Makna dan Perilaku Jihad GP Ansor Tegalwangi: Analisis Sosiologi Pengetahuan

Imam Muhajir Dwi Putra

Abstract


This article aims to reveal the meaning of jihad from the view of GP Ansor Tegalwangi and its relation to knowledge and social construction. This article uses a qualitative approach, in which the researcher presents data in a descriptive-analytical form. This study concludes that there are three meanings of jihad from the perspective of GP Ansor Tegalwangi. First, the objective meaning is cultural-institutional jihad resulting from the process of appreciating the verses of the Qur’an by individuals, which then becomes collective knowledge. Second, the expressive meaning can be seen from the individual's perception of the experience of jihad in the organizational sphere. Third, the meaning of the documentary is in the form of an action performed that then became a tradition as a whole. Thus, jihad is not only oriented towards status quo political goals, but jihad is also a concept that leads individuals to a priori knowledge; the meaning of the concept of jihad strongly influences the externalization of jihad. The meaning and implementation of jihad also cannot be separated from the context of society, including its sociological and humanitarian aspects.

Abstrak

Artikel ini bertujuan mengungkap makna jihad dari pandangan GP Ansor Tegalwangi dan kaitannya dengan pengetahuan dan konstruksi sosial. Artikel ini menggunakan pendekatan kualitatif, di mana peneliti menyajikan data dalam bentuk deskriptif-analitik. Kajian ini menyimpulkan bahwa ada tiga makna jihad dari sudut pandang GP Ansor Tegalwangi. Pertama, makna objektif adalah jihad kultural-institusional yang dihasilkan dari proses penghayatan ayat-ayat Al-Qur'an oleh individu, yang kemudian menjadi pengetahuan kolektif. Kedua, makna ekspresif dapat dilihat dari persepsi individu terhadap pengalaman jihad dalam lingkup organisasi. Ketiga, makna dokumenter berupa aksi yang dilakukan yang kemudian menjadi tradisi secara keseluruhan. Dengan demikian, jihad tidak hanya berorientasi pada tujuan politik status quo, tetapi jihad juga merupakan konsep yang membawa individu pada pengetahuan apriori; pemaknaan konsep jihad sangat mempengaruhi eksternalisasi jihad. Makna dan implementasi jihad juga tidak lepas dari konteks masyarakat, termasuk aspek sosiologis dan kemanusiaan.


Keywords


Makna; Jihad; GP Ansor; Tegalwangi

Full Text:

PDF

References


Afsaruddin, A. (2013). Tafsir Dekonstrusi Jihad dan Syahid. Bandung: Mizan.

Ahmed, A. (1994). Postmodernisme Bahaya dan Harapan bagi Islam. Bandung: Mizan.

Al-Asfahani, R. (1992). al-mufradat fi ghraib al-Qur’an. Damaskus: Dar al-Qalam.

Asnawan. (2022). sambutan. Tegalwangi.

Azra, A. (2000). Islam subtantif. Bandung: Mizan.

Bull, R. (2004). Jihad Ala Pesantren Di Mata Antropolog Amerika. Yogyakarta: Gama Media.

Cheong, P. (2013). Authority. In H. Campbell (Ed.), Digital Religion. London: Routledge.

Chirzin, M. (2004). Jihad dalam al-Qur’an; Telaah Normatif, Histroris, dan Prospektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Detikcom, T. (2021). PBNU: jihad yang dimaknai melawan kelompok yang berbeda itu jahat!

Fanani, M. (2008). Metode Studi Islam: Aplikasi Sosiologi Pengetahuan Sebagai Cara Pandang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Farida, U. (2020). Pemaknaan Jihad Dalam Al-Qur’an Dan Hadits Dengan Pendekatan Historis-Sosiologis. Hermeneutik: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 14.

Fred M Monner. (2015). Muhammad dan Umat Beriman Asal-Usul Islam. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hakim. (2022). wawancara. Tegalwangi.

Hamdi Saibatul, Muslimah, M. K. (2021). INTERNALISASI NILAI UNIVERSAL ISLAM DALAM DAKWAH DI ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0. Jurnal Pemikiran Islam, 1(2), 151–166.

Hanafi, H. (2015). Studi Filsafat 1 (Najib Kailani, Ed.). Yogyakarta: Lkis.

