Persepsi Kadi tentang Keutamaan Melafalkan Taklik Talak (Studi Kasus di Mahkamah Syar’iyah Kuantan, Pahang)
DOI:
https://doi.org/10.22373/ujhk.v2i1.7643Keywords:
Persepsi Kadi, Melafalkan, Taklik TalakAbstract
Di Provinsi Pahang telah mengatur di dalam Seksyen 50 Enakmen Undang-Undang Keluarga Islam Pahang 2005 bahwa perceraian di bawah taklik atau janji, yaitu seorang perempuan yang bersuami boleh mendapatkan perceraian jika syarat-syarat dari perakuan taklik yang telah dibuat selepas berkawin dan memohon kepada Mahkamah untuk menetapkan penceraian. Mahkamah perlu mengesahkan perceraian mereka itu jika semua syarat-syarat itu terpenuhi. Taklik talak di Provinsi Pahang adalah bertujuan untuk menjaga kepentingan para istri dari dianiaya atau di tidak diperdulikan oleh suaminya, karena ditakuti dalam kondisi tertentu suami akan lepas tangan dari tanggung jawabnya terhadap istri, bahkan anak-anaknya Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi kadi di Mahkamah Syar’iyah Kuantan Pahang tentang taklik talak dan bagaimana nilai kebaikan melafalkan taklik talak ditinjau dari perspektif hukum keluarga Islam yang telah ditetapkan untuk diamalkan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan dengan mengambil data primer dan data sekunder. Penulis melakukan wawancara dengan Penolong Pengarah Kanan Seksyen Bahagian Sokongan Keluarga Jabatan Kehakiman Syariah Pahang dan Penolong dalam persepsi kadi dalam keutamaan melafalkan taklik talak. Hasil penkajian ini mendapati bahwa terdapat pengabaian lafal taklik telah dilanggari oleh suami dan telah dipergunakan istri untuk mengajukan perceraian di Mahkamah sebagai alasan untuk bercerai. Terdapat perbezaan antara lafal disetiap provinsi lain di Malaysia dan tidak mementingkan lafal taklik ini di Mahkamah. Kesimpulannya adalah kelemahan lafal taklik di Mahkamah masih belum kukuh ketika untuk pengajuan di Mahkamah dan kelemahan taklik didalam Enakmen masih tidak mencukupi terhadap syarat-syarat tersebut. Oleh itu diharapkan terjadinya perkara sebegini membuka mata pihak berwenang untuk mengubah sistem hukum Syariah yang ada di Malaysia.
References
Abdul rahman ghazali, fiqh munakahat, (jakarta: kencana, 2006), hlm. 91.
Abu malik kamal bin as-sayyid salim, fiqhus sunnah lin nisa (panduan fikih lengkap bagi wanita), (sukoharjo: pustaka arafah, 2014)
Abu malik kamal, fiqh sunnah wanita, (jakarta: pena pundi aksara, 2007)
Ahmad asy-syarbashi, yas’alunaka 5 (tanya jawab lengkap tentang agama dan kehidupan), (jakarta: pt lentera basritama, 2002)
Ahmad ibrahim, undang-undang keluarga islam di malaysia, (kuala lumpur: dewan bahasa dan pustaka, 2007)
Ahmad rofiq, hukum islam di indonesia, cet ii, (jakarta: pt rajagrafindo persada, 1997)
Amir nuruddin dan azhari akmal tarigan, hukum perdata islam di indonesia, (jakarta: kencana, 2006)
Daniel s. Lev, islamic court in indonesia (peradilan agama islam di indonesia), terj: h zaini ahmad noeh, cet. Ii.,(pt. Intermasa, jakarta, 1986)
Departemen pendidikan dan kebudayaan, kamus besar bahasa indonesia, (jakarta: balai pustaka)
Haron din, ta’liq talak antara hukum fikih dengan hukum qanun, (kuala lumpur: percetakan watan sendirian, berhad 2009)
Hasan ayyub, fikih keluarga, (jakarta: pustaka al-kautsar, 2001)
Mahmud syalthut dan ali as-sayis, fiqih tujuh madzhab, (bandung: cv pustaka setia, 2000)
Mimi kamariah majid, undang-undang keluarga islam, (malaysia, singapore, hong kong: butterworths asia, 1992)
Muhammad nashiruddin al-albani, shahih sunan abu daud, (jakarta: pustaka azzam, 2007)
Mustofa al-khin, ddk, kitab fikah mazhab syafie’i, (kuala lumpur: prospecta printers sdn bhd, 2005)
Nik noriani nik badli shah, perkahwinan dan perceraian dibawah undang-undang, (malaysia: international law book service, 2002)
Ruzian markom, apa itu undang-undang islam cet ii, (pahang darul makmur, pts publications & distributor sdn. Bhd, 2004)
Saiz fuad, perceraian menurut hukum islam, (jakarta: pustaka al-husna, 1994)
Salleh ismail, pembubaran perkawinan mengikut fiqh dan undang-undang keluarga islam, (selangor darul ehsan: dewama sdn. Bhd., 2003)
Wahbah al-zuhaili, fiqh dan perundangan islam, terj. Ahmad syed hussai, (selangor: dewan bahasa dan pustaka, 2001)
Zaleha kamaruddin, raihanah abdullah, kamus istilah undang-undang keluarga islam, (kuala lumpur: zabra edition sdn.bhd, 2002)
Perundang-undangan
Faiza Bin Hj Tamby Chik dan Ashgar Ali Bin Ali Mohamed, Shariah Law Report, Selangor: lexisnexis Malaysia Sdn. Bhd, 2014)
Pasal 1 huruf E. Kompilasi Hukum Islam. Lihat Tim Penyunting, Undang-Undang Republik Indonesia tentang Perkawinan dan Kompilasi Hukum Islam (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2008)
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish in El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Acces)