The Potential for Community Economic Development Through Mosque in Negeri Perak
Abstract
The mosque holds a very important position for Muslims so that the mosque must be optimized in its operation. However, currently many mosques are limiting their functions to daily worship matters solely. Therefore, this article attempts to examine the economic development potential of the ummah through mosques. The focus of this study was carried out in three mosques in different regions, namely the Sultan Idris Shah II Mosque (National Mosque), the Sultan Idris Shah II Mosque (Regional Mosque) Slim River Perak and the Ar-Rashdiah During Perak Mosque. This study uses a qualitative method, namely by using a type of field research (field research) which is carried out in the form of interviews, observation and document analysis. The results of the study show that mosques in Negeri Perak have the potential to develop the people's economy on the condition that various mosques must be standardized in the form of preparing mosque financial accounts including mosque property records. Apart from that, there is also standardization of mosque committees for managers to master technology, standardization of accountability so that any information in the mosque must be available at the Regional Level (Regional Religion Department) and the Headquarters Level, namely the Mosque Management Division. This is to facilitate the supervision of the authorities in each mosque.
Masjid memegang posisi yang sangat penting bagi umat Islam sehingga masjid harus dioptimalkan dalam pengoperasiannya. Namun, saat ini banyak masjid yang membatasi fungsinya pada urusan ibadah harian semata-mata. Oleh karena itu, artikel ini berusaha mengkaji potensi pengembangan ekonomi umat melalui masjid. Fokus kajian ini dilakukan di tiga buah masjid yang berbeda daerah yang berada di Negeri Perak, yaitu Masjid Sultan Idris Shah II (Masjid Negeri), Masjid Sultan Idris Shah II (Masjid Daerah) Slim River Perak dan Masjid Ar-Rashdiah Selama Perak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yaitu dengan menggunakan jenis penelitian lapangan (field research) yang dilakukan dalam bentuk wawancara, observasi dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masjid di Negeri Perak berpotensi dalam pengembangan ekonomi umat dengan syarat berbagai masjid harus distandardisasi berupa menyiapkan rekening keuangan masjid termasuk catatan properti masjid. Selain itu, juga standardisasi kepanitian masjid bagi pengelola agar menguasai teknologi, standardisasi akuntabilitas agar setiap informasi yang ada di masjid harus ada di Tingkat Daerah (Departmen Agama Daerah) dan Tingkat Markas yaitu Bahagian Pengurusan Masjid. Hal ini untuk memudahkan pengawasan pihak berwenang di masing-masing masjid.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alwi, E. A. Z. E. (2008). Pengajian Takmir di Terengganu : Sambutan Masyarakat Islam. Jurnal Islam & Masyarakat Kontemporari, 1.
Asep Suryanto, & Asep Saepulloh. (2016). Optimalisasi Fungsi dan Potensi Masjid: Model Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Berbasis Masjid di Kota Tasikmalaya. Iqtishoduna : Jurnal Ekonomi Islam,.
Basit, A. (2016). The ideological fragmentation of Indonesian Muslim students and da’wa movements in the postreformed era. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 6(2), 185–208. https://doi.org/10.18326/ijims.v6i1.185-208
Bharato, A. M. (2010). Studi Eksplorasi Potensi Proporsi Golden Section Pada Perwujudan Arsitektur Masjid Vernakular. Local Wisdom-Jurnal Ilmiah Online, II(4).
Effendi, M. R. (2007). Moral Islam Dalam Membangkitkan Etos Ekonomi Ummat. Mimbar Jurnal Sosial Dan Pembangunan, XXIII(1).
Fauroni, R. L. (2011). Model Pemberdayaan Ekonomi Ala Pesantren Al-Ittifaq Rancabali Kab. Bandung. INFERENSI, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 5(1).
Gazalba, S. (1989). Mesjid Pusat Ibadat Dan Kebudayaan Islam. Pustaka Al-Husna.
Hassan, A. S. (2010). Concept of Prostration in Traditional Malay Mosque Design to the Surrounding Environment with Case Study of Tranquerah Mosque in Malacca, Malaysia. Journal of Techno-Social, 2(2).
Hutomo, M. Y. (2000). Pemberdayaan Masyarakat dalam Bidang Ekonomi: Tinjauan Teoritik dan Implementasi. Bappenas.
