Status Hukum Pernikahan Yang Dilaksanakan Oleh Wali Hakim Luar Negeri (Studi Kasus di Mahkamah Syariah Negeri Kelantan)
Abstract
Status Hukum Pernikahan yang Dilaksanakan oleh Wali Hakim Luar Negeri adalah salah satu permasalahan dari ketentuan hukum Islam bagaimana status hukum pernikahan tersebut dan bagaimana pertimbangan hakim Mahkamah Rendah Syariah Kota Bharu dalam menjatuhkan putusan terhadap status hukum pernikahan yang dilaksanakan oleh wali hakim luar negeri. Di dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kajian pustaka dan wawancara. Hasil dari kajian pustaka dan wawancara, penulis mendapat dua sumber yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Dari sumber primer yaitu putusan hakim yang berkaitan secara langsung bertempat di Mahkamah Rendah Syariah Kota Bharu, Kelantan. Manakala sumber sekunder yaitu sumber yang mampu atau dapat memberikan informasi atau data tambahan yang dapat memperkuat perbahasan data yang diambil penulis dalam skripsi ini adalah dari wawancara, buku-buku standard, kitab-kitab dalil dan hadist, al-Quran dan Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam di Malaysia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pandangan hakim dalam memutuskan perkara Status Hukum Pernikahan dilaksanakan oleh Wali Hakim Luar Negeri antaranya adalah pemohon gagal menggunakan wali hakim yang ditunjukkan oleh DYMM Al-Sultan Kelantan, pemohon gagal mengikuti peraturan-peraturan prosedur pernikahan diluar negeri Enakmen Undang-undang Keluarga Islam antaranya seperti masa pendaftaran pernikahan dijalankan diluar negeri di Malaysia, prosedur wali enggan dan wali hakim, sehingga Mahkamah menolak permohonan pemohon. Oleh karena itu, bagi seorang yang ingin menikah haruslah mengikuti prosedur-prosedur yang ditetapkan oleh undang-undang. Jangan sampai hal pernikahan seperti ini tidak dapat didaftarkan dan status hukum pernikahan itu dianggap tidak sah dan tidak wujud oleh negara dan hukum Islam.
The Legal status of the marriage conducted by the Regent of Foreign Affairs is one of the problems of the provisions of Islamic law on how the legal status of the marriage and how the judges of the Syariah low Court judge Kota Bharu to impose a verdict on the legal status of marriage carried out by foreign trustees. In this study, the authors used a method of literature and interview studies. As a result of the review of the literature and interviews, the authors got two sources: primary and secondary sources. From the primary source, the ruling judge is directly related to the Syariah low court of Kota Bharu, Kelantan. While the secondary source is capable or can provide information or additional data that can strengthen the discussion of the data taken by the author in this thesis is from interviews, standard books, Evidence books, and Hadist, al-Quran, and enactment of the Islamic Family Law in Malaysia. The results of this study show that the view of the judge in deciding the marital legal Status is carried out by the Regent of Foreign Affairs, among others, the applicant failed to use the trustee indicated by HRH Al-Sultan of Kelantan, the applicant failed to follow the rules of marriage procedures abroad enactment of the Islamic Family law such as the period of marriage registration conducted abroad in Malaysia Applicant's application. Therefore, one who wants to marry must follow the procedures established by the law. Do not let this kind of marriage be registered and the legal status of the marriage is deemed invalid and not in existence by the state and Islamic law.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Perkawinan Islam, Yogyakarta: UII Pres, 2000.
Abdul Rahman Ghozali, Fiqh Munakahat. Jakarta: Kencana, 2003.
Ahmad Rofiq, Hukum Islam di Indonesia, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1995.
Alimuddin, Kompilasi Hukum Islam Sebagai Hukum Terapan Bagi Hakim Pengadilan Agama, Makassar: Alauddin University Press, 2012.
Amir Husin Md Nor, Siti Safwati Binti Mohd Shari, “Faktor Penyebab Perkahwinan Tanpa Kebenaran Di Luar Negara: Satu Kajian Di Mahkamah Syariah Muar”, Jurnal Syariah, 2006.
Amiur Nuruddin, Azhari Akmal Tarigan, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta: Kencana, 2004.
Arahan Amalan No.6 Tahun 2014.
Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, Jakarta: Ichtiar Baru Van Hoeve, 2005.
Ditjen Pembinaan Kelembagaan Islam Departemen Agama, 2001
Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Kelantan, 2002.
Fadzlina Binti Mamat, ( Penolong Pendaftar Mahkamah Rendah Syariah Kota Bharu, Kelantan), Wawancara, 18 April 2019.
Hamid Patilima, Metode Penelitian kualitatif, Bandung : Alfabeta, 2016.
Ibnu Hajar Al Asqalani, Bulughul Maram dan Dalil-Dalil Hukum, (Jakarta: Gema Insani, 2013.
Jalli Sitakar, Perpindahan Wali Nasab Ke Wali Hakim Menurut Pasal 23 Kompilasi Hukum Islam Ditinjau (Studi Kasus di Kabupaten Rokan Hulu), Fakultas Syariah dan Ilmu Hukum, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau: 2013.
Kompilasi Hukum Islam di Indonesia, Direktorat Pembinaan Peradilan Agama Islam.
Mahmud Yunus, Hukum Perkawinan Dalam Islam, Jakarta : Pustaka al-Hidayah, 1994
Mohamad Budiono, Analisis Hukum Islam Terhadap Penetapan Wali Hakim oleh Kepala KUA Tanpa Upaya Menghadirkan Wali Nasab (Studi Kasus di KUA Diwek Jombang), Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya: 2014
Mohd Anwan Bin Ab Muttalib, (Hakim, Mahkamah Rendah Syariah Kota Bharu, Kelantan), Wawancara, 18 April 2019.
Mohd Azman Bin Ab Rahman, (Pembantu Pendaftar Bahagian Pentadbiran Mahkamah, Mahkamah Rendah Syariah Kota Bharu, Kelantan), Wawancara, 19 April 2019.
Mohd Radzuan Ibrahim, Munakahat Undang-Undang Dan Prosedur, Selangor: Dri
Publishing House, 2006
Muhammad Jawad Mughniyah, Fikih Lima Mazhab, Jakarta: Lentera Basritama, 2002
Mustofa Hasan, Pengantar Hukum Keluarga, Bandung: CV Pustaka Setia, 2011.
Najibah Mohd Zin, Undang-Undang Keluarga Perbandingan, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka, 2007.
Noraini Mohd Hashim, “Prosedur Dan Pendaftaran Perkahwinan” dalam Undang-Undang Keluarga (Islam), Malaysia: Dewan Bahasa Dan Pustaka, 2007.
Perlembagaan Persekutuan, Malaysia: International Law Book Services, 2014.
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana, 2008.
Putusan Hakam Mahkamah Rendah Syariah Kota Bharu, Nomor Kasus Mal 05100-015-0089-2015.
Putusan Hakam Mahkamah Rendah Syariah Kota Bharu, Nomor Kasus Mal 03009-017-0114-2017.
Rahmad Hakim, Hukum Perkawinan Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2000.
Robiatul Adawiyah, Implementasi Perkawinan Dengan Wali Hakim di Kantor Urusan Agama Kecamatan Tanjung Karang Barat, Fakultas Hukum, Universitas Lampung: 2018
Slamet Abidin dan Aminuddin, Fiqih Munahat, Bandung : Pustaka Setia, 1999.
Soraya Devy, Wali Nikah : Urutan dan Kewenangan dalam Perspektif Imam Mazhab, Banda Aceh: Bravo Darussalam, 2017
Sugiyono, Memahami penelitian kualitatif, Bandung: Alfabeta, 2016.
Waziha Wahid, “Bapa Terkejut Anak Berkahwin Dengan Pemuda Bangladesh”, 2013.
Wikipedia Ensiklopedia Bebas, Kota Bharu. Diakses pada tanggal 19 Juli 2018 dari situs https://ms.wikipedia.org/wiki/Mahkamah_Syariah_di_Malaysia
Zainudin Ali, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Jakarta: Sinar Grafika, 2006.
Zainuri Bin Abdullah, (Pegawai Agama Kota Bharu) Wawancara di Kota Bharu,
April 2019.
Zakiyah Darajat, Ilmu Fikih, Jakarta: Departemen Agama RI, 1985.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jms.v20i1.6500
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Media Syari'ah
All papers published in Media Syari'ah : Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |