Comparison of Hajj Financial Management in Malaysia and Indonesia

Abdul Ghani Bin Ngah

Abstract


The historical experience of organizing Hajj in Malaysia and Indonesia is long enough that the Malaysian Hajj Savings Institution (TH) and the Hajj Financial Management Agency (BPKH) were formed to manage the pilgrimage for the people of Malaysia and Indonesia. However, in practice, there are still many debates in terms of the use of contracts, Hajj management, facilities and human resources that have not been improved. This study aims to compare contract construction related to hajj performance which has an impact on haj financial management with a business and investment approach. This study uses a qualitative method using a document coding model. The data was obtained using a comparative normative approach, namely by exploring information about the contract, the impact of the contract on the financial management of the hajj in Malaysia and Indonesia. The results of this study can be concluded that the two countries use the Wakalah contract as the construction of the Hajj contract where the contract fulfills the pillars and conditions, but with a note that the other contract schemes still use the "Haj contract" at the beginning of the deposit or registration of the prospective Hajj and this should be considered by both governments. Also from the results of this study, Indonesia is far more complex in terms of concepts and mechanisms for haj financial management compared to Malaysia.

 

Pengalaman sejarah pengelengaraan haji di Malaysia dan Indonesia cukup panjang sehingga tertubuhnya Lembaga Tabung Haji Malaysia (TH) dan Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH) untuk mengelola penyelengaraan haji bagi masyarakat Malaysia dan juga Indonesia. Namun, dalam pelaksanaannya, masih banyak perdebatan baik dari segi pengunaan akad, manajemen haji, fasilitas maupun sumber daya manusia yang belum ditingkatkan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan konstruksi akad terkait kinerja haji yang berdampak pada pengelolaan keuangan haji dengan pendekatan bisnis dan investasi. Penelitian ini mengunakan metode kualitatif dengan menggunakan model pengkodean dokumen. Data yang diperoleh dengan menggunakan pendekatan normative komparatif yaitu dengan menggali informasi mengenai akad, dampak akad terhadap pengelolaan keuangan haji di Malaysia dan Indonesia. Hasil kajian ini dapat disimpulkan bahwa kedua negara menggunakan akad Wakalah sebagai konstruksi akad haji dimana akad tersebut memenuhi rukun dan syarat, namun dengan catatan skema akad yang lain masih digunakan “akad haji” di awal setoran atau pendaftaraan calon Haji dan ini seharusnya diperhatikan oleh kedua pemerintah. Dari hasil penelitian ini juga, Indonesia jauh lebih kompleks dari segi konsep dan mekanisme pengelolaan keuangan haji berbanding Malaysia.


Keywords


Akad; Lembaga Tabung Haji Malaysia(TH); Badan Pengelolaan Keuangan Haji (BPKH); Pengelolaan Keuangan Haji (Akad; Malaysia Hajj Savings Institution; Hajj Financial Management Agency; Hajj Financial Management)

Full Text:

PDF

References


(BPKH), B. P. K. H. (2020). Apa & Bagaimana Investasi Keuangan Haji BPKH.

Afdawaiza. (2008). Terbentuknya Akad dalam Hukum Perjanjian Islam. Al-Mawarid, 18.

Çizakça, M. M. A. (2013). Islamic Capitalism and Finance: Origins, Evolution and the Future (Studies in Islamic Finance, Accounting and Governance series). Edward Elgar Publishing.

Dahlan, A. A. (1996). Ensiklopedi Hukum Islam. Ichtiar Baru Van Hoeve.

Djuwaini, D. (2008). Penghantar Fiqh Muamalah. Pustaka Pelajar.

Farhan, N. (2017). Problematika Waiting List Dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji di Indonesia. Jurnal Studi Agama Dan Masyarakat, 12(1).

Ghazaly, A. R. (2010). Fiqh Muamalat. Kencana Prenada Media Group.

Gryzelius, J. (2017). Minister of Finance Incorporated: Ownership and Control of Corporate Malaysia. By Edmund Terence Gomez, Thirshalar Padmanabhan, Norfaryanti Kamaruddin, Sunil Bhalla and Fikri Fisal. Intellectual Discourse, 25(2), 438–441. https://journals.iium.edu.my/intdiscourse/index.php/id/article/view/1040

Haji, L. T. (2021). Hajj & Data Statistic. Tabung Haji.

