Ri’ayah dalam Pandangan Islam
Abstract
Islam consists of three main components: aqidah, worship and morals. These three components need to be harmonized in order to create harmony in religion. One of the things that need to be done in carrying out the religious component is to maintain it as well as possible. The nature of guarding and nurturing is called ri'ayah. The degrees of ri'ayah consist of ri'ayah al-a'mal (maintaining deeds), ri'ayah al-ahwal (maintaining circumstances) and ri'ayah al-awqat (maintaining time). Ri'ayah is done as proof of the sincerity of human self-servitude to Allah SWT and as a realization of the wisdom of its creation. The ultimate goal and the benefits derived from the maintenance is to get the pleasure of Allah SWT and His mercy in this world and the hereafter. Hadith of the Prophet Muhammad SAW also discusses this ri'ayah which is the reference for the people.
ABSTRAK
Islam terdiri dari tiga komponen utama, yakni akidah, ibadah dan akhlak. Ketiga komponen tersebut perlu diserasikan agar tercipta keharmonisan dalam beragama. Salah satu hal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan komponen agama tersebut adalah memeliharanya dengan sebaik baiknya. Sifat menjaga dan memelihara tersebut dinamakan ri’ayah. Derajat ri’ayah terdiri dari ri’ayah al-a’mal (memelihara perbuatan), ri’ayah al-ahwal (memelihara keadaan) dan ri’ayah al-awqat (memelihara waktu). Ri’ayah dilakukan sebagai bukti kesungguhan penghambaan diri manusia kepada Allah swt. dan sebagai realisasi dari hikmah penciptaannya. Tujuan akhir dan manfaat yang didapatkan dari pemeliharaan tersebut adalah mendapat rida Allah swt. dan rahmat-Nya di dunia dan akhirat. Hadis Rasulullah saw. juga membahas tentang ri’ayah ini yang menjadi referensi umat dalam melaksanakannya.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
-Al-Qur’an Al -Karim
Al-Anshari, Abdullah. 1988. Manazil al-Sairin. Beirut: Dar al-Kutub al-‘Ilmiyyah.
Al-Baihaqi, Abu Bakr. tt. al-Madkhal ila al-Sunan al-Kubra li al-Baihaqi. Kuwait: Dar al-Khulafa’ li al-Kitab al-Islamiy
Al-Bukhari, Muhammad bin Ismail. 2002. Shahih al-Bukhari. Beirut: Dar Ibn Katsir
Al-Iskandari, Abd al-Mu’thi al-Lakhmi. 1954. Syarh Manazil al-Sairin. Kairo: Ma’had al-Ilmi.
Al-Muhasibi, al-Harits bin Asad. tt. Al-Ri’ayah li Huquqillah. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.
Al-Qasani, Abd ar-Razzaq. tt. Syarh Manazil al-Sairin. Beirut: Muassasah at-Tarikh al-‘Arabiy
At-Tirmidzi. 1998. Sunan al-Tirmidzi. Beirut: Dar al-Gharb al-Islamy
Muslim. tt. Shahih Muslim. Kairo: Dar Ihya’ al-Kutub al-‘Arabiyyah, Tanpa Tahun.
Shidiq, Ghofar. 2009. “Teori Maqashid al-Syari’ah dalam Hukum Islam” dalam Jurnal Sultan Agung 118
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jim.v18i2.10568
Copyright (c) 2021 Jurnal Ilmiah Al-Mu'ashirah: Media Kajian Al-Qur'an dan Al-Hadits Multi Perspektif
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
INDEXED BY:
EDITORIAL OFFICE:
Syeikh Abdur Rauf Street, Faculty of Islamic Theology and Philosophy Building, Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh, Banda Aceh, Postal Code 23111 Indonesia
Email: Jurnalmuashirah@ar-raniry.ac.id
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.