POPULASI NYAMUK YANG BEPOTENSI SEBAGAI VEKTOR FILARIASIS DI KABUPATEN ACEH UTARA

Yulidar Yulidar

Abstract


Penyakit filariasis atau kaki gajah merupakan penyakit infeksi oleh cacing filaria. Stadium cacing filaria yang menginfeksi manusia adalah larva infektif instar 3 melalui gigitan nyamuk. Penentuan endemisitas filariasis suatu wilayah ditetapkan berdasarkan angka microfilaria. Salah satu wilayah yang endemis filaria di Provinsi Aceh adalah Kabupaten Aceh Utara. Untuk mengetahui nyamuk yang berpotensi sebagai vektor filariasis maka dilakukan penangkapan nyamuk dengan metode umpan orang. Penangkapan nyamuk dilakukan pada malam hari di Desa Binje dan Peunayan Kabupaten Aceh Utara. Penangkapan dilakukan selama 2 kali pada bulan November 2016. Nyamuk yang dominan berpotensi sebagai vektor filariasis adalah Culex sitiens dengan kelimpahan nisbi 9,5% dan puncak aktivitas menggigit pada pukul 22.00 s.d 23.00 dan 04.00 s.d 05.00.

Keywords


Kelimpahan Nisbi, Binje dan Peunayan, Filariasis

Full Text:

PDF

References


Taniawati Supali. “Keberhasilan Program Eliminasi Filariasis di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur”. Buletin Jendela Epidemiologi Volume 1 Juli 2010. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta. h. 20—23.

Subdit Filariasis dan Kecacingan, Kementerian Kesehatan. “Rencana Pre TAS Kabupaten/Kota”. Jakarta. 2012.

Dinas Kesehatan Provinsi Aceh. “Profil Kesehatan”. 2013. Provinsi Aceh.

Dit.Jen P2M dan PLP. Vektor Malaria di Indonesia. Subdit Serangga, Departemen Kesehatan. Jakarta : 1997.

Ramparattanarithikul et all. 2016. Kunci Identifikasi Nyamuk Kompilasi Oriental Regional. Cetakan Ulang Oleh Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoar Penyakit, Salatiga.

B2P2VRP KEMENKES. Peta Hasil Pemeriksaan Patogen Malaria, Dengue, Japanese Enchepalitis, dan Filariasis Pada Nyamuk, Riset Khusus Vektora. “Abstrak”. 2016. Salatiga.

Santoso, Sitorus H, Oktarina R. “Faktor Risiko Filariasis di Kabupaten Muaro Jambi”. Buletin Penelitian Kesehatan, 2013, 41 (3):152-162.

Chandra G. Nature Limits Filarial Transmission. Parasite & Vectors. Disitasi dari: http://www. Parasitesan dvectors.com/content/1/1/13. Diakses 8 Januari 2018.

World Health Organization, Global Programme to Eliminate. “Monitoring and Epidemiological Assessment of Mass Drug Adminstration: Lymphatic Filariasis, Manual for National Elimination Programmes”. World Health Organization. 2011.

Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor. 94 Tahun 2014 Tentang Penanggulangan Filaraisis. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Peraturan Presiden Republik Indonesia. Nomor 7 Tahun 2005. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2004-2009.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Menuju Eliminasi Filariasis 2020. Pusdatin Kementrian Kesehatan R.I. ISSN : 2442-7659.

Dirjen PPM & PL. Pedoman Penentuan Daerah Endemis Penyakit Kaki Gajah (Filariasis). Depkes RI. Jakarta. 2002.

Subdit Filariasis dan Kecacingan. Data Endemisitas Filariasis di Indonesia Sampai Dengan Bulan Juli 2014. Ditjen P2 PL, Kementerian Kesehatan RI. 2014.

Wahyono Miko Yunis Tri. 2010. Analisi Epidemiologi Deskriptif Filariasis Di Indonesia. Buletin Jendela Epidemiologi, Filariasis di Indoensia. Vol. 1. ISSN : 2087-1546. Pusat Data dan Surveilans Epidemiologi Kementrian Kesehatan RI




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/biotik.v6i1.4037

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-NoDerivatives 4.0 International License.

All works are licensed under CC BY-SA

Index By

       

Office Address

Jl. Syeikh Abdul Rauf Komplek Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Darussalam, Banda Aceh 23111, Email: jurnal.biotik@ar-raniry.ac.id

Contact Person

Samsul Kamal (HP. 0813-6003-0895), Elita Agustina (HP. 0852-7741-7176), Mulyadi (HP. 0812-6909-431)