Peran Ulama Inong Pocut Baren dalam Pendidikan Perempuan di Aceh

Nuraini H.A. Mannan

Abstract


Daerah Aceh, sejak dahulu ulama selalu mendapat tempat yang khusus di dalam hati masyarakat, fatwa-fatwanya selalu menjadi panutan dan panduan. Di Aceh juga banyak terdapat ulama yang berpengaruh besar namun mayoritas masyarakat hanya mengenal ulama-ulama dari kaum laki-laki saja. Pembahasan mengenai ulama perempuan di Aceh seakan lepas dari bidikan penelitian sehingga ulama perempuan Aceh seakan tidak dikenal oleh masyarakat luas. Oleh karenanya topik Pocut Baren sebagai ulama perempuan Aceh menjadi sangat menarik bagi peneliti. Permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana biografi Pocut bareng dan, Bagaimana peran Pocut baren ketika menjadi ulama perempuan Aceh. Dari hasil kajian dapat diketahui bahwa Pocut Baren merupakan perempuan bangsawan yang lahir pada tahun 1880 di tungkop, Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh. Ia adalah Putri Tengku Cut Ahmad uleebalang (tokoh adat) Tungkop yang sangat berpengaruh. Sejak kecil ia telah banyak menerima pendidikan ilmu agama dari ulama-ulama yang didatangkan oleh ayahnya. Pocut Baren berperan penting dalam perlawanan rakyat Aceh terhadap penjajah Belanda. Ia juga aktif sebagai ulama Aceh dengan ilmu agama yang dimilikinya. Banyak menyalurkan ilmu-ilmu agama yang dimilikinya di dalam daerah yang ia bangun bersama ayahnya.

Keywords


Pocut Baren, Ulama, Perempuan.

Full Text:

PDF

References


Abdurrahman, Dkk. (2002). Biografi Pejuang-pejuang Aceh. Banda Aceh: Dinas Kebudayaan Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

Denis Lombard. (1991). Kerajaan Aceh Zaman Sultan lskandar Muda, terj, Winarsih Jakarta: Balai Pustaka.

Eka Srimulyani, Inayatillah. (2009). Perempuan Dalam Masyarakat Aceh. Darussalam Banda Aceh: LOGICA ARTI PUSLIT IAIN AR-RANIRY PSW IA1N AR-RANIRY PSG UNSY1AH.

Farid Wajdi. (2008). Aceh Bumi Srikandi. Yogyakarta: Multi Solusindo Press.

Fauzi Ismail. (2007). Kedudukan Ulama dan Umara dalam Kehidupan Masyarakat Aceh. Banda Aceh: Ar-Raniry Press AK Group.

Lukman Hakim. (2013). Motif Perlawanan Perempuan Aceh Pada Masa Kolonial Belanda. Skripsi, Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam, UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

M. Hasbi Amiruddin. (2007). Ulama Dayah, Pengawal Agama Masyarakat Aceh. Nanggroe Aceh Darussalam: Yayasan Nadiya.

Mien Sugandhi. (1994). Perempuan Utama Nusantara dalam Lintasan Sejarah. Jakarta: Menteri Negara Urusan Peranan Perempuan.

Misri A. Muchsin. (2007). Potret Aceh Dalam Bingkai Sejarah. Banda Aceh: Ar-Raniry Press.

Muliadi Kurdi. (2009). Aceh di Mata Sejarawan. Banda Aceh: Hak Cipta Pada Penulis.

Pocut Haslinda Syahrul. Perempuan Aceh Dalam Lintas Sejarah Dart Abad VIII-XXI. Jakarta: Pelita Hidup Insani.

Raihan Putri. (2006). Kepemimpinan Perempuan dalam Islam antara Konsep dan Realita. Yogyakarta: AK Group.

Rusdi Sufi. (2008). Aceh Tanoh Rencong. Yogyakarta: Multi Solusindo Press.

Rusdi Sufi, Dkk. (2008). Aceh Tanah Rencong. Yogyakarta: Multi Solusindo Press.

Teuku Dedek, Dkk. (2015). Asal Usul Aceh Barat. Aceh: Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Aceh Barat.

Zakaria Ahmad, Dkk. (2008). Sejarah Perlawanan Aceh Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme. Banda Aceh: Yayasan PeNA.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/takamul.v12i2.22863

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2024 Nuraini H.A. Mannan

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Indexed by:

       

Unique Visits 

View My Stats

Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak


This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License