PENISBATAN ANAK ANGKAT KEPADA ORANGTUA ANGKAT DI ACEH MENURUT ULAMA MAZHAB
Abstract
Tindakan adopsi tidak hanya dipandang sebagai perbuatan ingin mengasuh anak-anak yang tidak mendapat pengasuhan yang sempurna dari orangtua atau walinya akan tetapi tindakan adopsi sudah menjadi sebuah tindakan yang bertujuan untuk kepentingan pribadi orangtua angkat. Dengan demikian, tindakan adopsi dewasa ini sudah berubah dari tujuan dasarnya. Salah satu bukti telah terjadinya pergeseran tujuan adopsi adalah adanya kasus orangtua angkat yang mencantumkan namanya di belakang nama anak angkat ketika mengurus akta kelahiran. Berdasarkan fenomena di atas, dilakukanlah penelitian tentang pandangan hukum Islam terkait dengan pencantuman nama ayah angkat di belakang nama anak angkat dengan mengkaji pandangan ulama empat mazhab. Penelitian kualitatif (library research) ini mengumpulkan data dengan merujuk kepada kitab-kitab ulama empat mazhab sebagai referensi utama dan kitab-kitab lain yang berkaitan dengan pandangan ulama empat mazhab berdasarkan kasus yang dilakukan oleh beberapa orangtua seperti yang terjadi di beberapa wilayah di propinsi Aceh dengan mewawancara sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat. Penelitian ini diharapkan dapat menemukan kejelasan hukum penisbatan anak angkat kepada orangtua angkat menurut pandangan ulama empat mazhab berdasarkan dalil-dalil yang digunakan oleh mereka.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abu Abdillah Muhammad bin Ali bin Umar at-Tamimi al-Marizi al-Maliki, al-Mu’lim bi Fawaidi Muslim, Cet. 3, ad-Dar at-Tunisiyah, Al-Jazair, 1988
Abu al-Muzhaffar Awnuddin, Ikhtilaf al-Aimmah al-Ulama’, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, Cet. 1, 2002.
Alauddin Ali bin Muhammad bin Ibrahim al-Baghdadi atau dikenal Al-Khazin, Tafsir al-Khazin, Beirut, Dar al-Fikr, 1979.
Ahmad bin Musthafa al-Maraghi, Tafsir al-Maraghi, 1952.
Abdul Wahab Khalaf, Ahkam al-Ahwal al-Syakhshiyyah fi al-Syari’ati al-Islamiyyah, Cet. 2, Kairo, Dar al-Kutub al-Mishriyyah, 1938.
Akram Dhiya’ al-‘Umri, as-Sirah an-Nabawiyyah as-Shahihah Muhawalah li Tathbiqi Qawa’idi al-Muhadditsin fi Naqdi Riwayati as-Sirah an-Nabawiyyah, Cet. 6, Madinah Munawwarah, Maktabah al-‘Ulum wa al-Hikam, 1994.
An-Nawawi, Syarh an-Nawawi ‘ala Muslim, bab Jawazi al-ghilah wa hiya wath’u al-murdhi, Cet. 2, Beirut, Dar Ihya’ at-Turats al-‘Arabi, 1392.
Abu Daud, Sunan Abi Daud, bab at-Taghlizh fi al-Intifa’, hadits nomor 2263, Beirut, al-Maktabah al-‘Ashriyah.
Abdullah bin Muhammad at-Thayyar, Abdullah bin Muhammad al-Muthlaq, Muhammad bin Ibrahim al-Musa, al-Fiqh al-Muyassar, cet. 1, Riyadh, Madar al-Wathan, 2011.
Ahmad, Musnad Ahmad, bab musnad Abdullah bin Amr bin Ash, hadits nomor 7042, Kairo, Muassasah al-Qurthubah.
Ad-Darimi, Sunan ad-Darimi, bab fi mirats waladi az-zina, hadits nomor 3112, Cet. 1, Beirut, Dar al-Kitab al-Arabi, 1407, Jil. 2, Hal. 483
Bukhari, Shahih al-Bukhari, Cet. 1, Bab tentang Man malaka min al-‘Arabi raqiqan fawahaba wa ba’a wa jama’a wa fada wa saba adz-dzurriyyah, Hadits nomor 2542, Dar Thauqi al-Najah, 1422.
Ibnu Bathhal, Syarh Shahih al-Bukhari, Cet. 2, Riyadh, Maktabah Rusyd, 2003.
Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, bab al-‘Azl, Cet. 1, Dar ar-Risalah, 2009.
Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-‘Azhim, Cet. 1, Beirut, Dar al-Kutub al’Ilmiyah, 1419.
Ibnu Abidin, Hasyiah Raddu al-Mukhtar ‘Ala ad-Durri al-Mukhtar Syarh Tanwir al-Abshar Fiqh Abu Hanifah Ibnu Abidin, Beirut, Dar al-Fikr, 2000.
Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar al-Qurthubi, al-Jami’ li Ahkami al-Qur’an wa al-Mubayyin lima Tadhammanahu min as-Sunnah wa Ayi al-Furqan, Cet. 1, Beirut, Dar Ar-Risalah, 2006.
Muslim, Shahih Muslim, Beirut, Dar Ihya’ at-Turats al-‘Arabi, Bab tentang al-‘Azl, Hadits nomor 1440.
Muhammad bin Ibrahim bin Abdullah al-Tuwaijiri, Mausu’ah al-Fiqh al-Islami, Cet. 1, Baitul Afkar al-Dauliyyah, 2009.
Muhammad Ali As-Shabuni, Rawai’ al-Bayan Tafsir Ayat al-Ahkam min al-Qur’an, Makkah Al-Mukarramah, Dar As-Shabuni, 2007 M.
Muhammad Mutawalli as-Sya’rawi, Tafsir as-Sya’rawi, Penerbit Akhbar al-Yaum, 1997.
Mahmud Abdurrahman Abdul Mun’im, Mu’jam al-Musthalahat wa al-fazh al-Fiqhiyyah, Dar al-Fadhilah, Jil. 1, Hal. 427
Muhammad Musthafa Syalabi, al-Madkhal fi al-fiqh al-Islami, Hal. 170
Sa’di Abu Hubaib, al-Qamus al-Fiqhi Lughatan wa Isthilahan, Cet. 2, Damaskus, Dar al-Fikr, 1988.
Umar as- Sabil, al-Bashmah al-Waritsiyyah.
Wahbah Zuhaili, al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu, Damaskus, Dar al-Fikr.
Wizarah al-Awqaf wa as-Syu’uni al-Islamiyah, Al-Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwaitiyyah, Kuwait, 1427.
DOI: http://dx.doi.org/10.22373/takamul.v8i1.4864
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Saipullah M. Yunus
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Indexed by:
Unique Visits
Takammul : Jurnal Studi Gender dan Islam Serta Perlindungan Anak
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License