Majjallat Al-Ahkam Al-‘Adliyyah: Position and Influence on the Development of Fiqh

Salman Abdul Muthalib

Abstract


The establishment of Majjallat al-Ahkam al-'Adliyyah as the first qanun in Turkey was a new breakthrough in the development of Islamic law during the Ottoman period. The authority of Islamic law, which was previously in the hands of the ulama, had shifted to the rulers. The diversity of laws that existed had merged into uniformity in their implementation. This research will examine the style and scope of the content of Majjallat al-Ahkam al-'Adliyyah, its position in the development of Fiqh, and the influence of the Majallah in Islamic countries. This research is a literature study, with Majjallat al-Ahkam al-'Adliyyah as the main data source. The results show that the Majallah is a civil law whose material is taken from the Hanafi school, containing discussions only about muamalah law, and its writing is accompanied by numbering, similar to modern legislation. The emergence of the Majallah is considered a new period in the development of fiqh, where there has been a shift from the period of taqlid towards efforts of ijtihad among scholars. The Majallah gave birth to the pattern of collective ijtihad and became the law of the state. The Majallah has encouraged several Islamic countries to design laws by referring to the pattern of the Majallah.

 

Ditetapkannya Majjallat al-Ahkam al-‘Adliyyah sebagai qanun pertama di Turki merupakan terobosan baru dalam perkembangan hukum Islam pada masa Turki Utsmani. Di mana wewenang hukum Islam yang sebelumnya berada pada tangan ulama telah berpindah ke tangan penguasa. Keberagaman hukum yang ada telah menyatu menjadi keseragaman dalam pelaksanaannya. Penelitian ini akan mengkaji corak dan cakupan isi Majjallat al-Ahkam al-‘Adliyyah, posisinya dalam perkembangan Fiqh, dan pengaruh Majallah di negara-negara Islam. Penelitian ini bersifat studi kepustakaan, dengan menjadikan kitab Majjallat al-Ahkam al-‘Adliyyah sebagai sumber data utama. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Majallah merupakan hukum perdata yang materinya diambil dari mazhab Hanafi, berisikan bahasan tentang hukum muamalah saja, penulisannya telah disertai dengan penomoran seperti dalam perundangan-undangan modern. Lahirnya Majallah dianggap menjadi periode baru dalam perkembangan fiqh, dimana telah terjadi pergeseran dari periode taklid menuju upaya-upaya ijtihad di kalangan ulama. Majallah melahirkan bentuk pola ijtihad jama'i dan menjadi undang-undang negara. Majallah telah mendorong beberapa negara Islam terinspirasi untuk merancang undang-undang dengan merujuk pada pola Majallah.


Keywords


Majallah, Qanun, Ottoman Turkey

Full Text:

PDF

References


Al-Ghazali, M. (1996). Nizam Itsbat al-Da’wa wa Adillatuh fi al-Fiqh al-Islami wa al-Qanun (1st ed.). Dar al-Da’wah.

Al-Nabhan, M. F. (1981). al-Madkhal li al-Tasyri’ al-Islami (2nd ed.). Dar al-Qalam.

Al-Zarqa’, M. A. (1967). Al-Madkhal al-Fiqh al-‘Am, Jilid 1. Dar al-Fikr.

Ash-Shiddieqy, H. (1999). Pengantar Ilmu Fiqh. Pustaka Rizki Putra.

Azizy, A. Q. (2002). Eklektisisme Hukum Nasional Kompetisis Antara Hukum Islam dan Hukum Umum (1st ed.). Gama Media.

Bakar, A. Y. A. (n.d.). Kodifikasi Pertama Fiqih Islam. Sinar Darussalam, No. 128, 259.

Djazuli, A. (2002). Kitab Undang-undang Hukum Perdata Islam: Zaman Kekhalifan Turki Usmani Versi Mazhab Hanafi. Kiblat Press.

Hamid, A. M. A. (1994). Tarikh al-Fiqh al-Islami. Dar al-Afaq al-Jadidah.

Hanafi, A. (1995). Pengantar dan Sejarah Hukum Islam. Bulan Bintang.

Hayati, V. (2019). LGBT Dalam Perspektif Hukum Positif Dan Hukum Islam (Suatu Kajian Kritis Perkembangan LGBT Di Aceh). Jurnal Hukum, 14, 290–301.

Khufaya, J., Kholil, M., & Syarif, N. (2021). Fenomena Hukum Islam di Masa Modern; Upaya Harmonisasi antara eksistensi dan Relevansi. Mutawasith: Jurnal Hukum Islam, 4(2), 128–147. https://doi.org/10.47971/mjhi.v4i2.366

Lapidus, I. M. (1999). Sejarah Sosial Ummat Islam, Terj. Ghufron A. Mas’adi. Raja Grafindo Persada.

Madkur, M. S. (1960). Al-Madkhal al-Fiqh al-Islami. Dar al-Nahdah al-’Arabiyyah.

Mahmassani, S. (n.d.). Al-Audha’ al-Tasyri’iyyah fi al-Daulah Madhiha wa Hadhiriha. Dar al-Ilm al-Malayin.

Mahmassani, S. (1976). Filsafat Hukum dalam Islam, Terj. Ahmad Sudjono. Alma’arif.

Mohd Hafiz Othman Rozali, E. A. (2020). Implementasi Majallah al-Ahkam al-’Adliyyah dalam Perundangan di Negeri Johor: Satu Kajian Preliminari. JURNAL ISLAM DAN MASYARAKAT KONTEMPORARI, 21(1), 87–103.

Muthalib, S. A., Masrizal, Abdullah, I., Yusuf, M., & Melayu, H. A. (2022). Public Services for Non-Muslims in Aceh: Non-Muslim Rights in The Application of Islamic Sharia Law. Res Militaris, 12(2), 85–101.

Qardhawy, Y. (1987). Ijtihad dalam Masyarakat Islam, Terj. Achmad Syathori. Bulan Bintang.

Ulya, Z. (2016). Dinamika Penerapan Hukum Jinayat Sebagai Wujud Rekonstruksi Syari’at Islam di Aceh. Jurnal Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum …, 5(April), 135–148.

Washil, I., & Fata, A. K. (2018). HAM ISLAM DAN DUHAM PBB: Sebuah Ikhtiar Mencari Titik Temu. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 41(2), 428–450. https://doi.org/10.30821/miqot.v41i2.394




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jms.v24i2.15905

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Salman Abdul Muthalib

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Media Syari'ah : Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial has been indexed by:

 

All papers published in Media Syari'ah : Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial are licensed under a  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.