Interview. (2021a). Ahmad Bin Harun, Bendahari Masjid Ar Rashdiah (Masjid Daerah) Selama.
Interview. (2021b). Aminuddin Baki Bin Haji Din, Sekretaris Masjid Ar Rashdiah Selama Perak.
Interview. (2021c). Che Had Bin Jasin, Ketua Koperasi Kariah Masjid Ar Rashdiah Selama.
Interview. (2021d). Cik Shahirah Banu Binti Mohd Akram, Kerani Masjid Ar Rashdiah (Masjid Daerah) Selama.
Interview. (2021e). Encik Azizul Asyraf Bin Ramli, Pekerja Masjid Merangkap Bendahari.
Interview. (2021f). Fakharuddin Hatta Bin Takijuddin, Ketua Unit Imarah/Informasi, Pelancongan Masjid Sultan Idris Shah II (Masjid Negeri) Ipoh.
Interview. (2021g). Haji Hamid Bin Haji Saad selaku Wakil Ketua Masjid Ar Rashdiah Selama Perak.
Interview. (2021h). Hamdan Bin Husin, Petugas Parkir Masjid Sultan Idris Shah II (Masjid Negeri) Ipoh.
Interview. (2021i). Imam Mohd Arif Bin Haji Hasan, Imam Daerah merangkap sekretaris Masjid Sultan Idris Shah II (Masjid Daerah) Muallim/Slim River.
Interview. (2021j). Mohd Fitri Bin Hassan, Ketua Masjid Sultan Idris Shah II (Masjid Daerah) Slim River Perak.
Interview. (2021k). Muhammad Imran Bin Ibrahim, Penolong pengarah Kanan (Takmir) Bahagian Pengurusan Masjid Jabatan Agama Islam Perak.
Interview. (2021l). Nabil Fikri Bin Mohamad, Ketua Urusan Sewa Toko Masjid Sultan Idris Shah II (Masjid Daerah) Muallim/Slim River.
Interview. (2021m). Omar Bin Zamin Ketua Unit Pembangunan Dan Keurusetiaan Masjid Sultan Idris Shah II (Masjid Negeri) Ipoh.
Interview. (2021n). Tuan Hj Abdul Farid Bin Salleh, Imam Besar Masjid Sultan Idris Shah II (Masjid Negeri) Ipoh Perak.
Interview. (2021o). Tuan Syed Putra Iqmal Bin Syed Badli Shah, Imam merangkap Unit Imarah Masjid Sultan Idris Shah II (Masjid Negeri) Ipoh.
Interview. (2021p). Yusop Bin Badray, Bendahari Masjid Sultan Idris Shah II (Masjid Negeri) Ipoh.
Jaffar, Z. (2001). Ke Arah Menjadikan Institusi Masjid Sebagai Puat Kecemerlangan Komuniti Islam Selangor. Jurnal Yayasan Dakwah Islamiah Malaysia.
Kadir, F. A. A. (2007). Keberkesanan Kelas Agama Di Masjid Daerah Hulu Langat Selangor. Jurnal Usuluddin University Malaya, 25.
Moeljarto, V. (1996). Pemberdayaan Kelompok Miskin Melalui Program IDT. In Pranaka, Pemberdayaan: Konsep, Kebijakan, dan Implementasi.
Muslim, A. (2004). Manajemen Pengelolaan Masjid. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu AgamaJurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, V(2).
Othman, M. R. (2001). Masjid Al-Haram Dan Peranannya Dalam Perkembangan Awal Pendidikan Dan Intelektualisme Masyarakat Melayu. Jurnal Usuluddin Universiti Malaya, 13.
Rosnita Sahrani, Imilia Ibrahim, & Valentino Abu Bakar. (2011). Keberkesanan Institusi Masjid dalam Penyebaran Ilmu dan Maklumat : Satu Kajian Kes. Jurnal Peradaban Informasi Dan Ilmu, 1.
Yusmini Binti Md. Yusoff, & Mohd Anwarrulhaq Bin Sulaiman. (2004). Kajian Tentang Maklum Balas Masyarakat Terhadap Aktiviti Masjid-Masjid Negeri Di semenanjung Malaysia. Jurnal Usuluddin Universiti Malaya, 20.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jms.v24i2.14908
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Ahmad Muzammil Mohamed Shapawi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
All papers published in Media Syari'ah : Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial are licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |