Testimonium de Auditu Witness: Comparison of Maṣlāhah in the Settlement of Syiqāq in the Religious Court of the Border Regions

Nofiardi Nofiardi

Abstract


Witness examination is one of the trial procedures required to resolve cases before the Religious Courts. According to the regulations, witnesses must provide information directly related to their testimony that they actually have seen, heard, or experienced the case. The issue is that some of the witnesses introduced were unaware of the testimony they provided and only learned about it from the litigants. How can the Religious Courts in the border area, which is the Minang region, resolve the syiqāq case from a maṣlāhah perspective, and what are the solutions that can be implemented to bring about a positive outcome in the syiqāq case when the witness's closest family does not have knowledge about the case in person? Comparing these two court products in terms of maṣlāhah is an intriguing analysis. Using a comparative approach to the two cases, this study conducted a fundamental analysis of the literature. The results demonstrated that distinct assemblies evaluated the presence of these witnesses in relation to the issued decisions. Some of the panels regarded the testimony in this case as insufficient evidence, so they denied the requested divorce despite the family's ongoing disputes (syiqāq). In petition cases with the same witness issue, however, the tribunal deemed the evidence to be sufficient to grant the requests.


Keywords


Witness, Testimonium de Auditu, maṣlāhah, syiqāq, religious court

Full Text:

PDF

References


Book and Journals

Al-Qurthubi, Ibn Ashim al-Nama’. Al-Tamhid Lima Fi Al-Muwatha’ Min Al-Ma’ani Wa Al-Asanid. t.t: Muassasah al-Qurthubiyah, n.d.

Amandemen Undang-Undang Peradilan Agama (Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2006). Jakarta: Sinar Grafika, 2009.

Arif, Rohmat, Fathurrahman Alfa, and Syamsu Madyan. “Analisis Kekuatan Alat Bukti Saksi Testimonium De Auditu Dalam Perkara Perceraian di Pengadilan Agama Kota Malang.” Jurnal Ilmiah Ahwal Syakhshiyyah (JAS) 2, no. 2 (2020).

Asmara, Musda, and Reti Andira. “Urgensi Talak di Depan Sidang Pengadilan Perspektif Maṣlāhah Mursalah.” Al-Istinbath : Jurnal Hukum Islam 3, no. 2 (2018).

Bennett, Linda Rae. “Early Marriage, Adolescent Motherhood, and Reproductive Rights for Young Sasak Mothers in Lombok.” Wacana, Journal of the Humanities of Indonesia 15, no. 1 (2014).

Djawas, Mursyid, and Amrullah. “Fasakh Nikah dalam Teori Maṣlaḥah Imām Al-Ghazālī.” El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga 2, no. 1 (2019).

Farih, Amin. “Reinterpretasi Maṣlaḥah Sebagai Metode Istinbāṭ Hukum Islam: Studi Pemikiran Hukum Islam Abū Isḥāq Ibrāhīm Al-Shāṭibī.” Al-Ahkam 1, no. 25 (2015).

Fauzan, M. Pokok-Pokok Hukum Acara Perdata Peradilan Agama dan Mahkamah Syar’iyah di Indonesia. Jakarta: Kencana, 2007.

Hanapi, Agustin, and Edi Yuhermansyah. “Urgency of Marriage Registration for Women and Child Protection in Gayo Lues District.” Samarah 4, no. 2 (2020).

Harahap, M. Yahya. Kedudukan Kewenangan dan Acara Peradilan Agama Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989. Jakarta: Sinar Grafika, 2005.

Huzaimah, Arne. “Menelaah Pelaksanaan Pengangkatan Hakam Pada Perkara Syiqāq Di Pengadilan Agama Indonesia Dan Mahkamah Syar'iyah Malaysia.” Nurani 19, no. 1 (2019).

Ibrohim, Ali. “Analisis Hukum Islam Terhadap Pembatalan Putusan PA Bangkalan Oleh Putusan PTA Surabaya Tentang Perselisihan dan Pertengkaran Terus Menerus Sebagai Alasan Perceraian.” Al-Hukama’ 7, no. 1 (2017).

Jakfar, Tarmizi M., and Nur Azizah Fayyadhah Binti Baharuddin. “Peran Majelis Sulh dalam Penyelesaian Hak Hadhanah Pasca Perceraian (Studi Kasus di Mahkamah Syariah Kabupaten Tawau, Provinsi Sabah, Negara Malaysia).” Samarah 2, no. 1 (2018).

Karim Makinara, Ihdi, Jamhir Jamhir, and Sarah Fadhilah. “Saksi Testimonium de Auditu dalam Sidang Perceraian.” El-USRAH: Jurnal Hukum Keluarga 3, no. 2 (2020).

Kompilasi Hukum Islam. Bandung: Fokus Media, 2005.

Manan, Abdul. Penerapan Hukum Acara Perdata di Lingkungan Peradilan Agama. Jakarta: Kencana, 2008.

Miswardi. Hukum Acara Perdata. Bukittinggi: STAINPress, 2006.

