TRAUMA & TAZKIYATUN NUFUS (Pada Santri korban konflik di Markaz Al-Aziziyah Lueng Bata Banda Aceh)
DOI:
https://doi.org/10.22373/equality.v2i2.1467Keywords:
konflik, aceh, GAMAbstract
Konflik yang berkepanjangan di Aceh menyisakan trauma yang mendalam bagi masyarakat Aceh baik ketika orde baru dan ketika konflik GAM dan Militer pada tahun 1998 yang menghilangkan nyawa lebih dari 3500 orang. Konflik di Aceh masih menyisakan trauma pada anak-anak korban konflik yang saat ini sudah berusia di dewasa, ada yang menyimpan dendam dan tidak, namun secara tidak langsung nampak dari tingkah laku dan cara berpikir mereka. Mendampingi dan menjalin hubungan sosial yang baik dengan mereka adalah salah satu cara untuk mengurangi dampak trauma yang mereka alami. Membangkitkan semangat santri untuk terus berkarya dan menjadi orang yang bermanfaat bagi semua orang adalah yang terpenting untuk menjaga kondisi psikis yang kurang normal. Kurangnya pemahaman terhadap potensi yang mereka miliki, bahwa ada dalam diri mereka kekuatan yang hebat yang bisa membawa perubahan dalam hidup mereka para santri yang ada di dayah al-Aziziyah ini. Objek penelitian ini adalah 22 orang santri yang berasal dr berbagai daerah di Aceh terutama anak-anak yatim yang orang tuanya korban konflik dan ada juga yang orangtuanya korban tsunami. Penelitian ini menggunakan jenis data penelitian kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif menggunakan wawancara terstruktur, konseling individu, observasi dan dokumentasi, sedangkan penelitian kuantitatif menggunakan angket trauma dengan skala Likert. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek trauma yang paling tinggi adalah AA Anxiuous Arousal 52 %, Anger Irratability 9,42%, Depression 46,5%, Defensive Avoidance 53,2%, Dissociation 44,8%, Dysfunctional Sexual Behaviour 44 18%, Instrusive Experience 38.5%, Impaired Self Reference 46,7%, Sexual Concern 14,9 %, Tension Reduction Behaviour 29,10 %.Downloads
Published
2017-05-17
Issue
Section
Articles
License
GENDER EQUALITY: International Journal of Child and Gender StudiesĀ allows the author(s) to hold the copyright and to retain the publishing rights without restrictions. Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work.