Biophysical Characteristics of Nesting Site of Leatherback Turtles (Dermochelys coriacea) and Olive Ridley Turtles (Lepidochelys olivacea) on Lhoknga Beach of Aceh Besar

Syafrizal Syafrizal, Zuriana Siregar, Aida Fithri, Widya Sari

Abstract


Abstract: Leatherback turtle (Dermochelys coriaceae) and olive ridley turtle (Lepidochelys olivaceae) are endangered turtle species that continue to experience population decline due to various factors, one of which is the degradation of nesting habitats. A coastal area is commonly used by turtles as a nesting ground as it is associated with the characteristics of the bio-physical environment required for the successful hatching of their eggs. The present study aims to explore turtle nesting habitats related to the bio-physical features of Lhoknga Beach in Aceh Besar. An exploratory survey method was employed. A descriptive data analysis was conducted on the number of eggs and environmental parameters. Around the coastal area, the sand temperature ranges from 28.25 to 28.76oC, the sand humidity ranges from 44% to 52%, the beach width is 15.35 to 27.49 m, the beach slope is 1.68o–4.41o (categorized as gently sloping), and medium-sized sand sediments dominate the beach. Based on the number of turtle nests and eggs, the findings reveal 14 nests and 878 eggs of the leatherback and 5 nests and 533 eggs of the olive ridley turtle. The whole turtles’ nesting habitats and activities discovered on Lhoknga Beach are supported by the favourable biophysical conditions of the coast. A total of 8 species of coastal vegetation and 4 predators are located in the area. Based on the characteristics of the coast, it can be concluded that Lhoknga Beach has suitable coastal features for turtle habitats and can potentially be utilized as a conservation area in Aceh Besar Regency.

Abstrak: Penyu belimbing (Dermochelys coriaceae) dan penyu lekang (Lepidochelys olivaceae) merupakan jenis penyu yang terancam punah terus mengalami penurunan populasi yang disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya yaitu degradasi habitat peneluran. Kawasan pesisir pantai dimanfaatkan penyu sebagai tempat peneluran (nesting ground) yang berkaitan dengan karakteristik lingkungan bio-fisik pantai berperan penting dalam keberhasilan penetasan telur penyu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kajian habitat peneluran penyu terkait dengan karakteristik bio-fisik pantai di kawasan Pantai Lhoknga Kabupaten Aceh Besar. Penelitian ini dilakukan dengan metode survey exploratif dan analisis data dilakukan secara deskriptif terhadap jumlah telur dan parameter lingkungan. Kondisi suhu pasir pantai berkisar antara 28,25–28,76oC, kelembapan pasir 44%–52%, lebar pantai 15,35 m–27,49 m, kemiringan pantai 1,68o–4,41o (berkategori landai) dan didominasi sedimen pasir dengan ukuran sedang. Berdasarkan jumlah sarang dan telur penyu, ditemukan sebanyak 14 sarang dengan 878 telur pada penyu belimbing dan 5 sarang dengan 533 telur pada penyu lekang. Aktivitas peneluran tersebut didukung dengan kondisi karakteristik biofisik pantai yang dimiliki Pantai Loknga mendukung sebagai habitat peneluran penyu. Vegetasi pantai yang ditemukan terdapat 8 spesies dan predator rantai makanan 4 spesies. Berdasarkan karakteristik pantai yang ditemukan dapat disimpulkan bahwa kawasan Pantai Lhoknga memiliki karakteristik pantai yang sesuai sebagai habitat peneluran penyu dan berpotensi untuk dijadikan sebagai kawasan konservasi penyu di Kabupaten Aceh Besar.


Keywords


Sea Turtle; Sea Turtle Nesting Habitat; Lhoknga Beach

Full Text:

PDF

References


Ackerman, R.A. (1997). The Nest Environment and The Embryonic Development of Sea Turtles, In Lunz, P.L dan Musick, J.A (eds). The Biology of Sea Turtle. Boca Raton: CRC Press.

Adnyana, Windia. I.B & Hitipeuw, Creusa. (2009). Panduan Melakukan Pemantauan Populasi Penyu di Pantai Peneluran di Indonesia. Jakarta: Gita Media Gemilang.

Alli, Exfar R., Sara, La & Asriyana. (2017). Karakteristik Biofisik Habitat Peneluran Penyu Hijau (Chelonia Mydas) di Pantai Kampa, Konawe Kepulauan. Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan, 2(4), 295-305.

Arifianti, Yukni. (2011). Potensi Longsor Dasar Laut di Perairan Maumere. Bulletin Vulkanologi dan Bencana Geologi, 6(1), 53-62.

Ario, R., Wibowo, E., Pratikto, I., & Fajar, S. (2016). Pelestarian Habitat Penyu dari Ancaman Kepunahan di Turtle Conservation and Education Center (TCEC) Bali. Jurnal Kelautan Tropis. 19(1), 60-66.

