MEMBELA TANAH AIR SEBAGAI SYIAR DAKWAH (Suatu Gerakan Millenarisme* dalam Diri Cut Nyak Dien)
DOI:
https://doi.org/10.22373/takamul.v10i2.12605Keywords:
Tanah Air, Syiar Dakwah dan Millenarisme.Abstract
Sebagai wujud dari proses penciptaan manusia, Tuhan Swt telah memberikan masing-masing pihak keragaman dan kelebihan yang satu sama lain. Keragaman dan kelebihan ini bukan merupakan kunci pembeda yang mesti dinilai sakral, melainkan wujud kesetaraan yang saling mengisi satu sama lain. Oleh karena itu, dimensi perbedaan kendati diperankan melalui seorang wanita hanya bersifat kodrati (alamiah). Artinya, perbedaan itu hanya diukur sebatas anatomi tubuh semata yang menjadi legalisasi utama dalam menjalankan pelbagai mobilitas fenomena sosial, dan ini perlu penegasan secara objektif tanpa mengandung unsur bias, sekiranya kemampuan bertindak dari seorang perempuan melebihi standar seorang laki-laki dalam menjalankan kehendak inisiatifnya dalam rangka membela tanah air; dan itu ada pada diri Cut Nyak Dien.References
Abd. Rosad Saleh, Urgensi Manajeman dalam Berdakwah, Jakara: Rieneka Cipta, 1993
Agus Abdul Rahman, Psikologi Sosial, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013
Ahmad Mansyur S, Api Sejarah 1, Bandung: Grafindo Media Pratama, 2009
AJ. Piekaar, Aceh dan Peperangan dengan Jepang, Alih Bahasa, Aboe Bakar, Bandung: NV Uitgeverij W van Hoeve’s Gravenhage, 1998
Bustanuddin Agus, Agama dalam Kehidupan Manusia; Pengantar Atropologi Agama, (Jakarta: Grafindo Persada, 2006), hlm. 295-296.
Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi (Suatu Pengantar), Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset, 2008
Dekan-dekan IAIN se-Indonesia, Rumusan Hasil Lokakarya, Ciawi, 1994
Francis Fukuyama, [peng.], R.Z. Leirissa, Kemenangan Kapitalisme dan Demokrasi Liberal, Yogyakarta: Qalam, 2001
Hasan Saleh, Mengapa Aceh Bergejolak, Jakarta: PT. Pustaka Utama Grafiti, 1992
Ibrahim Alvian, Perang di Jalan Allah, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1987
Kontowijoyo, Pengantar Ilmu Sejarah, Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya, 2001
Lorens Bagus, Kamus Filsafat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996
M.H. Gayo, Perang Gayo Alas Melawan Kolonialis Belanda, Jakarta: Balai Pustaka, 1983
Mc Guire, Meredith B, Religion: The Social Context, California: wadworth, Inc. 1981
Muchtaruddin Ibrahim, Cut Nyak Dien, Jakarta: Departemen P dan K, 1982
Mukti Ali, Beberapa Persoalan Agama Dewasa Ini, Jakarta: Rajawali, 1981.
Munawir Sjadzali, Islam dan Tata Negara, Ajaran, Sejarah dan Pemikiran, Jakarta: UI-Press, 1990
Nugroho Notosusanto dan Marwati Djoened, Sejarah Nasional Jilid 4, Jakarta: Balai Pustaka, 1992
Nur El Ibrahimy, Selayang Pandang Langkah Diplomasi Kerajaaan Aceh, Jakarta: Gramedia, 1993
Pudjowijatno, Etika: Filsafat Tingkah Laku, Jakarta: Rineka Cipta, 2003
Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta: UGM Press, 1991
Sofyan Ismail, Perang Kolonial Hindia Belanda di Aceh, Bandung: Pusat dokumentasi dan informasi Aceh, 1977
Taufik Abdullah, [ed.], Sejarah dan Masyarakat, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1987
_________, Agama dan Perubahan Sosial, Jakarta: Rajawali, 1983
W.J.S. Poerdarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1991
Zakaria Ahmad, Cut Nyak Meutia, Jakarta: Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Sejarah Nasional, 1993