Kluet Utara)”, Banda Aceh, Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry, 1993.

Ahmad Shalaby, “Kehidupan Sosial dalam Pemikiran Islam”, terj; H.A. Ahmadi dkk, Jakarta: Amzah, 2001.

Alamsyah, dkk, “Pedoman Umum Adat Aceh, Lembaga Adat dan Kebudayaan Aceh”, LAKA Propinsi Aceh, 1999.

Badruzzaman Ismail, “Bunga Rampai Hukum Adat”, Banda Aceh: Gua Hira’, 2003.

Bukhari AR dkk, “Kluet dalam Bayang-Bayang Sejarah”, Banda Aceh: Ikatan Kekeluargaan Masyarakat Kluet (IKMK), 2008.

Bustanuddin Agus, “Agama dalam Kehidupan Manusia: Pengantar Antropologi Agama”, Jakarta: Pt Raja Grafindo persada, 2006.

Dedi Andriansyah, “Tradisi Kenduri Kuburan (Keunurie Jeurat) Pada Masyarakat Aceh di Desa Pulo Tengah Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya Aceh”, skripsi yang tidak dipublikasikan, Prodi Pendidikan Antropologi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2012.

Elizabeth K. Nottingham, “Agama dan Masyarakat: Suatu Pengantar Sosiologi Agama”, terj: Abdul Muis Naharong, cet-VI, Jakarta: PT Raja Grafindo persada, 1996.

Hoetomo, “Kamus Lengkap Bahasa Indonesia”, Surabaya: Mitra Pelajar, 2005.

Muhammad Umar, “Darah dan Jiwa Aceh”, Banda Aceh: Dinas Kebudayaan Provinsi NAD, 2002.

Nasution. “Upacara Adat Kenduri Sko (Studi Deskriptif di Desa Keluru, Kecamatan Keliling Danau, Kabupaten Kerinci)”. (Skripsi yang tidak dipublikasikan), Medan, Departemen Antropologi Universitas Sumatera Utara, 2008.

Parsudi Suparlan, “Kebudayaan dan Pembagunan”, Jakarta: Departemen Agama RI Badan Penelitian dan Pengembangan Agama, 1992.

Profil Gampong Ruak Kecamatan Kluet Utara Kabupaten Aceh Selatan Tahun 2013.

Sri Roflani, “Ritual Ziarah Kubur Makam Habib Muda Seunagan”, skripsi yang tidak dipublikasikan, Banda Aceh, Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry, 2001.

Taufik Abdullah, “Sejarah dan Masyarakat: Lintasan Historis Islam di Indonesia”, Jakarta: Pustaka Firdaus dan Yayasan Obor Indonesia, 1987.


Refbacks

  • There are currently no refbacks.