INTEGRASI ASPEK AFEKTIF-KOGNITIF MELALUI PEMBELAJARAN BIORESOURCES BERORIENTASI LOCAL WISDOM DAN BERPIKIR SISTEM UNTUK MEMBEKALI PERILAKU KONSERVASI MELALUI KLASIFIKASI-GENERALISASI

Nuryani Y Rustaman

Abstract


Upaya restorasi sumberdaya alam hayati (SDAH) atau bioresources melalui Ekoedukasi merupakan tantangan yang tidak ringan apalagi berbasis Local Wisdom.Tidak banyak local wisdom yang sudah diketahui pihak pendidik dan pengambil keputusan, begitu pula data tentang bioresources yang masih meraba-raba. Upaya preservasi dan/atau konservasi lebih dimungkinkan untuk tujuan tersebut sebagai inovasi pendidikan.Kemampuan melakukan generalisasi-klasifikasi yang diperlukan sebagai bekal bagi para biologiwan dan setiap warga (negara-masyarakat-dunia) seyogianya diberdayakan sebagai wahana untuk membangun kebiasaan berpikir dan bertindak secara individu dan secara kelompok. Kemampuan berpikir sistem dalam mempelajari Biologi, baik pada tingkat seluler-molekuler maupun pada tingkat biosfer, berpeluang besar untuk dimanfaatkan dalam mendidik melalui Biologi pada abad ke XXI.Hasil-hasil studi berseri menunjukkan bahwa pembelajaran biodiversitas atau bioresourcesdapat meningkatkan penalaran, kebiasaan berpikir produktif, dan berpikir fleksibel untuk membuat keputusan. Kesadaran, bernalar dan perilaku sangat penting menjadi tujuan utama pembelajaran biodiversitas. Integrasi aspek afektif ke dalam kognitif, termasuk juga integrasi local wisdom ke dalam pembelajaran sains di tingkat pendidikan dasar berupa story telling dibarengi mengangkat klasifikasi rakyat (folk classification) menjadi klasifikasi bertingkat yang ilimiah di tingkat pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Dengan cara demikian generasi mendatang bukan hanya dipaksa mengingat fakta-konsep-prosedur dalam biologi, melainkan memiliki pengetahuan metakognitif untuk memilah-menggeneralisasi dan mengambil keputusan berdasarkan cara mempelajaribiodiversitas serta klasifikasinya yang menantang dan berinteraksi dengan alam/ lingkungan sekitarnya.

Full Text:

PDF

References


Basuni, S., 2013. Perkembangan Penelitian dan Metode Terkini mengenai Konservasi serta Pemanfaatan SDAH yang Berkelanjutan. Makalah Utama dalam Seminar Nasional dan Temu Alumni Pendidikan Biologi dan Biologi di Bandung, diselenggarakan pada tanggal 28-29 Juni 2013.

Coleman, D. 1995. Emotional Intelligence: Why It can Matter More Than IQ.

Hapsari, I.F. R. 2010. Kemampuan Klasifikasi dan Penguasaan Konsep Keanekaragaman Makhluk Hidup Siswa SMP berdasarkan Tingkat Perkembangan Intelekrtual.Tesis S2 Pendidikan IPA. Sekolah Pascasarjana UPI. Bandung: Tidak diterbitkan.

Kamii.C. 1979.“Teaching for thinking and creativity: A Piagetian points of viewâ€. Lawson, A.E. (ed). 1980 AETS Yearbook.The Psychology of Teaching Thinking and Creativity. pp. 29-58. Ohio: Clearing House.

Keogh, J.S. 1995. “The importance of systematics in understanding the biodiversity crisis: the role of biological educatorsâ€. In Journal of Biological Education.29 (4): 293-299.

Krathwohl, D.R., Bloom, B.S., & Masia, B.B. 1964. Taxonomy of Educational Objectives, The Classification of Educational Goals. Handbook II: Affective Domain. New York & London: Longman.