Mohammad, Imani-Jaafar, and Charlie Lehmann. “Women’s Rights in Islam Regarding Marriage and Divorce.” Journal of Law and Practice 4 (2011).

Muksana Pasaribu. “Maslahat dan Perkembangannya Sebagai Dasar Penetapan Hukum Islam.” Jurnal Justitia 1, no. 4 (2014).

Nimah, Zulfatun. “The Violation on Women’s Rights in the Unilateral Divorce in Sasak Community From A Feminist Legal Theory.” AL-IHKAM: Jurnal Hukum & Pranata Sosial 13, no. 1 (2018).

Novitasari, Choirunnisa Nur, Dian Latifiani, and Ridwan Arifin. “Analisis Hukum Islam Terhadap Faktor Putusnya Tali Perkawinan.” Samarah 3, no. 2 (2019).

Rahmadi, Takdir. Mediasi Penyelesaian Sengketa Melalui Pendekatan Mufakat. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2010.

Rahmawati, Nurlaili. “Keuntungan Mediasi Dalam Perkara Perceraian Dengan Adanya Perma Nomor 1 Tahun 2016.” Ahkam: Jurnal Hukum Islam 147, no. 1 (2016).

Ramulyo, Mohd. Idris. Hukum Perkawinan Islam Suatu Analisis dari Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1999.

Rasidin, Mhd, Natardi, and Doli Witro. “The Impact of Unequal Marriage on Household Harmony (Case Study in Sungai Penuh City, Jambi).” Samarah 4, no. 2 (2020).

Rasyid, Roihan A. Hukum Acara Peradilan Agama. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005.

Rofiq, Ahmad. Hukum Islam di Indonesia. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2003.

Rosyadi, Imron. “Pemikiran Asy-Syâtibî Tentang Maṣlāhah Mursalah.” Profetika 14, no. 1 (2013).

Sabiq, Sayyid. Fikih Sunnah. Bandung: PT al-Ma’arif, 1994.

Samsudin, Fauzan Nento dan Titin. “Perkara Syiqāq Perspektif Hakim di Pengadilan Agama Gorontalo.” Al-Mizan Jurnal Pemikiran Hukum Islam 14, no. 2 (2018).

Sarong, A Hamid, and Syarifuddin Hasyim. “Keberadaan Alat Bukti Saksi Dalam Perkara Perceraian (Studi Penelitian Pada Mahkamah Syar’iyah Jantho).” Jurnal Ilmu Hukum 2, no. 2 (2014).

Supardi, and Zahrotul Hanifiyah. “Penyebab Kegagalan Mediasi Dalam Proses Perceraian (Studi Kasus di Pengadilan Agama Kudus Periode Januari-April 2017).” YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam 8, no. 1 (2018).

Sururie, Ramdani Wahyu. “Kekuatan Pembuktian Testimonium de Auditu Dalam Perkara Perceraian.” Jurnal Yudisial 7, no. 2 (2014).

Syaifuddin, dan Chatib Rasyid. Hukum Acara Perdata Dalam Teori dan Praktek Pada Peradilan Agama. Yogyakarta: UII Press, 2009.

Syarifuddin, Amir. Hukum Perkawinan Islam di Indonesia Antara Fiqh Munakahat dan Undang-Undang Perkawinan. Jakarta: Kencana, 2011.

Syukur, Abdul, and Abu Bakar. “Relasi Gender Terhadap Persaksian Perempuan dalam Perspektif Islam.” An Nisa’ 12, no. 2 (2019).

Wahyudani, Zulham. “Keabsahan Nikah Siri Dalam Perspektif Maṣlāhah .” Jurisprudensi: Jurnal Ilmu Syariah, Perundang-Undangan, dan Ekonomi Islam 12, no. 1 (2020).

Yusuf, Muhammad. “Pendekatan Al-Maṣlaḥaḥ Al-Mursalah Dalam Fatwa MUI Tentang Pernikahan Beda Agama.” AHKAM : Jurnal Ilmu Syariah 13, no. 1 (2013).

Yusup, Deni Kamaludin. “Norma-Norma Hukum Hak Asasi Manusia Dalam Al-Quran: Studi Kritis Atas Tafsir Al-Quran Surat Al-Nisâ’ Ayat 135.” Asy-Syari‘Ah 17, no. 1 (2015).

Zaman, Misbahul. “Analisis Istihsan Atas Pertimbangan Hakim Terhadap Saksi Non Muslim Pada Perkara Perceraian.” Al-Hukama’ 8, no. 2 (2018).

Zubaidi, Zaiyad, and Miftahul Jannah. “Perceraian Karena Syiqāq Akibat Tidak Perawan (Analisis Hukum Islam Terhadap Putusan Mahkamah Syar’iyah Bireuen Nomor 0223/Pdt.g/2015/MS. Bir).” Samarah 1, no. 2 (2017).




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/sjhk.v7i2.11493

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2023 Nofiardi Nofiardi

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam has been indexed by:

Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
P-ISSN 2549-3132
E-ISSN 2549-3167