Islam dan Etnonasionalisme Teungku Hasan Muhammad Tiro untuk Perjuangan Aceh Merdeka 1976-1998

Avicenna Al Maududdy, Usman Usman, Munawiah Abdullah, Teuku Luthfi Ashri

Abstract


Terinspirasi oleh kekayaan warisan budaya Aceh, merekonstruksi identitas Aceh atas dasar nasionalisme etnis. Ia merekonstruksi sejarah dan membangkitkan sentimen kolektif masyarakat Aceh untuk menyebarkan gagasannya. Cara berpikirnya memandang Islam sebagai salah satu komponen adat yang membentuk hukum adat Aceh atau dari sudut pandang politik Islam. Selanjutnya masyarakat Aceh ditampilkan sebagai fakta sejarah atau realitas kehidupan di masyarakat, dan Islam ditampilkan sebagai agama dengan prinsip-prinsip luhur bagi umatnya untuk melawan kejahatan. Kajian ini mengambil pendekatan politik dengan menyelidiki sejarah. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat pemikiran Tengku Hasan M. Tiro tentang Islam dan etnonasionalisme dalam konteks perjuangan Aceh Merdeka. Kajian ini menggunakan metodologi tinjauan pustaka yang memanfaatkan berbagai sumber, termasuk tulisan ilmiahnya. Evolusi masyarakat Aceh dalam perjuangan Aceh Merdeka akan dibahas dalam penelitian ini, beserta kepemimpinan Tengku Hasan M. Tiro dalam perjuangan tersebut, serta analisis pencampuran terhadap Islam dan etnonasionalisme serta pengaruhnya terhadap Aceh Merdeka.

------------------------------------------------------------------------------------------------

Inspired by the richness of Aceh's cultural heritage, reconstructing Aceh's identity on the basis of ethnic nationalism. Reconstructing history and arousing collective sentiments of the Acehnese people to spread their ideas. His way of thinking views Islam as one of the components of customs that form Aceh's customary law or from an Islamic political perspective. Furthermore, the Acehnese people are presented as historical facts or realities of life in society, and Islam is presented as a religion with noble principles for its people to fight against evil and injustice. This study takes a political approach by conducting historical investigations. The purpose of this study is to analyze Tengku Hasan M. Tiro's thoughts on Islam and ethnonationalism in the context of the struggle for Aceh's Independence. Literature study with literature analysis is a method of data collection for the purpose of this study. The data collected is then reviewed and then written into one complete article. How the Acehnese Revolution in the struggle for Aceh's Independence, how Tengku Hasan M. Tiro's leadership in the struggle, and why his views on Islam and his ideas of ethnonationalism influenced the struggle for Aceh's Independence will be discussed in this study. The ethnonationalist thought or also known as Acehnese Nationalism of Tengku Hasan M. Tiro which was mobilized in the struggle for Aceh Merdeka has defined the identity of the Acehnese nation in maintaining Aceh's sovereignty. Although there are different opinions about the purpose of establishing an independent Acehnese state, his efforts and beliefs are very beneficial for the continuity of Aceh's political life today.

 


Keywords


Islam; Ideologi; Etnonasionalisme; Gerakan Aceh Merdeka.

References


Abu Jihad. (2000). Pemikiran-Pemikiran Politik Hasan Tiro dalam Gerakan Aceh Merdeka. Titian Ilmu Insani.

Antje Missbach. (2012). Politik jarak jauh diaspora Aceh: suatu gambaran tentang konflik separatis di Indonesia. Penerbit Ombak.

Baogang He and Anthony Reid. (2004). Special issue editor’s introduction: fourapproaches to the Aceh question. Asian Ethnicicty, Volume 15, No. 3.

Bustami dkk. (2023). Husaini M. Hasan Dan Konsep Islamic State Dalam Konteks Sosial Politik Aceh. SINTHOP: Media Kajian Pendidikan, Agama, Sosial Dan Budaya, Vol. 2, No. 2, 80–89.

Al Chaidar dkk. (1999). Aceh Bersimbah Darah Mengungkap Penerapan Status Daerah Operasi Militer (DOM). Pustaka Al-Kautsar.

Ahmad Taufan Damanik. (2010). Hasan Tiro Dari Imajinasi Negara Islam ke Imajinasi Etno-Nasionalis. Friedrich Ebert Stiftung dan Acheh Future Institute.

Damien Kingsburry. (2002). Interest, nations, and the state development: inability in archipelic Southeast Asia.

Darsono. (2021). Penetrasi Kapital Dan Bangkitnya Nasionalisme Etnis Di Indonesia. Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Vol. 1, No. 2, 63.

David Brown. (2004). Why independence? The instrumental and ideological dimensions of Acehnese nationalism. Asia Research Center.

Dewojati, C., & Arifin, M. Z. (2021). Biopolitik Dan Krisis Kedaulatan Dalam Novel Lampuki Karya Arafat Nur. Jurnal Pengajian Melayu, Vol. 32, No. 1, 156–175.

