EKSISTENSI LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM DI ACEH
Abstract
Dayah merupakan institusi pendidikan Islam tertua di Aceh yang telah banyak menyumbangkan tenaga dan pemikirannya dalam membangun peradaban Islam di Aceh Begitu juga dengan Mesjid dan Meunasah merupakan lembaga pertama dalam membangun sebuah komunitas masyarakat Islam. Di Aceh Mesjid dam Meunasah pada masa lalu dan sekarang memiliki multifungsi, bahkan menjadi Islamic Center . Dengan kata lain, pembangunan mesjid merupakan upaya pembangunan komunitas dan peradaban Islam yang terus menerus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman . Selain berfungsi sebagai tempat ibadah ritual dan pengajaran pendidikan Islam, mesjid dan meunasah juga berfungsi sebagai social kemasyarakatan seperti silaturrahmi untuk memperkuat persaudaraan, tempat pengumpulan zakat, infaq dan sedekah, tempat penyelesaian sengketa, lembaga solidaritas dan bantuan kemanusiaan, juga tempat pembinaan dan pengembangan kader-kader peimpin umat Islam .Pendidikan Islam sejak dari awalnya telah mengambil sikap bahwa dayah, mesjid dan meunasah sebagai tempat untuk melatih anak didik yang sedemikian rupa sehingga dalam sikap hidup, tindakan, dan pendekatannya dalam segala jenis pengetahuan banyak dipengaruhi oleh nilai-nilai spiritual dan sangat sadar akan nilai etika Islam.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Sartono Kartodirjo Cs. Sejarah Nasional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan , Jakarta, Tahun 1978. Hal. 106.
Abu Bakar Al-yasa, Mesjid dan Meunasah Sebagai Tempat Peribadatan dan Kegiatan Kemasyarakatan (Makalah pada Seminar Budaya dalam rangka Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-5, Banda Aceh 10 – 11 Agustus 2009M, bertepatan 19 – 20 Sya’ban 1430 H)
Sulaiman Tripa, Meunasah Ruang Serba Guna Masyarakat Aceh (artikel), http/www.aceh.institute.org. 2006.
http://1force.blogspot.com/2007/08/3-peranan-dan-fungsi-masjid-surau-dan.html diakses tanggal 28 Oktober 2011
http://dinleter.blogspot.com/2007/01/masjidfungsi-dan-peranan.html diakses tanggal 20 Nopember 2011
Baruzzaman Ismail, SH, M.Hum, 2002 , Mesjid dan Adat Meunasah Sebagai Sumber Energi Budaya Aceh, Penerbit Majelis Pendidikan Daerah, Percetakan Gua Hira`, Banda Aceh, hal, 3-7
Surojo Wignjodipuro, 1979, Pengantar dan Azas-azas Hukum Adat, Penerbit Alumni, Bandung, hal. 85-86
Snouck Hurgrtonje, 1985, Aceh Di Mata Kolonialis, Penerbit Yayasan Sokoguru, Jilid I, Jakarta, hal. 91.
A.Verheul, De Meunasah in Pase`, dalam T.B.G.LXVIII, 1927, h..381-436, dimuat dalam buku” Meunasah Pase, alih bahasa Aboe Bakar, Penerbit PDIA, 1980, Banda Aceh, hal, 3-9
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/ji.v10i01.10620
Refbacks
- There are currently no refbacks.