Lazear, D. 2004. Higher Order Thinking: The Multiple Intelligences Way. Chicago: Zephyr Press.

Leksono, S.M. & Rustaman, N.Y. 2012. Pengembangan Literasi Biodiversitas sebagai Tujuan Pembelajaran Biologi Konserbasi bagi Calon Guru Biologi. Prosiding Seminar Nasional dan Rapat Tahunan Bandan Kerjasama PTN Wialyah Barat Bidang Ilmu MIPA (FMIPA UNIMED), 11-12 Mei 2012. ISBN 978-602-9115-23-9. Hlm 196-201.

Leksono, S.M., Rustaman, N.Y., & Redjeki, S. 2013. Kemampuan Calon Guru Biologi dalam Menggali Kearifan Lokal untuk Pembelajaran Konservasi Biodiversitas di Sekolah. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan dan Penelitian Biologi 2013 (UPI), 28 Juni 2013. Hlm 232-237.

Loughran, J., Betry, A., & Mulhall, P. 2006. Understanding and Developing Science Teachers’ Pedagogical Knowledge. Professional Learning volume I. Rotterdam/ Taipei: Sense Publishers

Lowery, L.F. 1985. “The biological basis for thinkingâ€, in Costa, A.L. (1985). Developing Minds: A Resource Book for Teaching Thinking. Virginia: ASCD.

Marzano, R. J.& Kendall, J. S.2008. Designing and Assessing Educational Objectives, California: Corwin Press.

Muhaimin, 2015. Membangun Kecerdasan Ekologis: Model Pendidikan untuk Meningkatkan Kompetensi Ekologis. Bandung: lfa Beta.

Naisbitt, J. & Aburdene, P. 1990. Megatrend 2000. London: Sidgwick & Jackson.

National Research Council.1996. National Science Education Standards. Washington D.C. : The National Academy Press.

Ninil,R.M.2007. Pendidikan Lingkungan untuk Sebuah Keberlanjutan Hidup Bersama. http://beritahabitat.net/2007/06/29/pendidikan-lingkungan-untuk-sebuah-keberlanjutan-hidup-bersama/

Nuraeni, H. 2013. Pemanfaatan Potensi Lokal dalam Pembelajaran Keanekaragaman Makhluk Hidup untuk Meningkatkan Kemampuan Klasifikasi dan Kemampuan Berpikir Logis Siswa.Draf Tesis S2 Pendidkan Biologi.Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung: Tidak dipublikasikan.

The National Science Teacher Association/NSTA.2013. National Science Education Standards.Draft. January 2013.

Phillips, D.G. & Phillips, D.R. 1985.The Structures of Thinking: Elaboration, Evaluation and Applications of Piaget's Model of Intellectual Development.3rd edition.The Science Education Center. University of Iowa, Iowa

OECD .2009. Green at Fifteen?.Framework of Performance for International Student Assessment.

Rifai, M.A. 1990. “Keadaan pertaksonomian Indonesia sebagai cermin kegagalan pendidikan biologiâ€.Makalah Simposium Nasional Pendidikan Biologi I. Surabaya.

Rifai, M.A. 2004. “Keanekaragaman Hayati Indonesia: Potensi tak tergali, Peluang tak termanfaatkan,dan tantangan tak terjawab: Bagaimana memperbaiki semua keterpurukan ini?â€. Lingkungan dan Pembangunan.24 (1): 1-16.

Rustaman, N.Y. 1990. Kemampuan Klasifikasi Logis Anak: Studi tentang Kemampuan Abstraksi dan Inferensi Anak Usia SD pada Kelompok Budaya Sunda.Disertasi Doktor. Program Pascasarjana IKIP Bandung. Bandung: tidak dipublikasikan

Rustaman, N.Y. 1991. Dasar Biologi Proses Berpikir. Makalahdisampaikan pada Seminar Nasional Biologi XII dan Kongres PBI X di IPB Bogor, Bogor

Rustaman, N.Y. 2002. Pandangan Biologi terhadap Proses Berpikir dan Implikasinya dalam Pendidikan Sains.Makalah untuk Orasi Ilmiah dibacakan pada Pidato Pengukuhan Guru Besar FPMIPA-UPI.17 Oktober 2002.

