MASYARAKAT SUKU ACEH DAN SUKU PAKPAK DALAM BINGKAI STRATEGI KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA

Fajri Chairawati, Ariansyah Putra

Abstract


Masyarakat Aceh sebagai sebuah wilayah yang memiliki keragaman suku tentu akan menjalani proses akulturasi dalam kehidupan bermasyarakat. Subulussalam menjadi sebuah kota yang masyarakatnya mayoritas suku Pakpak, namun keberadaan masyarakat suku Aceh tidak dapat dihilangkan. Penelitian ini membahas tentang masyarakat suku Aceh dan suku Pakpak dalam bingkai akulturasi yang bertujuan untuk mengetahui proses komunikasi antar budaya suku Aceh dengan suku Pakpak dalam proses akulturasi serta hambatan dalam proses akulturasi suku Aceh dengan suku Pakpak. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggambarkan fenomena lapangan dengan observasi langsung, melakukan wawancara dan mencari data-data pendukung mengenai proses akulturasi suku Aceh dengan suku Pakpak di kota Subulussalam. Informan dalam penelitian ini adalah tokoh dan masyarakat suku Aceh dan suku Pak-pak di Subulussalam. Proses akulturasi masyarakat suku Aceh dengan suku Pakpak berlangsung baik. Karena kedua suku tersebut memiliki rasa saling menghargai. Proses akulturasi antara suku Aceh dan suku Pakpak mengalami hambatan dalam berkomunikasi karena adanya perbedaan bahasa. Dalam berkomunikasi sehari-hari biasanya mereka menggunakan bahasa Indonesia. Namun hambatan ini tidak menjadi permasalahan yang besar karena proses akulturasi antara kedua suku tersebut tidak terlepas dari faktor agama Islam yang saling merekatkan antara suku-suku di wilayah Subulussalam.

Keywords


Masyarakat, Akulturasi

Full Text:

PDF

References


Abdul Rani Usman, Etnis Cina Perantauan di Aceh, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2009.

Alex H Rumondor, Komunikasi Antar budaya, Jakarta: Universitas Terbuka, 2005.

Alex Sobur, Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, Dan Analisis Framing, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2001.

Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, Komunikasi Antar budaya, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.

Deddy Mulyana, Komunikasi Antar budaya, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990.

Depag RI, Alquran dan Terjemahannya, Bandung : Syaamil Cipta Media, 2005.

Eva Susanti Bako, Sejarah Kota Subulussalam, Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, Skripsi, 2016.

Hendropuspito, Sosiologi Semantik, Yogyakarta: Kanisius, 1989.

Joseph A. Devito, Komunikasi Antar Manusia, Jakarta: Professional Books, 1997.

Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Aksara Baru, 1981.

Muhammad Nasib ar-Rifa’I, Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta: Maktabah Ma’arrif, Riyadh, 2000.

Tim Prima Pena, Kamus Ilmiah Populer Edisi Lengkap, Surabaya, Gitamedia Press, 2006.

Undang-undang Republik Indonesia Tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Propinsi Aceh, Jakarta: 4 Oktober 1999.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/al-idarah.v3i2.13119

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License
© Published by the Research and Community Service Center (LP2M) in collaboration with Department of Da'wah Management, Da'wah and Communication Faculty, UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Indonesia


INDEXED BY:

 

SPONSORED BY: