Profit-Sharing Contracts in Qanun Sharia Financial Institutions in BSI Lhokseumawe
Abstract
This study aims to determine the implementation of profit-sharing based contracts at BSI Lhokseumawe, and the obstacles faced and efforts of BSI Lhokseumawe in implementing profit-sharing based contracts based on Article 14 of Qanun Number 11 of 2018 concerning Islamic Financial Institutions. This study uses empirical research methods and empirical juridical approaches. Data were obtained through field research and library research. Data analysis was carried out qualitatively. The results of the study show that BSI Lhokseumawe has carried out financing by prioritizing profit-sharing based contracts but has not reached a percentage based on Article 14 of Qanun Number 11 of 2018 concerning Islamic Financial Institutions. Factors that become obstacles for BSI are internal factors in the form of twice the bank transfer process, and technical obstacles such as networking, as well as external factors in the form of a lack of knowledge of prospective customers or the public regarding Islamic banks and conventional banks. It is suggested to BSI be able to maximize achievement, especially in prioritizing profit-sharing based contracts for Small and Medium Enterprises (MSMEs) so that this empowerment can have a significant impact on achieving the percentage of profit-sharing-based contracts by the provisions of Article 14 paragraph (7) of Qanun Number 11 2018 concerning Islamic Financial Institutions. The community is expected to be able to learn about Islamic banks and conventional banks, to assist banks in implementing existing regulations.
Urgensi penelitian ini untuk mengetahui implementasi akad berbasis bagi hasil pada BSI Lhokseumawe, dan kendala yang dihadapi serta upaya BSI Lhokseumawe dalam implementasi akad berbasis bagi hasil berdasarkan Pasal 14 Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian empiris dan pendekatan yuridis empiris. Data diperoleh melalui penelitian lapangan (field research) dan penelitian kepustakaan (library research). Analisis data dilakukan secara kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa BSI Lhokseumawe sudah melaksanakan pembiayaan dengan mengutamakan akad berbasis bagi hasil tetapi belum mencapai persentasi berdasarkan Pasal 14 Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah. Faktor yang menjadi hambatan bagi BSI adalah faktor internal berupa dua kali proses pemindahan bank, dan kendala teknis, seperti jaringan. Kendala teknis ini merupakan kendala secara umum yang tidak hanya berdampak bagi pembiayaan berbasis bagi hasil (mudharabah dan musyarakah), namun berdampak juga bagi pembiayaan-pembiayaan lainnya, seperti murabahah. Selain itu, adanya faktor eksternal berupa kurangnya pengetahuan calon nasabah atau masyarakat mengenai bank syariah dan bank konvensional. Disarankan kepada BSI agar dapat memaksimalkan pencapaian, khususnya dalam mengutamakan akad berbasis bagi hasil pada Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga pemberdayaan ini dapat memberikan dampak yang signifikan terhadap pencapaian persentasi akad berbasis bagi hasil sesuai dengan ketentuan Pasal 14 ayat (7) Qanun Nomor 11 Tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah. Masyarakat diharapkan dapat mempelajari mengenai bank syariah dan bank konvensional, agar membantu bank dalam melaksanakan regulasi yang ada.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alim, M. (2010). Perda Bernuansa Syariah Dan Hubungannya Dengan Konstitusi. Jurnal Hukum Ius Quia Iustum, 17(1), 119–142. https://doi.org/10.20885/iustum.vol17.iss1.art6
Bahri, M. I., & Kamaly, N. (2020). Implementasi Qanun Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Lembaga Keuangan Syariah Pada Bank Bumn Di Kota Lhokseumawe. Sekolah Tinggi Agama Islam Aceh Tamiang, 27(2), 19. https://www.academia.edu/download/75298510/JURNAL_KAMALY.pdf
Bahri, S. (2012). Pelaksanaan Syari’At Islam Di Aceh Sebagai Bagian Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Jurnal Dinamika Hukum, 12(2). https://doi.org/10.20884/1.jdh.2012.12.2.62
Faisal, F. (2011). Restrukturisasi Pembiayaan Murabahah Dalam Mendukung Manajemen Risiko Sebagai Implementasi Prudential Principle Pada Bank Syariah Di Indonesia. Jurnal Dinamika Hukum, 11(3), 480–483. https://doi.org/10.20884/1.jdh.2011.11.3.176
Faisal, F. (2015). Prinsip-Prinsip Perjanjian Muamalat dalam Hukum Perbankan Syariah di Indonesia. REUSAM: Jurnal Ilmu Hukum, 3(1), 1–19. https://doi.org/10.29103/reusam.v3i1.1947
Hanim, L., & Noorman, M. (2018). UMKM (Usaha Mikro, Kecil & Menengah) & Bentuk - Bentuk Usaha. UNISSULA Press.