Jabatan Kemajuan Islam Malaysia. (2022). Konsep Akad dan Jenisnya dalam Muamalat Islam.

Latifah, S., Magister, P., Syariah, E., & Kudus, I. (2020). Peran Sukuk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dalam Pertumbuhan Pembangunan Ekonomi Indonesia. Jurnal Ilmiah Ekonomi Islam, 6(3), 421–427. https://doi.org/10.29040/JIEI.V6I3.1369

Liputan6.com. (2022). Waktu Tunggu Haji di Malaysia Capai 121 Tahun. Liputan 6.

Maksum, M. (2014). Model-model Kontrak dalam Perbankan Syariah. AL-‘ADALAH, 12(1).

Malaysia, L. T. H. (2020). Laporan Tahunan Tabung Haji Malaysia Tahun 2020.

Mardani. (2012). Fiqh Ekonomi Syariah: Fiqh Muamalah. Kencana Prenada Media Group.

Misissaifi, M., & Erlindawati, E. (2019). Investasi Syariah Melalui Surat Berharga Syariah Negara. JAS (Jurnal Akuntansi Syariah), 3(2), 226–237. https://doi.org/10.46367/JAS.V3I2.186

Mohd. Faisal Mohamed, Maad Ahmad, & Muhammad Yosef Niteh. (2015). Prinsip-prinsip syariah dalam operasi kad kredit Islam: analisis dari perspektif fiqh al-Syafi’i. Jurnal Pengajian Islam, 8(1).

Muneeza, A., Sudeen, A., Nasution, A., & Nurmalasari, R. (2018). A Comparative Study of Hajj Fund Management Institutions in Malaysia, Indonesia and Maldives. International Journal of Management and Applied Research, 5(3), 120–134. https://doi.org/10.18646/2056.53.18-009

Nufus, Y. A., & Kurniawan, R. R. (2022). Penerapan Akad Bai Ad-Dayn Pada Obligasi Syariah Dan Sukuk Negara (Surat Berharga Syariah Negara / Sbsn). OSF Preprints. https://doi.org/10.31219/OSF.IO/4JWN8

Nurhasanah. (2011). Tabung Haji Malaysia dalam Perspektif Ekonomi. Al-Iqtishad, III(2).

Nurlailiyah Aidatus Sholihah, & Fikry Ramadhan Suhendar. (2019). Konsep Akad Dalam Lingkup Ekonomi Syariah. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia, 4(12).

Purimartyas, A., Jatmiko, R. D., & Aziz, N. (2021). The Influence of Website Quality On Customer Loyalty Mediated by Customer Satisfaction of Shopee Career Women Customers. Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, 01(03).

Rahim, R. A. A., Kahal, S. M., & Salleh, M. Y. Y. @. (2016). Fiqh Versi Alam Melayu: Satu Analisis Sejarah. Jurnal Fiqh, 13(1), 139–162. https://doi.org/10.22452/FIQH.VOL13NO1.6

Rongiyati, S. (2017). Perspektif Yuridis Pengelolaan Dana Haji untuk Investasi Infrastruktur.

Wiroso, & Surya Ubka. (2005). Penghimpunan Dana dan Distribusi Hasil Usaha Bank Syariah. Grasindo.

Yuhendri. (2018). Pengelolaan Keuangan Haji: Studi Perbandingan di Negara Indonesia dan Malaysia. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Yulianto, A. (2017). Kuota Haji, Waiting List, dan Lobby Menag. Republika Online.

Zuhdi, M. H. (2017). Prinsip-Prinsip Akad dalam Transaksi Ekonomi Islam. Iqtishaduna, 8(1).




DOI: http://dx.doi.org/10.22373/jms.v24i2.18410

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 Abdul Ghani Bin Ngah

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Media Syari'ah : Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial has been indexed by:

 

All papers published in Media Syari'ah : Wahana Kajian Hukum Islam dan Pranata Sosial are licensed under a  Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.