FIGUR GURU SEBAGAI MODEL PEMBENTUKAN AKHLAK BAGI SISWA

Fatimah Ibda

Abstract


Pendidikan akhlak yang selama ini diajarkan di sekolah belum memberikan dampak terhadap perubahan perilaku anak didik. Hal ini terjadi karena anak didik kehilangan panutan dan teladan yang dapat dijadikan model bagi dirinya. Guru menjadi figur bagi anak didik karena dilihat sebagai yang memiliki kehormatan, kompetensi, status tinggi, dan kekuasaan. Dengan kata lain guru diharapkan dapat dijadikan contoh dan memiliki nilai-nilai moral sebagai model keteladanan diri bagi anak didiknya. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah figur guru telah menjadi model pembentukan akhlak pada siswa. Hipotesis penelitian adalah figur guru belum menjadi model pembentukan akhlak bagi siswa. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif. Subjek penelitian adalah siswa Sekolah Dasar (SD) yang ada di kota Banda Aceh. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling, yaitu kelas 4 dan kelas 5. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Analisis data dilakukan secara persentase untuk setiap aitem dari sembilan pilar karakter akhlak. Hasil persentase setiap aitem kemudian ditentukan karakter akhlak mana yang lebih kuat untuk menguji hipotesis deskriptif. Hasil penelitian ditemukan bahwa indikator akhlak tertinggi yaitu baik dan rendah hati sebesar 98.7 persen dan indikator akhlak terendah yaitu percaya diri, kreatif, pantang menyerah sebesar 79.6 persen. Namun secara umum dari keseluruhan indikator yaitu sembilan pilar karakter akhlak guru dapat disimpulkan bahwa 80 sampai 100 persen telah tercermin dalam figur guru.

Keywords


igur guru, pendidikan akhlak, keteladanan.

Full Text:

PDF

References


E. Mulyasa, Manajemen Pendidikan Karakter, (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal. 5

Intan Marjani, Teknik Modelling (Pemodelan) Dalam Membentuk Akhlakul Karimah

Siswa Di MTsN Kuta Baro Aceh Besar, FITK UIN Ar Raniry Aceh, Skripsi, 2013.

Fatimah Ibda, Figur Dosen Sebagai Model Pembentukan Karakter Pada Mahasiswa,

Lemlit UIN Ar Raniry Aceh, Laporan Penelitian, 2012

Nurchaili, Membentuk Karakter Siswa Melalui Keteladanan Guru, Jurnal Pendidikan

Dan Kebudayaan, Vol. 16, Edisi Khusus III, 2010

Heni Zuhriyah, Pendidikan Karakter (Studi Perbandingan Antara Konsep Doni Koesoema

dan Ibnu Miskawaih), PPs. IAIN Sunan Ampel, Tesis, 2010

Bahaking Rama, Beberapa Pandangan Tentang Guru Sebagai Pendidik, Lentera

Pendidikan, No.1, Edisi X, 2007

B.R. Hergenhahn dan Matthew H. Olson, Theories of Learning: Teori Belajar, Ed. Ketujuh,

Jakarta: Kencana, 2010, hal. 357

Albert Bandura, Self-Efficacy In Changing Societies, United Kingdom: Cambridge

University Press, 1995, hal. 1-45

Imam al Ghazali dalam Muhammad Rabbi, Keistimewaan Akhlak Islami, Bandung:

Pustaka Setia, 2006, hal. 85

Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak), terj. Oleh K.H.Farid Ma’ruf, Jakarta: Bulan Bintang,

, hal.3

Al Magribi bin As Said Al Magribi, Begini Seharusnya Mendidik Anak, Jakarta: Darul Haq,

, hal.154

Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, dan Kebijakan

Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, Ed. Kedua, Jakarta: Kencana, 2011, hal. 57

Ratna Megawani, Pengembangan Program Pendidikan Karakter di Sekolah: Pengala

man Sekolah Karakter, dalam google.co.id, diakses pada tanggal 24 maret 2014,

http://www.google.co.id/#q=Ratna+Megawani+tentang+sembilan+pilar+Pen

didikan+Karakter&hl=id&biw=1024&bih=584&prmd=ivnso&ei=jjcxTbD4F

HWrQfwnezaCA&start=0&sa=N&fp=cbbda01b5db5fedO

Sutrisno Hadi, Metodologi Research untuk Penulisan Paper, Tesis, dan Disertasi,

Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, 1990, hal. 25


Refbacks

  • There are currently no refbacks.