Nikah Tanpa Izin Pengadilan Menurut Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Terengganu 2017 (Studi Kasus Di Daerah Kualla Terengganu, Negeri Terengganu, Malaysia)
DOI:
https://doi.org/10.22373/ujhk.v1i2.7632Keywords:
Nikah, Izin Pengadilan, Enakmen UU Keluarga Islam Negeri Terengganu 2017Abstract
Izin pengadilan dan prosedur perkawinan tidak menjadi salah satu syarat sah pernikahan dalam Islam. Namun realitasnya masa kini, menjadi satu keharusan agar pihak Mahkamah Syari’ah dapat memeriksa setiap persyaratan yang perlu dipenuhi setiap pihak dalam pernikahan itu, baik syarat sudah terpenuhi ataupun belum, sesuai dengan ketentuan Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Negeri Terengganu 2017 (EUKI Terengganu 2017). Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah bagaimana profil nikah tanpa izin pengadilan serta bentuk sanksi yang dikenakan kepada pelaku nikah tanpa izin pengadilan menurut EUKI Terengganu 2017 dan apakah faktor dan dampak hukum yang terjadi kepada pihak yang terlibat dalam nikah tanpa izin pengadilan ini. Penyusunan skripsi ini menggunakan metode penelitian kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research) dengan mengambil data primer dan data sekunder. Hasil penelitian ditemukan bahwa terdapat empat Seksyen (Pasal) dalam EUKI Terengganu 2017 yang membincangkan perihal nikah tanpa izin pengadilan yaitu, Seksyen 126, Seksyen 35, Seksyen 37, dan Seksyen 36 EUKI Terengganu 2017. Jika dilihat kasus-kasus yang pernah terjadi, faktor yang mempengaruhi suatu pasangan itu untuk mengambil jalan mudah menikah adalah poligami, wali adhlal, prosedur kawin di Malaysia yang rumit dan ketat, sindikat kawin lari, dan masalah sosial. Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat kelemahan di dalam EUKI Terengganu khususnya berkaitan dengan sanksi kesalahan itu yang mana sanksinya tidak berat dan penguatkuasaan dalam memberikan hukuman itu tidak semaksimal mungkin. Sanksi yang dihukumkan tidak memberi pengajaran dan dianggap tidak sesuai dengan taraf hidup masyarakat Terengganu sekarang yang jauh berkemampuan dalam membayar sanksi-sanksi tersebut. Oleh karena itu, EUKI Terengganu 2017 ini perlu dimodifikasi khususnya pada sanksi-sanksinya supaya pelanggaran EUKI Terengganu 2017 dapat diatasi dan sosialisasi tentang nikah tanpa izin pengadilan lebih diperkuatkan lagi kepada masyarakat agar dapat membuka pengetahuan kepada masyarakat sekaligus memberikan kesadaran dari peringkat awal lagi.
References
Abu Isa Muhammad bin Isa at-Tirmidzi, Sunan at-Tirmidzi, Jil. 2, Lebanon: Darul Fikr, 1983.
Abd. Rahman Ghazaly, Fiqh Munakahat, Jakarta: Kencana, 2006.
Departemen Agama RI, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia. Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Direktorat Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 2000.
Intan Nadia Ghulam Khan dkk., Nikah Sindiket di Malaysia. Negeri Sembilan: Penerbit USIM, 2012.
Jabatan Kehakiman Syari’ah Malaysia, Buku Panduan Proses Nikah, Cerai dan Ruju’, Kuala Lumpur: JAIWP, 2013.
Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Panduan Pengurusan Nikah di Malaysia, Selangor: Alamedia, 2008.
Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Keputusan Muzakarah Jawatankuasa Fatwa Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia: Fatwa Munakahat, Putrajaya: JAKIM, 2013.
Jabatan Kemajuan Islam Malaysia, Garis Panduan Bagi Prosedur Pentadbiran Perkahwinan Penceraian dan Ruju’, Selangor: Alamedia Sdn Bhd, 2013.
M. Thahir Maloko, “Nikah Sirri Perspektif Hukum Islam”. e-Journal UIN Alauddin Makassar, Vol. 1, No. 2, 2014.
Mimi Kamariah Majid, Undang-Undang Keluarga di Malaysia, Kuala Lumpur: Butterworths Asia, 1992.
Mohd Nasran Mohamad, “Perkahwinan Tanpa Kebenaran Rakyat Malaysia di Selatan Thailand”. Al-Nur Journal The Graduate School of Fatoni University, Vol. 3, No. 5, 2008.
Mohd Sanusi bin Hj.Mahmood, Undang-Undang Keluarga dalam Islam, Kelantan: Syarikat Dian Sdn Bhd, 1998.
Najibah Mohd Zin, Undang-Undang Keluarga Islam, Selangor: Dawama, 2007.
Nurhidayah “Nikah Lari Beri Impak Kepada Masyarakat: Pasangan Pilih Jalan Pintas Cabar Usaha Memartabat Perundangan Syariah”. Berita Harian, Kuala Lumpur, 10 April 2014.
Siti Zalikha Md Nor, Mahkamah Syariah dan Undang-Undang Islam di Malaysia, Selangor: Meteor Doc. Sdn. Bhd, 2012.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish in El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Acces)