Rustaman, N.Y. 2003. Mengenal Keanekaragaman Tumbuhan Tinggi dalam Klasifikasi Rakyat menuju Klasifikasi Ilmiah melalui Penelitian untuk Mengembangkan Proses Berpikir.Makalah Ilmiah, disajikan dalam Seminar Nasional Taksonomi Tumbuhan Indonesia di Surakarta, Desember 2003.

Rustaman, N.Y. 2005. Arah Pembelajaran Keanekaragaman Tumbuhan dan Asesmennya di LPTK dan Sekolah. Makalah utama sebagai Pembicara Kunci dalam Seminar Nasional Keanekaragaman Hayati yang diselenggarakan oleh PTTI Cabang Bandung (Komisariat gabungan ITB-UNPAD-UPI) bekerjasama dengan Penggalang Taksonomi Tumbuhan Indonesia di FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia di Bandung.

Rustaman, N.Y. 2011. Empowering Thinking Process to Develop Learners’ Ability to Recognize Biodiversity through Classification and Their Reasoning. Makalah Ilmiah dipresentasikan dalam Seminar Tasksonomi Di Eka Karya Bedugul, Bali.

Rustaman, N.Y. 2012. Berpikir Sistem. Modul 3 untuk Program S2 Pendidikan IPA bagi PGSD. Unversitas Terbuka.

Rustaman, N.Y. 2013. Trend Penelitian Pendidikan Biologi dalam Rangka Mengembangkan Perilaku Konservasi. Makalah utama dalam Seminar Nasional dan Temu Alumni Pendidikan Biologi. UPI, tanggal 28 Juni 2013.

Schaefer, G. 1989. Systems Thinking in Biology Education.Science and Technology Education.Division of Science Technical and Environmental Education.UNESCO, ParisNuryani Y. Rustaman, Indonesia University of Education (UPI).

Slijper, E.J. 1954. Manusia dan Hewan Piara. Djakarta: PT Pembangunan.

Sriyati, S., Rustaman, N., & Zainul, A. 2010.“Kontribusi Asesmen Formatif terhadap Habits of Mind Mahasiswa Biologiâ€.Artikel untuk dimuat dalam Jurnal Pengajaran MIPA.15, (2).77-86.

Stevenson, H.W., & Stigler, J.W. 1992. Learning Gap: Why Our Schools are failing and What We can learn from Japanese and Chinese Education. New York: Simon & Schuster Paperbacks.

Verhoeff, R.P. 2003. Towards Systems Thinking in Cell Biology Education. Utrecht, The Netherlands: Universiteit Utrecht.

Wandersee, J.H. 1994. “Making high-tech micrographs meaningful to the biology studentâ€. In Fensham, P. J., Gunstone, R.F., & White, R.T. (eds). The Content of Science: A Constructivist Approach to Its Teaching and Learning. London: The Falmer Press.

Widjaja, S. 2012.Pengembangan Model Konseptual Rumah Belajar Lingkungan Hidup (Eco Learning Camp) sebagai Model Pendidikan Nilai. Rangkuman Disertasi. Program Studi Pendidikan Umum Sekolah pascasarjana UPI.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/pbio.v3i1.2602

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


      

Prosiding Seminar Nasional Biotik
ISBN : 97-602-60401-3-8
ISSN : 2828-1675
Published By Biology Education Study Program Faculty of Tarbiyah and Teacher Training Ar-Raniry State Islamic University Banda Aceh, Indonesia.
Email : official.semnasbiotik@gmail.com

 Lisensi Creative Commons
Prosiding Seminar Nasional Biotik : is licensed under  a Creative Commons Attribution 4.0 International License CC BY-SA 4.0