EFEKTIVITAS PENGHAMBATAN BAKTERI KITINOLITIK TERHADAP Fusarium proliferatum

Siti Azzira Rahma, Nisa Rachmania Mubarik, Lisdar A Manaf

Abstract


Fusarium spp. merupakan penyebab penyakit pada beberapa jenis tanaman salah satunya bawang merah sehingga dapat menurunkan produktivitas tanaman bawang merah (Allium cepa L.). Bakteri kitinolitik diketahui memiliki sifat antagonis terhadap Fusarium spp.  Penelitian bertujuan mengetahui kemampuan isolat  bakteri ABP5.1, ABP5.2.2, ABS4.1.2, BBP5.2.2 yang berasal dari pertanian bawang merah dalam menghambat pertumbuhan F. proliferatum. Sebanyak empat isolat bakteri terpilih hasil isolasi dari penelitian sebelumnya diuji kemampuannya dalam menghambat pertumbuhan Fusarium proliferatum.  Tahapan penelitian terdiri atas karakterisasi isolat, uji aktivitas kitinolitik, uji antagonis antar isolat bakteri, dan uji antagonis isolat bakteri terhadap cendawan Fusarium proliferatum. Keempat isolat bakteri ABP5.1, ABP5.2.2, ABS4.1.2, dan BBP5.2.1 merupakan bakteri gram negatif. Uji kualitatif kitinolitik menunjukkan keempat isolat menghasilkan zona bening dengan indeks kitinolitik antara 0,04-1,0.   Isolat bakteri ABS4.1.2 memiliki nilai indeks kitinolitik terbesar yaitu 1,09. Uji antagonis antar isolat bakteri menunjukkan hasil keempat isolat bakteri tidak bersifat saling antagonis. Uji antagonis bakteri terhadap cendawan Fusarium proliferatum dengan metode dual culture menunjukkan bahwa sebanyak dua dari empat  isolat mampu menghambat pertumbuhan cendawan F.proliferatum. Isolat ABP5.2.2 memiliki daya hambat terbesar yaitu 41%, sedangkan isolat ABS4.1.2 memiliki daya hambat sebesar 40%.


Full Text:

PDF

References


Adhi SR, Suganda T. 2020. Potensi jamur rizosfer bawang merah dalam menekan Fusarium oxysporum f.sp. cepae, penyebab penyakit busuk umbi bawang merah. Jurnal Kultivasi. 19(1): 1015-1022.

Alberti I, Antonio P, Massimo M, Graziella P, Cinzia A, Paola N. 2018. First report of Fusarium proliferatum associated with Allium fistulosum L. in Italy. J. Plant Dis Prot. 125(2): 231–233

Alkhail AA. 2005. Antifungal activity of some extract against some plant pathogenic fungi. Pakistan Journal of Biological Science.8(3): 413-417.

Ernia R. 2020. Seleksin dan karakterisasi bakteri endofit serta senyawa bioaktif yang dihasilkan sebagai pengendali pertumbuhan Fusarium proliferatum [tesis]. Bogor : Institut Pertanian Bogor.

Murtado A. Mubarik NR, Tjahjoleksono AT. 2019. Isolation and characterization endophytic bacteria as biological control of fungus Colletotrichum sp. on onion plants (Allium cepa L.). IOP Conf Series: Earth Environ Sci. 457 (012043):1-7.

Nafisah H, Pujiyanto S, Raharjo B. 2017. Isolasi dan uji aktivitas kitinase isolat bakteri dari kawasan geotermal Dieng. Bioma. 19(1): 22-29.

Purkan, Azizah B, Baktir A, Sumarsih S. 2014. Eksplorasi bkteri kitinolitik dari sampah organik: isolasi dan karakterisasi enzim kitinase. Molekul. 9(2): 128-135.

Purwaningsih O, Pamungkas PB. 2020. Karakter Agronomis Bawang Merah Tanggapan terhadap Pemberian Rumput Laut dan Azolla.Yogyakarta: UPY Press.

Rahayuniati RF dan Mugiastuti E. 2019. Pengendalian penyakit layu fusarium tomat: aplikasi abu bahan organik dan jamur antagonis. Jurnal Pembangunan Pedesaan. 9(1): 25.34.

Ramdan EP, Budiarti L, Wulansari NK, Fajarfika R, Handayani RM, Windriyati RDH, Junairiah J, Septariani DN, Arsi A, Rahmiyah M et al. 2021. Penyakit Tanaman dan Pengendaliannya. Medan (ID):Yayasan Kita Menulis.

Ruswandari VR, Syauqi A, Rahayu T. 2020. Uji antagonis jamur Trichoderma viride dalam menghambat pertumbuhan jamur patogen Alternaria porri penyebab penyakit bercak ungu pada tanaman bawang merah (Allium ascalonicum L.). BIOSAINTROPIS. 5(2): 84 – 90.

Stankovic S, Levic J, Petrovic T, Logrieco A, Moretti A. 2007. Pathogenicity and mycotoxin production by Fusarium proliferatum isolated from onion and garlic in Serbia. Eur J Plant Pathol. 118:165-172.

Sun S, Lui Q, Han L, M Q, He S, Li X, Zhang H, Zhang J, Liu X, Wang L. 2018. Identification and characterization of Fusarium proliferatum, a new species of fungi that cause fungal keratitis. Scientific Reports. 8:1-9.

Suryadi Y, Priyatno TP, Samudra I, Susilowati DN, Lawati N, Kustaman E. 2013. Permunian parsial dan karakterisasi kitinase asal jamur entomopatogen Beauveria bassiana isolat BB200109. J. Agro Biogen. 9(2):77-84.

Syahfitri D, Mubarik NR, Manaf LA. 2018. Penggunaan bakteri kitinolitik sebagai pengendali hayati Colletotrichum capsici pada tanaman cabai. Jurnal Fitopatologi Indonesia. 14 (4): 120–128.

Wulandari AW, Hidayat SH. 2016. Deteksi virus pada bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) dengan metode dot immuno binding assay. J. Hort. 25(4): 350-356.

Zivkovic S, Stojanovic S, Ivanovic Z, Gravrilovic V, Popovic T, Balaz J. 2010. Screening of antagonistic activity of microorganism against Colletotrichum acutatum and Colletotrichum gloeosporioides. Arch Bio Sci. 62(3): 611-623.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v9i2.11683

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


      

Prosiding Seminar Nasional Biotik
ISBN : 97-602-60401-3-8
ISSN : 2828-1675
Published By Biology Education Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Ar-Raniry State Islamic University Banda Aceh, Indonesia.
Email : official.semnasbiotik@gmail.com

 Lisensi Creative Commons
Prosiding Seminar Nasional Biotik : is licensed under  a Creative Commons Attribution 4.0 International License CC BY-SA 4.0