Wali Nikah Fasik (Studi Perbandingan Mazhab Hanafi dan Mazhab Syafi’i)

Husni A. Jalil, Tia Wirnanda

Abstract


Abstrak: Tulisan ini mengkaji perbandingan antara mazhab Hanafi dan Syafi’i yang membahas mengenai wali nikah yang fasik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menurut mazhab Hanafi wali yang fasik boleh menjadi wali dalam pernikahan anak atau keponaan perempuannya. Sedangkan menurut mazhab Syafi’i tidak sah wali nikah orang yang fasik, akan tetapi beliau mensyaratkan wali itu harus adil. Perbandingan keabsahan wali nikah yang fasik keduanya berbeda dalam memahami hadis dari segi maknanya, hadis yang digu nakan berbeda mazhab Hanafi menggunakan dasar hadis yang lemah, sedangkan mazhab Syafi’i menggunakan dalil yang kekuatan sanad, matan serta rawi yang kuat.

Abstrak: This paper examines the comparison between the Hanafi and Shafi'i schools which discuss wicked marriage guardians. From the results of the study it can be concluded that according to the Hanafi school of wicked guardians may be guardians in child marriages or female nieces. Whereas according to the Shafi'i school the illegitimate marriage guardian of the wicked, but he requires that guardian must be fair. Comparison of the validity of wicked marriage guardians both differ in understanding the hadith in terms of meaning, the traditions used are different Hanafi schools using a weak basis of hadith, while the Shafi'i school uses a proposition that is the power of sanad, matan and strong rawi.


Keywords


Wali nikah, Fasik, Mazhab Hanafi, Mazhab Syafi’i

Full Text:

PDF

References


Abdul Aziz Dahlan. (1996). Ensiklopedi Hukum Islam. Ikhtiar Baru.

Abi Hasan bin Muhammad bin Habib al-Mawardi. (n.d.). Hawi al-Kabir. Dar al-Kutub al-Ilmiyah.

Abu Hafsh Umar bin Ali bin Adill al-Damasyqi. (n.d.). al-Lubab fi Ulum al-Kitab. Dar al-Kutub Alamiyah.

Abu Qaim Sulaiman bin Ahmad at-Thabrani. (1995). al-Mu’jam al-Ausath. Dar al-Haramain.

Ahmad Bin Umar. (2003). Fiqh Nikah Panduan untuk Pengantin, Wali & Saksi, alih Bahasa Heri Purnomo, Saiful Mahdi. Mustaqiim.

Al-Bassam, A. bin A. (2006). Syarah Bulughul Maram. Pustaka al-Kautsar.

Al-Jaziri, A. (2001). al-Fiqh ala Mazahibil Arba’ah. Dar al-Fikr.

As Shan’ani. (1995). subulussalam. Al-Ikhlas.

Az-Zuhaili, W. (2011). Fiqih Islam Wa Adillatuhu. Gema Insani.

Imam Alaudin Abu Bakar Ibnu Mas’ud al-Kasani. (n.d.). Kitab Bada’i as-Shonai. Dar al-Kutub al-Ilmiyah.

Muhammad Galib. (2012). Fasik:Makna dan Cakupannya. Alauddin Press.

Muhammad Ghazali. (2003). Fiqh Munakahat. Kencana.

Mustafa al-Khim, Mustafa al-Mulgha, A. asy-S. (n.d.). Kitab Imam Syafi’i. Pustaka Salam.

Sahal Mahfudh. (2006). Solusi Hukum Islam, Keputusan Muktamar, Munas Nahlatul Ulama. Diantama.

Yusuf, S. A. (n.d.). Syaikh Hasan Ayyub.

Yusuf, S. A. (2001). Fikih Keluarga. Pustaka al-Kautsar.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jms.v22i1.6533

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 Media Syari'ah



Media Syari'ah : Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial has been indexed by:

 

All papers published in Media Syari'ah : Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial are licensed under a  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.