Benni., Wahyu, Adi., & Kurniawan. (2017). Analisis Karakteristik Sarang Alami Peneluran Penyu. Akuatik Jurnal Sumberdaya Perairan, 11(2), ISSN 1978-1652.

Buhang, Fadjrin, Hafidz, Abd., O., & Nuryatin, Sri H., (2016). Identifikasi dan Karakteristik Sarang Penyu di Cagar Alam Mas Popaya Raja. Nikè: Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. 4(1).

Chapman, Phoebe A., Owen, Helen., Filnt, Mark., Magalhaes, Ricardo J. S., Traub, Rebecca J., Crib, Thomas H., Kyaw-Tanner, Myat T. & Mills, Paul C. (2017). Molecular Epidemiology and Pathology of Spirorchiid Infection in Green Sea Turtles (Chelonia mydas). International Journal for Parasitology: Parasites and Wildlife, 6(1), 39-47. http://dx.doi.org/10.1016/j.ijppaw.2017.03.00.

CITES. (2019). Appendices I, II & III, Convention on International Trade of Endangered Species of Wild Fauna and Flora. UNEP.

Darmawan, Arief, Khurniawan S., Dhira, Gunawan, Ari., & Masani, Sabul. (2020). Preferensi Lokasi Penyu Bertelur di Pantai Taman Kili-Kili, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Indonesia, Depik jurnal ilmu-ilmu perairan, pesisir dan perikanan, 9(3), 377-385.

Dermawan, A., Nuitja, N. S., Soedharma, D., Halim, M. H., Kusrini, M. D., Lubis, S. B., Alhanif, R., Khazali, Murdiah, M., Wahjuhardini, P. L., Setiabudiningsih, & Mashar, A. (2009). Pedoman Teknis: Pengelolaan Konservasi Penyu. Direktorat Konservasi Dan Taman Nasional Laut, 53(9), 1689–1699.

Dharmadi, D., & Wiadnyana, N. N. (2017). Kondisi Habitat dan Kaitannya dengan Jumlah Penyu Hijau (Chelonia mydas) yang Bersarang di Pulau Derawan, Berau-Kalimantan Timur. Jurnal Penelitian Perikanan Indonesia, 14(2), 195.

Hadi, S. (1986). Metodologi Research. Yogyakarta: Fakultas Psikologi UGM

Hindar, Hindar., Muchlisin, Zainal A. & Abdullah, Faisal. (2018). Characteristics of Nesting Habitat of Sea Turtle Lepidochelys Olivacea in Lhoknga Beach, Aceh Besar District, Indonesia. Aceh Journal of Animal Science, 3(1), 25-32. DOI: 10.13170/ajas.3.1.10977.

Ibrahim, Andi, Djumanto, & Probosunu, Namastra. (2016). Sebaran Lokasi Peneluran Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pulau Sangalaki Kepulauan Derawan Kabupaten Berau. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada, 18 (2), 39-46, ISSN: 0853-6384.

IUCN Standards & Petitions Committee. (2019). Guidelines for Using the IUCN Red List Categories and Criteria. Version 14. Prepared by the Standards and Petitions Committee.

Mangunjaya, F. M., Prabowo, H. S., Tobing, I. S., & Abbas, A. S. (2017). Pelestarian Satwa Langka Untuk Keseimbangan Ekosistem. Jakarta: Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup & Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia.

Manurung, B., Erianto, & Rifanjani, S. (2015). Karakteristik Habitat Tempat Bertelur Penyu di Kawasan Taman Wisata Alam Tanjung Belimbing Kecamatan Paloh Kabupaten Sambas. Jurnal Hutan Lestari, 4(2), 205–212.

Márquez-M, René. (2004). Sea Turtles population dynamics, with special emphasis on sources of mortality and relative importance of fisheries impacts – Atlantic Ocean. FAO Fisheries Report-Expert Consultation on Interactions Between Sea Turtles and Fisheries Within an Ecosystem Context. Rome. FAO.288p. ISSN 0429-9337

Mulyana, Y. & Dermawan, A. (2008). Konservasi Kawasan Perairan Indonesia Bagi Masa Depan Dunia. Jakarta: Direktorat Konservasi dan Taman Nasional Laut.

Novita Siregar, Tia., Zaitunah, Anita., & Samsuri. (2016) Analisis Perubahan Garis Pantai dan Tutupan Lahan Pasca Tsunami Pantai Lhoknga, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. ejournal Program Studi Kehutanan USU, 3(1), 1-15.

Nugraha, B., I. Jatmiko, H. Hartaty. (2017). Penanganan Penyu yang Tertangkap Rawai Tuna di Samudera Hindia. Depik, 6(1), 60-71.

