Peran Ulama Inong Pocut Baren dalam Pendidikan Perempuan di Aceh

Authors

  • Nuraini H.A. Mannan Universitas Islam Negeri Ar-raniry Banda Aceh

DOI:

https://doi.org/10.22373/takamul.v12i2.22863

Keywords:

Pocut Baren, Ulama, Perempuan.

Abstract

Daerah Aceh, sejak dahulu ulama selalu mendapat tempat yang khusus di dalam hati masyarakat, fatwa-fatwanya selalu menjadi panutan dan panduan. Di Aceh juga banyak terdapat ulama yang berpengaruh besar namun mayoritas masyarakat hanya mengenal ulama-ulama dari kaum laki-laki saja. Pembahasan mengenai ulama perempuan di Aceh seakan lepas dari bidikan penelitian sehingga ulama perempuan Aceh seakan tidak dikenal oleh masyarakat luas. Oleh karenanya topik Pocut Baren sebagai ulama perempuan Aceh menjadi sangat menarik bagi peneliti. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana biografi Pocut bareng dan, Bagaimana peran Pocut baren ketika menjadi ulama perempuan Aceh. Dari hasil kajian dapat diketahui bahwa Pocut Baren merupakan perempuan bangsawan yang lahir pada tahun 1880 di tungkop, Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Ia adalah Putri Tengku Cut Ahmad uleebalang (tokoh adat) Tungkop yang sangat berpengaruh. Sejak kecil ia telah banyak menerima pendidikan ilmu agama dari ulama-ulama yang didatangkan oleh ayahnya. Pocut Baren berperan penting dalam perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajah Belanda. Ia juga aktif sebagai ulama Aceh dengan ilmu agama yang dimilikinya. Banyak menyalurkan ilmu-ilmu agama yang dimilikinya di dalam daerah yang ia bangun bersama ayahnya.

References

Abdurrahman, Dkk. (2002). Biografi Pejuang-pejuang Aceh. Banda Aceh: Dinas Kebudayaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Denis Lombard. (1991). Kerajaan Aceh Zaman Sultan lskandar Muda, terj, Winarsih Jakarta: Balai Pustaka.

Eka Srimulyani, Inayatillah. (2009). Perempuan Dalam Masyarakat Aceh. Darussalam Banda Aceh: LOGICA ARTI PUSLIT IAIN AR-RANIRY PSW IA1N AR-RANIRY PSG UNSY1AH.

Farid Wajdi. (2008). Aceh Bumi Srikandi. Yogyakarta: Multi Solusindo Press.

Fauzi Ismail. (2007). Kedudukan Ulama dan Umara dalam Kehidupan Masyarakat Aceh. Banda Aceh: Ar-Raniry Press AK Group.

Lukman Hakim. (2013). Motif Perlawanan Perempuan Aceh Pada Masa Kolonial Belanda. Skripsi, Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

M. Hasbi Amiruddin. (2007). Ulama Dayah, Pengawal Agama Masyarakat Aceh. Nanggroe Aceh Darussalam: Yayasan Nadiya.

Mien Sugandhi. (1994). Perempuan Utama Nusantara dalam Lintasan Sejarah. Jakarta: Menteri Negara Urusan Peranan Perempuan.

Misri A. Muchsin. (2007). Potret Aceh Dalam Bingkai Sejarah. Banda Aceh: Ar-Raniry Press.

Muliadi Kurdi. (2009). Aceh di Mata Sejarawan. Banda Aceh: Hak Cipta Pada Penulis.

Pocut Haslinda Syahrul. Perempuan Aceh Dalam Lintas Sejarah Dart Abad VIII-XXI. Jakarta: Pelita Hidup Insani.

Raihan Putri. (2006). Kepemimpinan Perempuan dalam Islam antara Konsep dan Realita. Yogyakarta: AK Group.

Rusdi Sufi. (2008). Aceh Tanoh Rencong. Yogyakarta: Multi Solusindo Press.

Rusdi Sufi, Dkk. (2008). Aceh Tanah Rencong. Yogyakarta: Multi Solusindo Press.

Teuku Dedek, Dkk. (2015). Asal Usul Aceh Barat. Aceh: Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Aceh Barat.

Zakaria Ahmad, Dkk. (2008). Sejarah Perlawanan Aceh Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme. Banda Aceh: Yayasan PeNA.

Downloads

Published

2023-12-14

Issue

Section

Articles