Hasanah, U., & Ichfan, H. (2021). Aplikasi Pembiayaan Akad Musyarakah pada Perbankan Syariah. Muhasabatuna: Jurnal Akuntansi Syariah, 3(1), 1–8. https://doi.org/10.54471/muhasabatuna.v3i1.1085
Hufadi, H., & Lakuanine, B. A. (2021). Penerapan Akad Ijarah Dalam Produk Pembiayaan Bank Syariah. Mutawazin: Jurnal Ekonomi Syariah IAIN Sultan Amai Gorontalo, 2(1), 43–55. https://doi.org/10.54045/mutawazin.v2i1.236
Isa, A. G. (2012). Paradigma Syariat Islam dalam Kerangka Otonomi Khusus (Studi Kajian di Provinsi Aceh). Media Syariah, 14(1), 1–38.
Ismail. (2017). Perbankan Syariah. Kencana.
Kurniasari, S. A., & Bharata, R. W. (2020). Penerapan Pembiayaan Musyarakah Pada BMT Dana Barokah Muntilan. JAS: Jurnal Akuntansi Syariah, 4(2), 181–195. https://doi.org/10.46367/jas.v4i2.240
Pransiska, P., & Ilmiah, D. (2022). Perbandingan Rasio Kinerja Bank Syariah Terhadap Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Sebelum Dan Masa Pandemi Covid-19. JPS: Jurnal Perbankan Syariah, 3(2), 160–173. https://doi.org/10.46367/jps.v3i2.779
Rahmawati, & Putriana, K. (2020). Tantangan Konversi Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah di Aceh Berdasarkan Qanun Lembaga Keuangan Syariah No 11 Tahun 2018. Tawazun: Journal of Sharia Economic Law, 3(2), 229–236. https://doi.org/10.21043/tawazun.v3i2.7725
Senoaji, F. (2018). Hubungan Antara Tanggung Jawab Sosial, Kualitas Pelayanan, Dan Citra Perusahaan Terhadap Loyalitas Nasabah BSI Surabaya. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 15(1), 15–18. https://doi.org/10.30651/imp.v1i2.11255
Sevtari, A. (2021). Analisis Peran Bank Syariah Dalam Pemberdayaan Umkm Melalui Pembiayaan Murabahah Di Kota Bengkulu. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu.
Zulfahmi. (2021). Eksistensi Qanun Nomor 11 Tahun 2018 Tentang Lembaga Keuangan Syariah Terhadap Konversi Bank Konvensional Menjadi Bank Syariah. Jurnal Hukum Ekonomi Syariah, 5(2), 50–63. https://doi.org/10.26618/j-hes.v5i01.3276
Zulfikri, A., Sobari, A., & Gustiawati, S. (2019). Strategi Penyelamatan Pembiayaan Bermasalah Pada Pembiayaan Murabahah Bank BNI Syariah Cabang Bogor. Al Maal: Journal of Islamic Economics and Banking, 1(1), 65–78. https://doi.org/10.31000/almaal.v1i1.1776
Zulfiyanda, Faisal, & Manfarisah. (2020). Akad Pembiayaan Murabahah Bil Wakalah. Suloh Jurnal Program Studi Magister Hukum, 8(1), 12–28. https://doi.org/10.29103/sjp.v8i1.2485
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jms.v25i1.17316
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 Siska Mona Widia, Faisal Faisal, Sulaiman Sulaiman
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
All papers published in Media Syari'ah : Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |