Prosedur Poligami di Malaysia (Analisis AktaUndang-Undang Keluarga Islam Wilayah-Wilayah Persekutuan)

Muslim Ibrahim, Muhammad Safiq Imran Bin Samsudin Muhammad Safiq Imran Bin Samsudin

Abstract


Prosedur poligami di Malaysia masih tidak seragam karena setiap negeri bagian masih menggunakkan prosedur yang tersendiri. Artikel ini membahas 2 hal, yaitu; bagaimana prosedur poligami di Malaysia khususnya di Wilayah Persekutuan dan bagaimana tinjauan hukum Islam terhadap perbedaan prosedur poligami yang ada di Wilayah Persekutuan dan negeri Terengganu. Artikel ini, menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dengan mengkaji buku yang berisikan informasi mengenai prosedur poligami. Hasil pembahasan menunjukkan bahwa perbedaan prosedur poligami di Wilayah Persekutuan dan negeri Terengganu yang diatur dalam akta dan enakmen ini adalah pengaruh dan wewenang setiap negeri bagian bagi menetapkan pensyaratan dalam prosedur poligami di setiap negeri masing-masing. Prosedur poligami Wilayah Persekutuan mempunyai pensyaratan yang ketat untuk seseorang suami berpoligami dengan adanya izin istri sebelum permohonan poligami dilaksanakan sedangkan negeri Terengganu meringankan pensyaratan poligami dan tanpa perlu izin istri dan hanya perlu ke mahkamah syari‘ah untuk mendapatkan borang permohonan poligami.

Keywords


Poligami, prosedur dan akta

Full Text:

PDF

References


A. Hamid Sarong, Hukum Perkawinan Islam di Indonesia, Banda Aceh:Yayasan Pena,2005.

Abu Malik Kamal Bin Sayyid Salim, Fiqhus Sunnah Lin Nisa, Cet. 1 Surakarta: Pustaka Arafah, 2014.

Abdul Monir Yaacob, “Perlaksanaan Perundangan Islam Di Malaysia: Satu Penilaianâ€. Journal Of Fiqh, No. 6, 2009.

Ahmad Mohamed Ibrahim, Pentadbiran Undang-undang Islam Di Malaysia, Kuala Lumpur: IKIM. 1997.

Arij Abdurrahman As-Sanan, Memahami Keadilan Dalam Poligami, Jakarta: Global Cipta Publishing, 2003.

Akta Undang-Undang Keluarga Islam Wilayah-Wilayah Persekutuan 1984.

Enakmen Undang-Undang Pentadbiran Keluarga Islam Terengganu.

H. Amir Syarifuddin, Ushul Fiqh, Jil. 2 Jakarta: Kencana Prenamedia Group.

H. Boedi Abdullah dan Beni Ahmad Saebani, Perkawinan Perceraian Keluarga Muslim, Bandung: Cv Pustaka Setia, 2013.

H. Zainuddin Ali dan Azhari Akmal Taringan, Hukum Perdata Islam di Indonesia, Cet.-3, Jakarta: Kencana, 2006.

Hussin Che Pa, Nasrul Hisyam Nor Muhammad & Suhaimi Mustar, Bidang Kuasa Eksklusif Mahkamah Syariah Selepas Pindaan Perkara 121(1A) Perlembagaan Persekutuan, Malaysian Journal Of Syariah And Law, Vol4, 2016.

Ibrahim Muhammad Al-Jamalu, Ta’adud Az-Zaujaat Fi Al-Islam, Mesir: Darul Iktisam, T.T 1400 H.

Ilham, Poligami Dalam Kaitannya Dengan Berlaku Adil (Studi Terhadap Pemikiran K.H. Abdullah Gymnastiar), Fakultas Syari’ah Institut Agama Islam Negeri Ar-Raniry, Banda Aceh: 2012.

Ismail Kamus, Indahnya Hidup Bersyariat, Kuala Lumpur: Telaga Biru Sdn. Bhd., 2015.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/sjhk.v2i1.3102

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 Muslim Ibrahim, Muhammad Safiq Imran Bin Samsudin Muhammad Safiq Imran Bin Samsudin

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam has been indexed by:

Samarah: Jurnal Hukum Keluarga dan Hukum Islam
P-ISSN 2549-3132
E-ISSN 2549-3167