Otoritas Ijtihad dalam Kajian Hukum Islam (Analisis Kaedah Fikih al-ijtihadu la yunqadhu bi al-ijtihadi)
DOI:
https://doi.org/10.22373/ujhk.v4i1.9246Keywords:
Otoritas, Ijtihad, Kaedah Fikih, hukum IslamAbstract
Al-Qur’an dan Hadits merupakan pedoman utama dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang mereka hadapioleh umat Islam. Namun, tidak semua persoalan yang timbul di masyarakat termuat secara detail dalam Kitab Suci umat Islam tersebut maupun dalam hadits. Hukum-hukum yang terdapat dalam Al-Qur’an dan hadits kebanyakan bersifat global. Selain itu, ada perbedaan kondisi antara masa turunnya Al-Qur’an dan Hadits dengan kehidupan modern, karena kebudayaan Islam terus berkembang dari waktu ke waktu dengan segala probematika dan masalahnya sesuai dengan perkembangan zaman. Timbulnya berbagai masalah baru menghendaki kehadiran aturan-aturan yang baru pula dalam Islam. Untuk memecahkan persoalan ini, para ulama berusaha mencurahkan segala daya upayanya untuk berijtihad menetapkan hukum dengan menggunakan metode-metode tertentu, termasuk menggunakan al-Qawā’id al-Fiqhiyah (kaidah-kaidah fiqh). Al-Qawā’id al-Fiqhiyah disusun untuk mempermudah memahami masalah-masalah partikular (juz’iyyat) dan kasus-kasus yang serupa (al-asybah wa al-nazhā-ir) di dalam menentukan hukum suatu perkara. Kaidah tersebut diproduksi dari perbuatan-perbuatan mukallaf yang telah ada hukumnya. Apabila dianggap sudah sesuai dengan Al-Qur’an dan hadits (menjadi kaidah yang mapan & akurat), maka para ulama menggunakan kaidah-kaidah tersebut dalam menjawab berbagai persoalan hukum yang berkembang di masyarakat, baik di bidang sosial, ekonomi, politik, budaya dan sebagainya. Tulisan ini akan mengangkat salah satu contoh kaidah fiqh, yakni: الاءجتهاد لا ينقض بالاءجتهاد(ijtihad tidak dapat dibatalkan oleh ijtihad yang lain).
References
‘Abd al-‘Azīz Muhammad ‘Azzām, al-Qawā’id al-Fiqhiyyah, Kairo: Dār al-Hadīts, 2005
Al-Ᾱmidī, al-Ihkām fī Ushūl al-Ahkām, Juz. III, Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, Tt.
Al-Ghazālī, al-Mustashfā min 'Ilm al-Ushūl, juz II, Beirut: Muassasah al-Tārikh al-‘Arabī, 1993
Al-Mawardi, Al-Ahkām Al-Sulthāniyyah, Terj. Fathurrahman, Jakarta: Qisthi Press, 2014
Al-Suyūthi, al-Asybāh wa al-Nazhāir fī al-Furū’, Beirut: Dār al-Fikr, Tt
Al-Syīrāzī, al-Luma' fī Ushūl al-Fiqh, Beirut: Dār al-Kutub al-‘Ilmiyah, 2003
A. Djazuli, Kaidah-Kaidah Fikih, Jakarta: Kencana, 2006
Badri Khaeruman, Hukum Islam dalam Perubahan Sosial, Bandung: Pustaka Setia, 2010
Ibnu Rusyd, Bidayatul mujtahid, Jilid 2, Jakarta: Pustaka Amani, 2002
Juhaya S. Praja, Filsafat Hukum Islam, Bandung: LPPM-Universitas Islam Bandung, 2002
Mohammad Hashim Kamali, Membumikan Syariah, Bandung: Mizan, 2013
Muhammad Abu Zahrah, Ushul Fiqih, Terj. Saefullah Ma'shum dkk, Jakarta: Pustaka Firdaus, 2002
Muhammad Baltaji, Metodologi Ijtihad Umar bin al-Khathab, Jakarta: Khalifa, 2005
Muhammad Muslehuddin, Filsafat Hukum Islam dan Pemikiran Orientalis, Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 1991
Mukhtar Yahya, Fatchurrahman, Dasar-Dasar Pembinaan Hukum Fiqh Islami, Bandung: Al-Ma’arif, 1997
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Jilid 14, Terj. Kamaluddin A. Marzuki, Bandung: Al-Ma’arif, 1997
T.M. Hasbi Ash Shiddieqy, Pengantar hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1994
Wahbah al-Zuhailī, Al-Fiqh al-Islāmī wa Adillatuh, Jilid 1, Dār al-Fikr al-Mu’āshir, 2005
Yusuf al-Qaradhawi, Faktor-Faktor Pengubah Fatwa, Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2009
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish in El-Usrah: Jurnal Hukum Keluarga agree to the following terms:
Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed Attribution-ShareAlike 4.0 International (CC BY-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Acces)