Hak Wali Mujbīr Membatalkan Pernikahan (Analisis Putusan Mahkamah Syari'ah Perak)
DOI:
https://doi.org/10.22373/sjhk.v1i1.1558Keywords:
Wali Mujbīr, Pembatalan, PernikahanAbstract
Izin wali sangat penting dalam menentukan sahnya suatu perkawinan. Adanya wali adalah syarat sahnya perkawinan, sebagaimana adanya saksi. Nikah tidak sah tanpa wali laki-laki yang mukallaf, merdeka, muslim, adil, dan berakal sempurna. Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah bagaimana pertimbangan Hakim dalam memberikan putusan Hak wali mujbir di Mahkamah Syari'ah Perak Islam dan bagaimana pandangan Hukum Islam terhadap pernikahan tanpa wali mujbi. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan telaah kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). Pertimbangan hakim dalam memberikan putusan di Mahkamah Syari'ah Perak adalah berdasarkan seksyen 13 EKIP 2004. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hakim boleh membatalkan pernikahan yang tidak mengikuti Undang-Undang Malaysia yang telah ditetapkan oleh Mahkamah Syari'ah. Selain itu, Hakim juga melihat dari sekufu atau tidak antara pasangan mempelai tersebut. Adapun pernikahan yang tidak sesuai dengan Undang-undang Negara dan Hukum Islam, Hakim boleh membatalkan pernikahan pasangann tersebut.References
Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim, Shahih fikih sunnah, Cet. 2, Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.
Abdul Manan, Aneka Masalah Hukum Perdata Islam Di Indonesia, Cet.1, Jakarta: Kencana, 2006.
Amir Syarifuddin, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia: Antara Fiqh Munakahat dan Undang-undang Perkawinan, Jakarta: Kencana, 2006.
Ali Yusuf As-Subky, Membangun Surga dalam Keluarga, Cet. 1, Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2002.
Beni Ahmad Saebani, Fiqh Munakahat (1), Cet.1, Bandung: Pustaka Setia, 2001.
Desy Arina, Hak orang tua (wali) atas mahar menurut perspektif hukum Islam (Studi kasus di Desa Cot. Jabet, Kec, Gandapura, Kab.Bireuen), (skripsi yang tidak dipublikasi), Fakultas Syari’ah Dan Ekonomi Islam, (UIN) Ar-raniry, Banda Aceh, 2014.
Faisal Bin Abdul Aziz, terj: Mu’ammal Hamidy dkk, Terjemahan Nailul Authar Himpunan Hadits-Hadits Hukum, Jil.1, Cet.1, Surabaya: PT Bina Ilmu, 1984.
Hamid Sarong, Hukum Perkawinan Di Indonesia, , Cet.3 , Banda Aceh: Penerbit PeNA, 2010.
Kadar M.Yusuf, Tafsir Ayat Ahkam Tafsir Tematik Ayat-Ayat Hukum, Cet.1, Jakarta: Amzah, 2011.
M. Ali Hasan, Pedoman Hidup Berumah Tangga dalam Islam, Cet.2, Jakarta: Siraja, 2006.
Mohamed Osman El-khost, Fiqh Wanita dari Klasik sampai Modern, Cet. 3, Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2015.
Mohd Fahmi bin Mohamad Nor, Perspektif Hukum Islam Terhadap Talak di Luar mahkamah (Analisis Undang-undang Mahkamah Rendah Syariah Perak Darul Ridzuan), (skripsi yang tidak dipublikasi), Fakultas syariah dan Ekonomi Islam, IAIN Ar-raniry, 2008.
Mohd. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan Islam suatu analisis dari Undang-undang No.1 tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: PT Bumi Aksara, 1996.
Muhammad Nashiruddin Al Albani, , Shahih Sunan At-Tirmidzi 1, (terj: Ahmad Yuswaji), Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.
_______, Shahih Sunan Abu Daud, (terj: Ahmad Yuswaji), Jakarta: Pustaka Azzam, 2007.
Muhammad bin Ismail Al-Amir Ash-Shan’ani, Subulus Salam Syarah Bulughul Maram ,Jil. 2, Cet. 10, Jakarta: Darus Sunnah, 2014.
Muhammad Jawad Mughniyah, , Fiqh Lima Mazhab, (terj: Masykur A.B. dkk), Cet.13, Jakarta: Lentera, 2005.
Muhammaddin, “Kriteria Wali Adil dalam Perkawinan (Analisa Terhadap Pendapat Imam Syafi’i), (skripsi yang tidak dipublikasi), Fakultas Syari’ah dan Hukum, (UIN) Ar-Raniry, Banda Aceh, 2015.
Najibah Mohd Zin, Siri Perkembangan Undang-Undang Di Malaysia, Undang-Undang Keluarga Islam, Jil. 14, Kuala Lumpur: Cetakan Dewan Bahasa, 2007.
Nasruddin Umar, Faktor-faktor Perpindahan Wali Nikah Kepada Wali Hakim (Studi kasus di Kecamatan Karang Baru Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang),(skripsi yang tidak dipublikasi), Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, IAIN Ar-Raniry, Banda Aceh, 2010.
Sa’id Thalib Al-Hamdani, , Risalah Nikah (Hukum Perkawinan Islam), Jakarta: Pustaka Amani, 2011.
Tihami, Sohari Sahrani, Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap, (terj: Agus Salim), Cet. 2, Jakarta: Rajawali Press, 2010.
Tim Redaksi Nuansa Aulia, Kompilasi Hukum Islam, Cet.1, Bandung: Nuansa Aulia, 2008.
Wahbah Zuhaili, Fiqih Imam Syafi’i 2, (terj, Muhammad Afifi, Abdul Hafiz), Jakarta: Almahira, 2010.
_______,Fiqh Islam Wa Adillatuhu, Jil. 9, (terj. Abdul Hayyie al-Kattani dkk), Jakarta: Gema Insani, 2011.
_______,Tafsir al-Munir, Jil. 1, Cet.1, Jakarta: Gema Insani, 2013.
_______,Fiqh dan Perundangan Islam, (terj:Syed Ahmad Syed Hussain dkk), Jil. VII, Cet.1, Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka: 2001.
Zaleha kamaruddin dkk, Kamus Istilah Undang-undang Keluarga Islam, Kuala Lumpur: Zebra Editions Sdn.Bhd, 2002.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish in Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Acces)