Peran Bahagian Sokongan Keluarga Dalam Masalah Pemenuhan Nafkah Isteri Pasca Perceraian (Studi Kasus Di Mahkamah Tinggi Syariah Kedah, Malaysia)
Abstract
Nafkah merupakan salah satu daripada hak isteri yang perlu ditunaikan. Hukum ini telah termaktub di dalam Al-Quran dan sebagaimana yang diketahui oleh semua muslim, salah satu kewajiban seorang suami itu adalah menyediakan nafkah buat isterinya baik dalam tempoh perkawinan maupun pasca perceraian. Namun, mutakhir ini, banyak kasus yang melibatkan perilaku suami yang mengabaikan nafkah isteri pasca perceraian. Bahagian Sokongan Keluarga (BSK) merupakan pihak berwenang yang mampu mengatasi dengan sebaik mungkin segala permasalahan berkaitan dengan pemberian nafkah. BSK memberi peluang kepada mantan isteri untuk membuat tuntutan nafkah jika suami gagal atau enggan membayar nafkah sekaligus mengembalikan hak isteri. Pertanyaan yang diajukan dalam permasalahan ini adalah bagaimana peran BSK dalam menjamin terpenuhinya nafkah isteri pasca perceraian dan bagaimana efektifitasnya (BSK) terhadap masalah penegakan nafkah isteri pasca perceraian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang peran (BSK) dalam masalah pemenuhan nafkah isteri pasca perceraian. Penelitian dalam skripsi ini adalah yuridis empiris yaitu kajian lapangan (field research) dan yuridis normatif yaitu kajian kepustakaan (library research). Adapun Metode pengumpulan data yang digunakan penulis dalam skripsi ini adalah observasi, wawancara dan telaah dokumentasi. Hasil penelitian yang diperoleh, bahwa peran BSK dalam masalah pemenuhan nafkah isteri pasca perceraian berjalan secara efektif karena BSK memantau dan menangani masalah ketidakpatuhan mantan suami terhadap perintah nafkah Mahkamah Syariah melalui pembentukan Unit Khidmat Nasehat dan Perundangan, Unit Penguatkuasaan dan Pelaksanaan Perintah dan Unit Pengurusan Dana. Keberadaan BSK telah menjadi tempat rujukan dan memberikan bantuan kepada mantan isteri. Berdasarkan hal tersebut, dapat difahami bahwa pokok permasalahan dalam penyelesaian masalah pengabaian nafkah apabila mantan suami memahami hal berkaitan agama Islam serta mengetahui hak dan tanggung jawab terhadap isteri pasca perceraian.
Kata Kunci: Bahagian Sokongan Keluarga (BSK) dan Nafkah Isteri Pasca Penceraian
Living in one of the rights of wives that need to be shown. This law has been contained in the Koran and as it is known by all Muslims, one of the obligations of a husband is to provide a living for his wife both in the period of marriage or post-divorce. However, these cutting-edge, many cases involve the behavior of husbands who neglect the living wives post-divorce. The Family Support Division (BSK) is the authority who can cope with the best possible problems relating to the provision of the living. BSK allows the former wife to make a living claim if the husband fails or refuses to pay the living while returning the right of the wife. The question posed in this issue was the role of BSK in guaranteeing the fulfillment of the postpartum wife and how effectiveness (BSK) has been to the problem of establishing a divorce post. The study aims to find out about the role (BSK) in the issue of fulfilling wives after divorce. The research in this thesis was empirical, i.e. field research and normative juridical (library research) study. The methods of data collection used by the authors in this thesis are observations, interviews and documentation study. The results of the research obtained, that the role of BSK in the problem of fulfillment of wives post-divorce runs effectively because BSK monitors and addresses the problem of non-compliance of ex-husband against the order of Sharia court The establishment of the Advisory and Legal Unit, enforcement Unit and the execution of the Order and fund Management unit. The existence of BSK has been a referral place and provides relief to the former wife. Based on this, it can be understood that the subject matter in solving the issue of living if the former husband understands the matter related to Islam and knows the rights and responsibilities of the post-divorce wife.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdul Majid Khon, Fiqh Munakahat, Cet. 3, (Jakarta: Amzah, 2014.
Anshori Umar Sitanggal, Fiqih Wanita, Cet. 25, (Semarang: CV.Asy-Syifa‟, 2008
Bahrun Abubakar, Terjemahan Tafsir Jalalain Berikut Asabaabun Nuzul, Jilid 1, (Bandung: Sinar Baru Algensidndo, 2015.
Departemen Agama RI, Al-Quran dan Tafsirnya Jilid X,Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf,1991.
Djamaan Nur, Fiqih Munakahat, Semarang: Dina Utama, 1993.
Ibnu Hajar Al-Asqalani, Bulughul Maram dan Dalil-Dalil Hukum, Jakarta: Gema Insani, 2013. Ibnu Mas‟ud dan Zainal Abidin S, Fiqih Madzhab Syafi‟i, Bandung: Pustaka Setia, 2007.
Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia Jabatan Perdana Menteri, Bahagian Sokongan Keluarga (BSK).
Kamus Undang-Undang, (Selangor: Oxford Fajar Sdn. Bhd., 2007.
Khairizzaman, Nafkah Isteri Dalam Perspektif Fikih, Tela‟ah Terhadap Pendapat Jumhur Ulama dan Ibn Hazm), Aceh: Dinas Syariat Islam Pemerintah Aceh, 2011.
Muhammad Noor, Tafsir Pimpinan Al-Rahman, Cet 11, (Kuala Lumpur: Darulfikir, 2000). Najibah Mohd Zin, Undang-Undang Keluarga (Islam), (Siri perkembangan undang-undang di Malaysia, 2007.
Nan Mardhiatul Akmal binti Long Kamaruddin, „‟Efektifitas Bahagian Sokongan Keluarga (BSK) dalam Penyediaan Dana Cadangan Untuk Nafkah Isteri dan Anak (Studi Kasus di Mahkamah Syariah Terengganu)‟‟, (Skripsi tidak dipublikasi), Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, 2015.
Roslina Che Soh, Jurnal Kanun, Bahagian Sokongan Keluarga Membantu Anak Selepas Perceraian: Keberkesanan, Cabaran Dan Perbandingan Dengan Amalan Negara Maju, 2017.
Satria Effendi, Problematika hukum Keluarga Islam Kontemporer Analisis Yuriprudensi Dengan Pendekatan Ushuliyah, Jakarta : Kencana, 2010.
Sudarsono, Kamus Hukum: Edisi Baru, Jakarta: Rineka Cipta & Bina Adiaksara, 2015.
Tihami dan Sahrani Sohari, Fikih Munakahat (Kajian fikih Nikah Lengkap), Jakarta: Rajawali Pers, 2013.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jms.v20i1.6501
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Media Syari'ah
All papers published in Media Syari'ah : Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |