Faktor-Faktor terjadinya Poliandri di Masyarakat (Studi Kasus di Kabupaten Pidie Jaya)
DOI:
https://doi.org/10.22373/sjhk.v1i1.1582Keywords:
Fakultas Syari'ah dan Hukum UIN Ar-RaniryAbstract
Poliandri adalah sistem perkawinan seorang wanita yang mempunyai suami lebih dari satu orang dalam waktu yang bersamaan. Di kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya terjadi empat pernikahan Poliandri. Berdasarkan hal-hal tersebut maka dalam penelitian ini penulis mengkaji apa faktor-faktor terjadi poliandri dan bagaimana upaya penanggulangan poliandri di Kecamatan Trienggadeng Kabupaten Pidie Jaya. Untuk memperoleh jawaban dari hal tersebut maka dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian lapangan (field research). Adapun hasil dari penelitian ini adalah pertama faktor-faktor terjadi poliandri yaitu aspek ekonomi, jarak dengan suami yang jauh, aspek tidak terpenuhi nafkah lahir dan batin, aspek usia suami yang sudah lanjut, aspek tidak harmonis di rumah tangga, Aspek kurangnya iman dan lemahnya pemahaman agama sebagai kontrol sosial. Upaya pemerintah untuk menanggulangi poliandri adalah KUA melakukan sosialisi tentang hukum munakahat dan UU tentang perkawinan kepada masyarakat, serta menyampaikan tentang ketentuan-ketentuan hukum perkawinan syariah, dan hukum positif saat melaksanakan kursus calon pengantin.References
Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2014.
Ahmad Junaidi, Migrasi Pekerja Metu di Desa Patokpicis Kecamatan Wajak Kabupaten Malang, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2012.
Al-Tirmidzi, Sunan Tirmidzi, Dar al-Fikr, Juz.2.
Abdul Hamid, Poliandri sebagai Alasan Menafkahi Suami Penderita Lumpuh (Studi Kasus Keramat Kelurahan Sungai Bilu Kecamatan Banjarmasin Timur Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan), UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2009.
Agus Muzakkin, Kajian Hukum Islam terhadap Praktek Poliandri, IAIN Walisongo, Semarang 2012.
Ali Husein Hakeem. Et.al, Membela Perempuan Menakar Feminisme dengan Nalar Agama,terj. A.H. Jemala Gemala, Jakarta: Al- Huda, 2005.
Al-Bukhari, Al-Musnad al-Jami’ al-sahih al-Mukhtasar Juz 2.
Amirudin, Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Cet Ke-1, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006.
Abdurrahman, Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia, Bandung: Fokusmedia, 2007.
http://www.islamweb.net/fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=112109 Diakses pada tanggal 23 Desember 2016
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 1996.
Ensklopedi Indonesia jilid V, Jakarta: PT Ichtiar Baru-Van Hoeve.
HIV dan AIDS, diakses pada tanggal 22 Desember 2016 situs: www.alodokter. com>hiv-and-aids
H.E. Syibli Syarjaya, Tafsir ayat-ayat Ahkam, Jakarta: Rajawali pers, 2008.
Imam Asy-Syaukani, Bustanul Akhyaat Mukhtashor Nailul Al- Authar, Pustaka Azzam: Jilid 3.
Irma Nur Hayati, Implikasi Perkawinan Poliandri terhadap Keharmonisan Keluarga Menurut Pandangan Masyarakat RT V RW XVI Kecamatan Tompokersan Kabupaten Lumajang, Skripsi, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2009.
Ibnu Taimiyah, Majmu Fatawa Tentang Nikah, Jakarta: Pustaka Azzam, 2002.
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1977.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT Gremedia Pustaka Utama, 2008.
Kamal bin As-Sayyid Salim, Fiqhus Sunnah lin Nisa’, terj. M. Jauhari Sulhan dan Fakhruddin, Jakarta: Tiga Pilar, 2007.
Kebudayaan Poliandri/Berbagi Istri, diakses pada tanggal 22 Desember 2016 situs: https://www.garudacitizen.com>kebudayaanpoliandri
Lukman A. Irfan, Nikah, Yogyakarta: PT Pustaka Insan Madani, 2007.
Musfir Aj-Jahrani, Poligami dari Berbagai Persepsi, Jakarta: Gema Insani Press, 1996.
M.Ali Ash-Shobuni, Perkawinan Islam, Solo: Mumtaza, 2008.
Muhammad Sa’id Al-Khin, Sejarah Ushul Fikih, Beirut: Muassassah Al-Risalah, 1984.
Moeljatno, Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Jakarta: cet 25, 2006.
Muhammad Mutawwali Sya’rawi, Fiqh Wanita, Jakarta: Pena Pundi Aksara, 2007.
Muhammad Amin Suma, M.A., S.H, Himpunan Undang-Undang Perdata Islam Dan Peraturan Pelaksanaan Lainnya Di Negara Hukum Indonesia, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2004.
Muslim, Shahih Muslim, Dar al- Bayan, Jilid 3, Juz 9.
Nafisatul Mukhoiyaroh, Dampak Sosiologis Pola Perkawinan Poliandri, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, 2012.
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian (Dalam Teori dan Praktek), Cet Ke-1, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1991.
Profil Kecamatan Trienggadeng diakses pada tanggal 20 Desember 2016 www.pidiejayakab.go.id
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah Juz VII, Ahli Bahasa Moh Thalib, Bandung: Al-Ma’arif, 1996.
Sayyid Qutub, Fi Zhilalil Qur’an, terj.As’ad Yasin dkk, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.
Sutrisno Hadi, Metodologi Research I, Yogyakarta: Andi Offset, 1989.
Saifuddin Azwar, Metode Penelitian, Cet. Ke-1,Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 1998.
Sejarah Poliandri, diakses pada tanggal 22 Desember 2016 situs: www. rurohma.com>2012/11>makalahpoligamidanpoliandri
Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan, Yogyakarta: Liberti, 1989.
Sayyid Qutub, Fi Zhilalil Qur’an, terj.As’ad Yasin dkk, Jakarta: Gema Insani Press, 2001.
Soemiyati, Hukum Perkawinan Islam dan Undang-Undang Perkawinan, Yogyakarta: Liberti, 1989.
Situs resmi tentang Sejarah Kabupaten Pidie Jaya pada tanggal 19 November 2016 http://www.pidiejayakab.go.id/
Situs resmi Kecamatan Trienggadeng di akses pada tanggal 23 November 2016 www.prodeskel.binapemdes.kemendagri.go.id/mpiblik/
Tutik, Titik Triwulan, Trianto, Poligami Perspektif Perikatan Nikah, Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher, 2007.
Tafsir Surat An-Nisa’ Ayat 24, diakses pada tanggal 22 Desember 2016 situs: www.ibnukatsironline.com>2015/05>TerjemahAlQur’an
Undang-Undang Perkawinan No.1 tahun 1974, Semarang: Aneka Ilmu, 1990.
Warkum Sumitro, Konfigurasi Fiqih Poligini Kontemporer, Malang: Universitas Brawijaya Press, 2014.
Warkum Sumitro, Moh. Anas Kholish, In’amul Mushoffa, Konfigurasi Fiqh Poligini Kontemporer Kritik Terhadap Faham Ortodoksi Perkawinan Poligini Di Indonesia, Malang: Elektronik Pertama, 2014.
Sumber dari hasil wawancara
Maryati, tetangga dari pelaku, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. pada tanggal 23 Novermber 2016.
Ramli, saudara dari pelaku, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. Tanggal 22 November 2016.
Razali Yacob, Tuha peut, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. pada tanggal 25 November 2016.
Riski, adik dari pelaku, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. pada tanggal 22 November 2016.
Sulaiman, Kepala KUA Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. Pada tanggal 21 November 2016.
Saudah, adik ipar dari pelaku, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. pada tanggal 23 November 2016.
TGK. Sulaiman Puteh, Geuchik Gampong, Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. pada tanggal 25 November 2016. .
TGK. Ismail Yasin, Imum Mesjid (imam), Kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. Pada tanggal 22 November 2016
Ti Hawa, warga di Gampong Mesjid Trienggadeng, kecamatan Trienggadeng, Kabupaten Pidie Jaya. Tanggal, 21 November 2016.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish in Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Acces)