Mekanisme Majelis Tahkim Dalam Penyelesaian Sengketa Rumah Tangga (Analisis Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Nomor 2 Tahun 2003 Seksyen 48 tentang Penambahan Kaedah-Kaedah Hakam di Mahkamah Rendah Syariah Shah Alam, Selangor, Malaysia)

Muslem Muslem, Siti Aminah Binti Abd Samat

Abstract


Majelis Tahkim sebagai proses penyelesaian sengketa (syiqāq) yang melibatkan pertemuan suami dan isteri bersama dengan Hakam untuk tujuan perdamaian atau perceraian dengan lafaz talak atau dengan khuluk. Berdasarkan fakta empiris menyatakan bahwa salah satu provinsi yang paling menonjol menggunakan metode Majelis Tahkim ini adalah Provinsi Selangor. Sebagaimana yang diketahui oleh penulis bahwa praktek Majelis Tahkim di Mahkamah Rendah Syariah Shah Alam menggunakan Kaedah-Kaedah Hakam yang diterapkan khusus di Provinsi Selangor sahaja yang berbeda dengan provinsi yang lain di Malaysia. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana praktek Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Nomor 2 Tahun 2003 Seksyen 48 mengenai penambahan Kaedah-Kaedah Hakam (Negeri Selangor) terhadap pelaksanaan Majelis Tahkim dalam penyelesaian sengketa rumah tangga (syiqāq) di Mahkamah Rendah Syariah Shah Alam. Penulisan skripsi ini adalah bertujuan untuk mengetahui bagaimana mekanisme Majelis Tahkim dalam penyelesaian sengketa rumah tangga dan keunggulan Kaedah-Kaedah Hakam yang digunakan. Oleh itu, penulisan ini menggunakan metode deskriptif analisis. Dari hasil penelitian penulis dapat disimpulkan bahwa mekanisme Majelis Tahkim dalam penyelesaian sengketa rumah tangga di Mahkamah Rendah Syariah Shah Alam menggunakan Kaedah-Kaedah Hakam terdapat beberapa keunggulan antaranya menjelaskan tentang Hakam dan proses Majelis Tahkim secara rinci sebagai panduan Hakam. Seterusnya, proses Majelis Tahkim ini mampu mengurangi beban Mahkamah Syariah dalam menyelesaikan kasus yang banyak di meja Mahkamah. Oleh hal yang demikian, diharapkan bagi pihak kerajaan perundangan untuk memberlakukan Kaedah-Kaedah Hakam ini bagi semua provinsi di Malaysia agar Hakam mendapatkan panduan lebih mendalam terkait Hakam dan proses Majelis Tahkim.

Tahkim Assembly as a dispute resolution process (SYIQĀQ) involving a husband and wife meeting along with Hakam for peace or divorce with the pronunciation of Talak or with Khuluk. According to empirical facts, it states that one of the most prominent provinces using the method of the Tahkim assembly is Selangor province. As it is known by the authors that the practice of the Tahkim assembly in Shah Alam Sharia court used the essential methods applied in the province of Selangor only different from other provinces in Malaysia. This study aims to obtain an overview of the enactment of Islamic Family Law number 2 the year 2003 section 48 on the addition of the Hakam methods (Selangor State) on the implementation of the Tahkim assembly in the settlement of household disputes (SYIQĀQ) in the Syariah low court of Shah Alam. The writing of this thesis is aimed at knowing how the Tahkim assembly mechanisms in the settlement of household disputes and the excellence of the Hakam methods used. Thus, this writer uses a descriptive method of analysis. From the results of the author's research can be concluded that the mechanism of the Tahkim assembly in the settlement of household disputes in Shah Alam Syariah low court using the essential methods there are several advantages between explaining Hakam and the process of Tahkim assembly in detail as a guide to Hakam. Subsequently, the Tahkim assembly process was able to reduce the burden of sharia Court in resolving many cases at the Court table. Therefore, it is expected for the legal government to enforce this Hakam method for all provinces in Malaysia for Hakam to obtain a more in-depth guide to the Hakam and the process of the Tahkim assembly.


Keywords


Majelis Tahkim, Kaedah-Kaedah Hakam

Full Text:

PDF

References


Al-Quran dan terjemahan, (Departemen Agama Republik Indonesia; 2002)

Abidin, Slamet dan H. Aminuddin, Fiqh Munakahat, (Bandung: Pustaka Setia.1999).

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Edisi IV, (Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008).

Hamka, Tafsir Al-Azhar Jilid 2, (Singapura, Pustaka Nasional Pte Ltd, 2007).

Najibah Mohd Zin. Undang-Undang Keluarga Islam. Dewan Bahasa dan Pustaka, (Kuala Lumpur, 2007).

Supriadi, Etika dan Tanggungjawab Profesional Hukum di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, 2008).

Mohd Na’im Mukhtar, Bicara Berita Harian: Gantung Tak Bertali, Di mana silapnya?. Diakses melalui https://youtu.be/iNW-UuQYEng pada tanggal 2 Juni 2019.

Portal Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia. Diakses melalui http://www.jksm.gov.my//index.php/ms/ pada tanggal 26 April 2019.

Portal Jabatan Kehakiman Syariah Selangor. Diakses melalui http://www.jakess.gov.my pada tanggal 27 April 2019.

Arahan Amalan No 1 Tahun 2006 Amalan Hakam Mahkamah Syariah.

Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam (Negeri Selangor) 2003.

Jabatan Kehakiman Syariah Selangor, JAKESS DUA DEKAD PENUBUHAN (Selangor: Jakess, 2003).

Kaedah-Kaedah Hakam (Negeri Selangor) 2014




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jms.v20i1.6502

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Media Syari'ah



Media Syari'ah : Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial has been indexed by:

 

All papers published in Media Syari'ah : Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial are licensed under a  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.