Nugroho, Aditya Dwi. (2016). Studi Karakteristik Sarang Semi Alami Terhadap Daya Tetas Telur Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Paloh Kalimantan Barat. Prosiding Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian Perikanan dan Kelautan ke-VI 422 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. ISSN: 2339-0883, 422-433

Nuitja. (1992). Biologi dan Ekologi dan Pelestarian Penyu Laut. Bogor: IPB Press.

Nuitja, IN.S. & I. Uchida. (1983). Studies in The Sea in The Sea Rutle II: The Nesting Site Characteristic of The Hawksbill and Green Turtle. Jakarta: Laboratorium Ilmu-Ilmu Kelautan UI- Institut Pertanian Bogor.

Nursanty, R., Sari, W., & Safranita. (2019). Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri Enterobacteriaceae pada Telur Penyu Lekang (Lepidochelys olivacea) asal Lhok Pante Tibang, Banda Aceh. Jurnal Sain Veteriner, 37(1), 41.

Nybakken, J. W. (1992). Biologi Laut, Suatu Pendekatan Ekologis. Jakarta: PT. Gramedia.

Nyoman, I., Yoga P., Wayan, I., Arthana, & Ekawaty, Rani., (2018). Pengaruh Karakteristik Pasir Pantai Terhadap Persentase Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Lekang (Lepidochelys Olivacea) dalam Upaya Konservasi Penyu di Bali, Jurnal Metamorfosa 5(1), 36-43.

Oktavi, Nieko S., Sugiyarto & Budiharjo, Agung. (2019). Karakteristik Habitat Bertelur Penyu di Pantai Taman Kecamatan Ngadirojo Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek (SNPBS) ke-IV. P-ISSN: 2527-533X.

Putra, Bima Anggara. Wibowo, E., & Rejeki, S. (2014). Studi Karakteristik Biofisik Habitat Peneluran Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Paloh, Sambas, Kalimantan Barat. Journal of Marine Research. 3(3), 175-178.

Rudiana, Esti, Ismunarti, Dwi Haryo & Nirwani S. (2004). Tingkat Keberhasilan Penetasan dan Masa Inkubasi Telur Penyu Hijau, Chelonia mydas L pada Perbedaan Waktu Pemindahan. Ilmu Kelautan, 9(4), 202-205, ISSN 0853-7291.

Satriadi, A., Rudiana, E., & Af-Idati, N. (2003). Identifikasi Penyu dan Studi Karakteristik Fisik Habitat Penelurannya di Pantai Samas, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Jurnal Ilmu Kelautan. 8(2), 69- 75.

Setiawan, Roni, Zamdial & Fajar, Bertoka SPN., (2018). Studi Karakteristik Habitat Peneluran Penyu di Desa Pekik Nyaring Kecamatan Pondok Kelapa Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu. Jurnal Ilmu Kelautan Kepulauan, 1(1), 59 -70, ISSN 2620-570X.

Setyawatiningsih, S. C., Marniasih, D., & Wijayanto (2011). Karakteristik Biofisik Tempat Peneluran Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata) di Pulau Anak Ileuh Kecil, Kepulauan Riau. Jurnal Tekno, 2(1), 17-22.

Susilowati, T. (2002). Studi Parameter Biofisik Pantai Peneluran Penyu Hijau (Chelonia mydas) di Pantai Pangumbahan Sukabumi, Jawa Barat. Marine Science & Technology, 19(2),123-130, ISSN 0853-729.

Trianto, Richard G. N. (2008). Karakteristik Biologi Penyu Belimbing (Dermochelys Coriacea) Suaka Margasatwa Jamursba Medi, Papua Barat. Info Hutan, 5(2), 189-198.

Verissimo, Diogo., Vieira, Sara., Monteiro, Domingas., Hancock, Joana & Nuno, Ana. (2019). Audience Research as a Cornerstone of Demand Management Interventions For Illegal Wildlife Products: Demarketing Sea Turtle Meat and Eggs. Conservation Science and Practice, 2(1),1-14. DOI: 10.1111/csp2.164.

Yusuf, A. (2000). Mengenal Penyu. Jakarta: Yayasan Alam Lestari.

Zakyah. (2016). Pengaruh Struktur Pasir Terhadap Tingkat Keberhasilan Penetasan Telur Penyu Hijau (Chelonia mydas L.) di Sukamade Taman Nasional Meru Betiri Serta Pemanfaatannya Sebagai Buku Ilmiah Populer. Jurnal Ilmiah. Universitas Jember, 2(1),101–112.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/ekw.v8i2.12865

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Syafrizal Syafrizal, Zuriana Siregar, Aida Fithri, Widya Sari

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

P-ISSN : 2460-8912
E-ISSN : 2460-8920

ELKAWNIE

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Elkawnie: Journal of Islamic Science and Technology in 2022. Published by Faculty of Science and Technology in cooperation with Center for Research and Community Service (LP2M), UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Aceh, Indonesia.

View full page view stats report click here

Flag Counter