Analysis of Qiyas Preposition in the Thoughts of Ibn Hazm
DOI:
https://doi.org/10.22373/jms.v24i2.15608Keywords:
Qiyas, Ibnu Hazm, Hukum Islam.Abstract
Peran serta kehujahan qiyas selaku salah satu usaha menggali suatu hukum, nyatanya sedang meninggalkan suatu dilema serta perbincangan diantara jumhur malim dalam kurun durasi yang jauh. Sementara itu qiyas jadi harapan jumhur malim ketika suatu kasus tidak ditemui status ketetapannya dalam Al- Qur’ an, Sunnah, serta ijma’. Dalam catatan ini, pengarang hendak menelaah mengenai argumentasi yang dibentuk oleh Ibn Hazm dalam upayanya menyangkal qiyas selaku tata cara penentuan hukum Islam. Riset ini merupakan library research ataupun riset pustaka dengan memakai tata cara kualitatif yang bertabiat deskriptif analisa, ialah dengan mengakulasi sumber- sumber yang berhubungan dengan subjek, setelah itu dianalisis dengan cara kualitatif untuk menanggapi kasus yang sudah diformulasikan. Hasil riset ini membuktikan kalau Al-Qur’ dan Hadits merupakan pangkal penting hukum Islam, walaupun pangkal penting hukum Islam masih memiliki keterbatasan redaksional sedangkan permasalahan yang timbul senantiasa bertumbuh serta tanpa batasan, mengalami permasalahan ini supaya tidak terbebas dari nash para malim jumhur memakai qiyas selaku jalur keluar serta Jumhur malim akur kepada keabsahan qiyas. Sebaliknya beberapa malim dalam perihal ini ajaran Zhahiri yang dimotori Ibn Hazm menyangkal qiyas bagus selaku pangkal hukum ataupun selaku tata cara penentuan hukum Islam. Antipati Ibn Hazm atas qiyas didasarkan pada dalil- dalil al- Qur`an serta Perkataan nabi, tidak hanya itu beliau membelit- belitkan terdapatnya ijma’ kawan yang bagi klaim para pendukung qiyas selaku bawah keabsahan qiyas. Selaku keterkaitan dari penilakan Ibn Hazm kepada qiyas, dalam akal fiqhnya beliau lebih banyak memakai tata cara Istishâb serta pendekatan analisa kebahasaan dalam ijtihad yang beliau jalani.
References
Abdullah, S. (1996). Dinamika Qiyas Dalam Pembaharuan Hukum Islm Kajian Qiyas Imam Syafi’i. Pedoman Ilmu Jaya.
Ali, W. Z. K. W. (2009). Al-Zahiriyyah di Adalusia: Analisis dari Perspektif Pemikiran Islam. Jurnal Usuluddin, 29, 45–63.
Al-Khatib, A. K. (2005). Ijtihad; Menggerakkan Potensi Dinamis Hukum Islam. Gaya Media Pratama.
Alwi, H. R. (2005). Metode ijtihad mazhab Al-Zahiri: Alternatif menyongsong modernitas. Gaung Persada Press.
Arofah, A. S. (2019). Qiyas Sebagai Dasar Penta’lilan Hukum Islam. An-Nahdlah, 5(2), 115–144.
Asrowi, A. (2018). Ijma dan Qiyas dalam Hukum Islam. Aksioma Al-Musaqoh: Journal of Islamic Economics and Business Studies, 1(1).
Biek, S. M. al-Khuhari. (2007). Ushul Fikih. Pustaka Amani.
Fuad, A. M. (2016). Qiyas Sebagai Salah Satu Metode Istinbāṭ Al-Ḥukm. Mazahib, 15(1), 42–60.
Ghulam, Z. (2018). Aplikasi Qiyas Dalam Ekonomi Islam. Iqtishoduna: Jurnal Ekonomi Islam, 7(2), 211–232.
Haroen, N. (1997). Ushul Fiqh 1. PT Logos Wacana Ilmu.
