Penyebab Terlantar dan Rusaknya Rumah Bantuan Korban Tsunami Aceh dan Tinjauannya dalam Hukum Islam

Muhammad Maulana

Abstract


Bencana gempa dan tsunami di Provinsi Aceh dan Kepulauan Nias telah berdampak pada berbagai sektor, di antaranya sektor sosial, infrastruktur, produksi, dan lintas sektor lainnya. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah yaitu membangun kembali perumahan tempat tinggal korban. Namun, setelah pembangunan selesai dilakukan ternyata menimbulkan permasalahan baru, yaitu banyak rumah bantuan yang tidak ditempati dan dimanfaatkan oleh pemilik atau penerima bantuan, sehingga rumah-rumah tersebut terbengkalai dan rusak. Fokus permasalahan yang dikaji yaitu, mengapa rumah bantuan untuk korban tsunami banyak yang tidak dimanfaatkan oleh pemiliknya sehingga terbengkalai dan rusak, serta bagaimana pandangan hukum Islam terhadap perilaku pemilik rumah bantuan yang tidak menempati dan memanfaatkannya. Metode penelitian yang digunakan adalah gabungan antara metode yuridis normatif dan yuridis empiris. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian rumah bantuan korban tsunami banyak yang tidak dimanfaat oleh pemiliknya disebabkan pendataan yang tidak akurat pada saat pembangunan, pihak penerima ada yang belum bisa menempati rumah tersebut karena masih di bawah umur, penerima bantuan juga ada yang telah pindah domisili karena perkawinan di tempat lain, udzur ahli waris setelah mendapat bantuan, dan faktor ketakutan untuk tinggal kembali di lokasi yang pernah diterjang tsunami. Adapun pandangan hukum Islam terhadap perilaku pemilik rumah bantuan yang tidak menempati dan memanfaatkannya dapat dikategorikan perbuatan dhalim karena telah melakukan perbuatan mubadzir dan menyiakan-nyiakan bantuan yang telah diberikan, seharusnya rumah bantuan tersebut dapat dialihkan penggunaannya untuk orang lain agar tidak terlantar dan rusak sia-sia. Beberapa saran yang dapat diajukan yaitu dalam setiap bencana yang terjadi diperlukan data yang jelas dan riil terhadap setiap calon penerima bantuan agar setiap bantuan yang disalurkan sesuai dengan kebutuhan masing-masing masyarakat korban bencana alam. Setiap bantuan yang disalurkan tersebut harus dilihat dan dievaluasi dengan calon penerima sehingga bantuan yang diberikan tepat sasaran, karena dalam keadaan bagaimanapun prinsip keadilan harus dikedepankan, bukan pemerataan yang menjadi standar.

Keywords


penyebab; rumah bantuan korban; Tsunami Aceh; terlantar dan rusak; Hukum Islam

Full Text:

PDF

References


BRR, Perumahan Membentang Atap Berpilar Asa, Seri Buku BRR-Buku 7, Penerbit BRR bekerjasama dengan Multi Donor Fund dan UNDP, Jakarta, 2009.

Republik Indonesia, Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Wilayah Aceh dan Nias, Sumatera Utara, Maret 2005.

Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) dan Word Bank, Demageand Loss Assesment, 2005.

Hendi Suhendi, Fiqh Muamalah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

Ihsan Ghufron dkk, Fiqh Muamalah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010.

M. Abdul Mujib, Kamus Istilah Fiqh, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1994.

Syafei Rachmat, Fiqh Muamalah, Bandung: Pustaka Setia, 2001.

M. Ali Hasan, Berbagai Macam Transaksi dalam Islam, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. ke-1, 2003.

Syarifuddin Amir, Garis-garis Besar Fiqh.

Kamal Faqih Imani, Tafsir Nurul Qaran, jilid 3, Iran: Al Huda, cet II, 2006.

Reza Akbar Felayati, Efektivitas Bantuan Luar Negeri di Aceh selama 2004-2010 setelah Tsunami Samudra Hindia Tahun 2004, Jurnal Hubungan Internasional, No. 1, Januari-Juni 2016.

Muhammad Bilal Habibi, dkk, Mitigasi Bencana Tsunami Melalui Pariwisata, Jurnal Magister Ilmu Kebencanaan (JIKA) Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Volume 4, Nomor 2, Mei 2017.

Teuku Mirza, Efektivitas Penyaluran Bantuan Kemanusiaan bagi Korban Bencana Pasca Tsunami di Banda Aceh, Jurnal Kebijakan dan Administrasi Publik (Magister Adminstrasi Publik Universitas Gadjah Mada, Volume 12, Nomor 1 (Mei 2008).

Muhammad Masrur, Konsep Harta dalam Alquran dan Hadits, Jurnal Hukum Islam, Volume 15, Nomor 1, Juni 2017.

Muthmainnah, Konsep Harta dalam Pandangan Ekonomi Islam, Jurnal Bilancia, Volume 10, Nomor 1, Januari-Juni 2016.

Naerul Edwin, Konsep Harta dalam Tinjauan Maqashid Syariah, Journal of Islamic Economics Lariba, Volume 3, Issue 2, 2017.

Republik Indonesia, Rencana Induk Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh dan Nias, Sumatera Utara, April 2005, hlm. 2-3. Diunduh dari website: www.indonesia.sk/wni/.../buku-11-pendanaan.pdf. pada tanggal 25 Februari 2015, Pukul 6.00 WIB.

Universitas Syiah Kuala, Data Unsyiah for Aceh Reconstruction, 7 Maret 2005.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jar.v6i2.10281

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Muhammad Maulana

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Indexed by:

issuu  logo google scholar   

OCLC WorldCat BASE-Search

  issuu  Academia Edu  Open Archives Initiative

 

License

This work is licensed under CC BY-SA

© All rights reserved 2014. Ar Raniry, ISSN: 2355-7885, e-ISSN: 2355-813X

 

View My Stats