PENGEMBANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK OLEH GURU SD DAN MI DI KOTA SABANG
DOI:
https://doi.org/10.22373/pjp.v7i1.3316Keywords:
Kemampuan Guru, Perencanaan Pembelajaran, Pendekatan SaintifikAbstract
Pelaksanaan kurikulum 2013 merupakan upaya penyempurnaan standar pendidikan guna mencacapai tujuan pendidikan nasional yaitu mampu mengembangkan siswa secara utuh baik ranah pengetahuan, sikap maupun ketrampilan. Dalam Standar proses pelaksanaan kurikulum 2013 disebutkan bahwa pengembangkan aspek ketrampilan siswa dapat dilakukan dengan menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Agar pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan saintifik dapat berlangsung maka guru harus mampu merancang rencana pelaksanaan pembelajaran yang mampu memunculkan aspek saintifik. Di kota Sabang terdapat beberapa SD dan MI yang sudah menerapkan kurikulum 2013. Pada hakekatnya perencanaan pembelajaran berbasis kurikulum 2013 sebaiknya memunculkan aspek saintifik agar pengembangan aspek ketrampilan siswa dapat terkembangkan dengan baik sesuai harapan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang kemampuan guru SD/MI di kota Sabang dalam memunculkan aspek saintifik dalam perencanaan pembelajaran yang dikembangkan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menganalisis dokumen RPP guru dan melakukan wawancara dengan guru untuk mendapatkan data pendukung tentang kemampuan dan kesulitan guru memunculkan aspek saintifik dalam perencanaan pembelajaran yang mereka kembangkan. Selanjutnya, data dianalisis dan dideskripsikan sesuai dengan pertanyaan penelitian, statistik deskriptif digunakan untuk mendapatkan informasi dalam bentuk skor rata-rata untuk setiap aspek saintifik yang dimunculkan guru. Hasil penelian menunjukkan bahwa kemampuan rata-rata guru memunculkan aspek saintifik dalam perencanaan pembelajaran berada pada kategori sangat baik dengan skor rata-rata 89,99. Adapun kemampuan rata-rata per aspek yaitu, aspek mengamati, rata-rata 100, aspek menanya, rata-rata 100, selanjutnya, aspek mencoba rata-rata 100, aspek menalar, rata-rata 83,33 dan mengomunikasikan, rata-rata 66,66References
Conny semiawan, Pendekatan Ketrampilan Proses, Jakarta: PT Gramedia 1988
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013.
E. Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008
Firman Harry dan Widodo. Buku Bantuan Pendidik Ilmu Pengetahuan Alam Sekolah Dasar. (Departemen pendidikan Nasional , Jakarta: 2007
Ginting, A. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Humaniora. 2008
Hosnan. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21. Bogor: Ghalia Indonesia. 2014
Kemendikbud. 2013 PPT- 1.2 kementrian pendidikan dan kebudayaan
Kemendikbud. Buku Diklat Guru dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013, Mata Diklat: 2. Analisis Materi Ajar, Jenjang: SD/SMP/SMA, Mata Pelajaran: Konsep Pendekatan Scientific. Jakarta. 2013.
Kemendikbud. Salinan - Permendikbud Nomor 81a Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta. 2013.
Mulyasa. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2008.
Subroto, S. Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta
Sukmadinata N, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007
Downloads
Published
Issue
Section
License
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).