Husaini M. Hasan, Sp.OG. (2015). Dari rimba Aceh ke Stockholm:[catatan] Dr. Husaini M. Hasan, Sp. OG., ketika bersama, Dr. Tengku Hasan M. di Tiro, BS, MA, Ph. D., LL. D.(Proklamator Aceh Merdeka). Batavia Publishing.

Fadlullah, N. (2020). Positivisasi Hukum Islam dan Persinggungannya dengan Kelompok Etnonasionalis di Aceh. Asy-Syir’ah: Jurnal Ilmu Syari’ah Dan Hukum, Vol. 54, No. 1, 1–26.

Fitriah, A. (2020). Identitas Islam Dan Pendidikan Di Era Otonomi Khusus Aceh. EDUKASI: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama Dan Keagamaan, Vol. 18, No. 1, 1–18.

Hanita, M. (2019). Evolusi dan Adaptasi Gerakan Kebangsaan Orang Papua dari Nasionalisme ke Etnonasionalisme. Jurnal Keamanan Nasional, Vol. 5, No. 2, 111.

Harry Kawilarang. (2010). Aceh Dari Sultan Iskandar Muda Ke Helsinki. Bandar Publishing.

John Bowen. (2007). The new anthropology of ethnicity and identity and why it matters for Aceh and Indonesia. First International Conference of Aceh and Indian Ocean Studies. ARI: BRR Singapore-Indonesia.

Kurnia Jayanti. (2013). Konflik Vertikal Antara Gerakan Aceh Merdeka Di Aceh Dengan Pemerintah Pusat Di Jakarta Tahun 1976-2005. Al-Turāṡ, Vol. 19, No. 1, 49–70.

Lukman Thaib. (2000). Aceh’s case: Possible solution to a festering conflict. Journal of Muslim minority affairs,. Journal of Muslim Minority Affairs, Vol. 20, No. 1, 105–110.

Monika Sari. (2022). Hasan Tiro: Sejarah Aceh Sebagai Pijakan Ideologi Dalam Aceh Merdeka. Historia: Jurnal Program Studi Pendidikan Sejarah, Vol. 7, No.1, 26–35.

Muhammad Madya Akbar. (2009). Aceh Meretas Jalan Damai Menuju Masa Depan. Publisher Lentera Demokrasi.

Peter Kreuzer. (2004). Framing Violence. The Role of Culture and State Institutions. Asian Perspectives.

Putra, & Yusuf, R. (2020). Nasionalisme etnis Tionghoa di Kota Banda Aceh. Jurnal Civic hukum Vol. 5, No. 2, 157–165.

Saiful Haq. (2010). “Epilog: Seulawah di Ujung Barat Republik”, dalam Transformasi Gerakan Aceh Merdeka. Friedrich Ebert Stiftung.

Santoso, G., Khairunnisa, N., Azzahra, N., Aulia Adisti, S., &

Muhamadiyah Jakarta, U. (2023). Filsafat Konten Nasionalisme, Patriotisme, dan Perjuangan Untuk Generasi Z Bangsa Indonesia. Jupetra, Vol. 2, No. 2.

Suadi Zainal. (2022). Keistimewaan Aceh dan Pembangunan Perdamaian dalam Tinjauan Sosio Historis. Jurnal Sosiologi USK Media Pemikiran & Aplikasi, vol. 16, No. 1, 87–104.

Susanto T. Handoko dan La Ode Hasirun. (2019). Relasi Nasionalisme Etnik, Nasionalisme Negara dan Nasionalisme Kewarganegaraan di Papua. Jurnal Sejarah Citra Lekha, Vol. 4, No. 2, 100–110.

Tengku Hasan di Tiro. (1984). The Price Of Freedoms: The unfinished diary of Tengku Hasan di Tiro. National Liberation Front Of Acheh Sumatra.

Tengku Hasan M. di Tiro. (1968). Atjeh Bak Mata Donja. Institute Atjeh di Amerika.

Tengku Hasan M. di Tiro. (2014). Aceh di mata dunia. Bandar Publishing.

Tengku Hasan Muhammad di Tiro. (1985). Indonesian Nationalism : a western Invention to Subvert Islam and Toprevent Decolonization of the Dutch East Indie. National Liberation Front of Acheh Sumatera.

Tengku Hasan M. di Tiro. (1985). Perkara & Alasan Perjuangan Angkatan Acheh - Sumatera Merdeka.

Tengku Hasan M. di Tiro. (1984). Masa Depan Politik Dunia Melayu (Cetakan Ketiga). Kementerian Penerangan Aceh-Sumatra.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/adabiya.v26i2.21704

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed by:

Adabiya Adabiya Adabiya  Adabiya Adabiya

Adabiya Adabiya   

 
Tools:

Adabiya Adabiya Adabiya Adabiya Adabiya

All papers published in Jurnal Adabiya are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.