Haris, M. (2019). Reaktualisasi Pemikiran Keislaman Di Era Kontemporer. Yogyakarta: Tanpa Batas.

Hasan, N. (2006). laskar jihad islam, militancy, and the queastfor indentity in post new order indonesia. Newyork: Southeast Asia Program Publication.

Huda. (2022). wawancara. Tegalwangi.

Husein, I. (1991). Ijtihad Dalam Sorotan. Bandung: Mizan.

Huzaeri, A. P. (2022). Wawancara. Tegalwangi.

Khatami, M. I. (2022). Jihad Muhammadiyah Mendampingi Suku Kokoda.

Lexy J. Meleong. (2003). Metode penelitian kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Mahjudin. (2010). Akhlak Tasawuf. Jakarta: Kalam Mulia.

Mahmudi, R. dan. (2021). Terrorism And Jihad According To Wahbah Az-Zuhaili. Jurnal Lisan Al-Hal, 15.

Mannheim, K. (1952). Essay On The Sociology Of Knowledge (Paul Kecskemeti, Ed.). London: Broadway House.

Mannheim, K. (1987). Sosiologi Sistematis. Jakarta: Bina Aksara.

Mannheim, K. (1991). Ideologi dan Utopia (B. Hardiman, Ed.). Yogyakarta: Kanisius.

Manzur, I. (1993). Lisan al-Arab. Beirut: Dar Ash-Shadr.

Matthew B. Miles and A. Michael Huberman. (1992). Qualitative Data Analysis: An Expanded Sourcebook. Jakarta: UI-Press.

Mawi. (2022). wawancara. Tegalwangi.

Mubarak, M. Z. (2007). Genealogi Islam radikal di Indonesia. Jakarta: LP3ES.

Nasional, D. P. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Perkasa, A. R. dan J. (2019). Penafsiran Ayat-Ayat Jihad Dalam Kitab Al-Qur’an Al-Adzim Karya Ibnu Katsir. Wardah Jurnal Dakwah Dan Kemasyarakatan, 20.

Qardawi, Y. (1980). pendidikan Islam dan pendidikan hasan al-banna. Jakarta: Bulan Bintang.

Ramadhan, S. (2006). Hukum Islam Seputar: Jihad & Mati Syahid. Surabaya: Fadillah Print.

Redho, A. dan R. (2022). Konsep Jihad dalam Al-Qur’an (Kritik Hermeneutika Otoritatif Khaled Abu El Fadh). Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu Al-Qur’an Dan Al-Hadits, 16.

Rofiq, A. (2011). Tafsir Resolusi Konflik. Malang: UIN-Maliki Press.

Sefriyono. (2021). Jihad Bukan Hanya Perang Suci: Telaahan Teroritik Terhadap Ayat-ayat Jihad Dalam Al-Qur’an. Turast: Jurnal Penelitian Dan Pengabdian, 9.

Setiawan, D. (2022). sambutan. Tegalwangi.

Shihab, Q. (1996). Wawasan al-Qur’an: Tafsir Maudlu’I atas Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan.

Shihab, Q. (1998). Agama: Antara Absolutisme dan Relativisme. In Andito (Ed.), Atas Nama Agama. Bandung: Pustaka Hidayah.

Shimogaki, K. (1993). Kiri Islam Antara Modernisme dan Postmodernisme. Yogyakarta: Lkis.

Spradley, J. P. (2006). Metode Etnografi. Yogyakarta: Tiara Wacana.

Syari’ati, A. (1993). membangun masa depan islam. Bandung: Mizan.

Winarno, B. (2014). Dinamika Isu-Isu Global Kontemporer. Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service).

Yogyakarta, D. I. (2015). Peraturan Dasar ( Pd ) Peraturan Rumah Tangga ( Prt ) Gerakan Pemuda Ansor.




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jpi.v2i2.15163

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Imam Muhajir Dwi Putra

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.

INDEXED BY:

 

>

Redaksi Junal Pemikiran Islam (JPI): Gedung Fakultas Ushuluddin Lantai 1, Program Studi Aqidan dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Filsafat, UIN Ar-Raniry. Jln. Lingkar Kampus, Kopelma Darussalam Banda Aceh, Aceh 23111.Telp. (0651)7551295. eMail: jpi@ar-raniry.ac.id

Creative Commons License
This work is licensed under a Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0).

View My Stats