Hatim, A. (2018). Hukum Penggunaan Media Sosial Bagi Wanita Dalam Masa ‘Iddah Dan Ihdâd (Perspektif Qiyâs). Al-Banjari: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman, 17(1), 13–40.
Hazm, I. (1976). Al-Muhalla. Idarah al-Thabaiyyah al-Munirah.
Hazm, I. (1986). Al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam. Dar al-Afaq al-Jadidah.
Hazm, I. (2010). al-Andalusi. Al-Fisal fi al-Milal wa al-Ahwal wa al Nihal. Dar al-Hadits.
Hidayatullah, M. S. (2020a). Formulasi Rechtsvinding Dengan Penalaran Analogis Dalam Epistemologi Hukum Islam (Telaah Metodologis Qiyas sebagai Ra’y terhadap Mashâdir al-Ahkâm asy-Syar’iyyah). Juris (Jurnal Ilmiah Syariah), 19(2), 177–201.
Hidayatullah, M. S. (2020b). Konstruksi Berpikir Qiyas Sebagai Penalaran Ijtihad Dalam Instinbath Hukum Ekonomi Dan Keuangan Syariah. Jurnal Ilmiah Ar-Risalah: Media Ke-Islaman, Pendidikan Dan Hukum Islam, 18(2), 308–334.
Khallaf, A. W. (1994). Ilmu Ushul Fiqh. Dina Utama.
Khallaf, S. A. W. (2015). Ilmu Usul Fikih (5th ed.). PT Rineka Cipta.
Khalllaf, A. W. (2003). Ilmu Ushul Fikih (kaidah Hukum Islam) (cet. I). Pustaka Amani.
M. Zein, S. E. (2005). Ushul Fiqh. Perpustakaan Nasional.
Nurhayati, & Sinaga, A. I. (2018). Fiqh dan Ushul Fiqh. Kencana.
Sakirman, S. (2018). Metodologi Qiyas Dalam Istinbathhukum Islam. Yudisia: Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, 9(1), 37–55.
Salam, N. (2019). Kepemimpinan dan Nafkah Keluarga dalam Perspektif Nalar Tekstualis Ibn Hazm Al-Dzahiriy. Journal de Jure, 11(1), 48–62.
Supriadi, D. (2013). Ushul Fiqh Perbandingan. Cv Pustaka Setia.
Syarifuddin, A. (2008). Ushul Fiqh Jilid 1. Media Gafika.
Tihami, M. (1995). Al-Qiyas Dan Al-Dalil. Al Qalam, 10 (56), 21–32.
Tohari, C. (2016). Argumentasi Ibn Hazm: Dekonstruksi Kehujjahan Qiyâs Sebagai Metode Penetapan Hukum Islam. Jurnal Istinbath, 13 (1).
Wirman, H. P. (2013). Problematika Pendekatan Analogi (Qiyas) Dalam Penetapan Hukum Islam (Telaah atas Pemikiran Ibn Hazm dan Ibn Qayyim al-Jawziyah). Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum, 47(1).
YD, N. K. (2018). Penalaran Ushul Fiqh Ibnu Hazm (Analisis Penolakan Illat dan Qiyas Sebagai Dalil Hukum Islam). Yudisia: Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, 9(1), 57–82.
Zahra, muhammad abu. (2022). Ushul Fiqh. Pustaka firdaus.
Zuhri, Z. (2012). Konsep Pengetahuan Ibn Hazm. Al Qalam, 29(1), 111–126.
Downloads
Published
Issue
Section
License
MEDIA SYARI'AH: Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial has CC-BY-SA or an equivalent license as the optimal license for the publication, distribution, use, and reuse of scholarly work. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
1. Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
2. Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
3. Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).
You are free to:
Share — copy and redistribute the material in any medium or format.
Adapt — remix, transform, and build upon the material for any purpose, even commercially.
The licensor cannot revoke these freedoms as long as you follow the license terms.
All papers published in MEDIA SYARI'AH: Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.