HUBUNGAN BUDAYA DENGAN PROSES PENYEMBUHAN SELAMA PERAWATAN MASA NIFAS
Abstract
Masa nifas merupakan periode kritis dalam proses keberlangsungan hidup ibu dan bayi baru lahir. Pada umumnya kematian ibu dan bayi baru lahir terjadi pada satu bulan pertama post partum. Oleh karena itu, pada masa nifas sangat diperlukan perawatan kesehatan yang intensif untuk mencegah risiko kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir. Adat istiadat negatif yang membentuk perilaku masyarakat hingga menjadi suatu kebiasaan masyarakat menjadi penghambat pola hidup sehat di lingkungan masyarakat, salah satu diantaranya yaitu kebiasaan masyarakat yang berkaitan dengan pemenuhan nutrisi khususnya pada ibu nifas. Derajat kesehatan yang optimal sangat erat kaitannya dengan pemenuhan nutrisi yang seimbang baik kuantitas maupun kualitas dari nutrisi yang di konsumsi oleh setiap individu. Masyarakat meyakini bahwa budaya yang diwariskan oleh leluhur secara turun-temurun dalam perawatan ibu nifas memberikan banyak dampak yang positif dan menguntungkan bagi masyarakat, sehingga hal tersebut menjadi salah satu faktor penghambat dalam meningkatlkan derajat kesehatan masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah study literature review yaitu dengan mengunjungi beberapa halaman artikel dari word wide web dengan pemaparan secara naratif untuk melihat berbagai hasil penelitian tentang kebudayaan masyarakat dalam perawatan masa nifas. Berdasarkan beberapa hasil penelitian diperoleh bahwa faktor budaya berhubungan dengan proses penyembuhan selama perawatan masa nifas. Ibu yang menjalankan masa nifas dengan budaya yang positif akan berpengaruh terhadap status derajat kesehatannya.
Full Text:
PDFReferences
Arma, N., Sipayung, N. A., Syari, M., & Ramini, N. (2020). Pantang Makanan Terhadap Lamanya Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas. JIK (Jurnal Ilmu Kesehatan), 4(2), 95–100. http://jik.stikesalifah.ac.id/index.php/jurnalkes/article/view/292/0
Eldawati, S. (2015). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Nifas Dengan Praktik Perawatan Masa Nifas Di Kecamatan Gunungpati Kota Semarang Bulan Januari-Maret 2015. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 3(3), 228–237.
Inong Sri Rahayu, Mudatsir, K. H. (2017). Faktor Budaya Dalam Perawatan Ibu Nifas Cultural Factors In Treatment In The Postpartum Mother. Jurnal Ilmu Keperawatan, 5(1), 1. http://e-repository.unsyiah.ac.id/JIK/article/view/8761
Kementerian Kesehatan RI. (2020). Profil Kesehatan Indonesia.
Komala, Y. (2017). Pengaruh Konsumsi Tinggi Protein Nabati. Pengaruh Konsumsi Tinggi Protein Nabati Terhadap Kualitas Penyembuhan Luka Perineum Pada Ibu Nifas Di Puskesmas Mlati II Kabupaten Sleman. Bidan.
Lili Eky Nursia, Darmawan, Siti Maisyaroh Fitri Siregar, S. W., & Muhsin, R. (2022). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pantang Makan Pada Ibu Dalam Budaya Madeung Factors Associated With Abstinence Feeding On Mother In Madeung Culture. 8(1), 406–413.
Oktarina, O. O., & Wardhani, Y. F. (2020). Perilaku Pemenuhan Gizi pada Ibu Menyusui di Beberapa Etnik di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 22(4), 236–244. https://doi.org/10.22435/hsr.v22i4.1550
Primadona, P., & Susilowati, D. (2015). Penyembuhan Luka Perineum Fase Proliferasi Pada Ibu Nifas. Profesi, 13(1), 1–5.
Rahmawati, E., & Triatmaja, N. T. (2017). Hubungan Pemenuhan Gizi Ibu Nifas Dengan Pemulihan Luka Perineum. Jurnal Wiyata Peneliti Sains & Kesehatan, 2(1), 19–24.
SDKI. (2017). Strategi Pelaksanaan Program Keluarga Berencana Berbasis Hak untuk Percepatan Akses terhadap Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi yang Terintegrasi dalam Mencapai Tujuan Pembangunan Indonesia. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, 1–110.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v10i1.14336
DOI (PDF): http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v10i2.14336.g7281
Refbacks
- There are currently no refbacks.
ISSN : 2828-1675
Email : official.semnasbiotik@gmail.com
Prosiding Seminar Nasional Biotik : is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License / CC BY-SA 4.0