PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA (Suatu Kajian dalam Perspektif Gender)
DOI:
https://doi.org/10.22373/takamul.v10i1.12599Keywords:
Pendidikan Anak dan Keluarga Perspektif GenderAbstract
Proses dan tawaran pendidikan dewasa ini cenderung memperlihatkan adanya ketimpangan dari sisi perolehan pendidikan bagi sang anak di dalam keluarga. Pada kenyataanya pendidikan anak-laki lebih diutamakan daripada pendidikan anak perempuan dalam keluarga. Ketimpangan ini seharusnya bisa dihindari karena keluarga adalah komunitas terkecil yang dapat memudahkan untuk memahami sejumlah kebutuhan sang anak. Akibatnya, anak perempuan adalah pilihan yang harus menerima sanksi mental-pendidikan lantaran praktek budaya patriarkhi. Untuk itu, solusi yang ditawarkan adalah menjadikan nilai profetik agama sebagai upaya pencegahan, agar anak perempuan memiliki hak yang sama dengan anak laki-laki, dan gender sebagai alat ukur untuk merespon praktek masyarakat yang dinilai keliru. Oleh karena itu, etika keislaman menjadi titik ukuran yang dipakai dalam menentukan pendidikan anak dalam keluarga. Bagaimanapun, tujuan dari strategi pendidikan Islam adalah membentuk ruang batin si anak agar memperoleh nilai-nilai Ilahiah. Sementara dalam konteks penentuan strategi pendidikan, nilai-nilai ilahiah perlu diperhatikan agar kadar etika keislaman dapat membentuk mental si anak, termasuk karakteristik jiwa si anak itu sendiri.References
‘Abd. al-Rahman Hasan Habnakah al-Mairan, al-Wajizah fi al-Akhlak al-Islamiyyah wa Ususaha, al-Riyadh: al-Maktabah al Makiyyah, 1997
Abd. Fattah Jalal, Min al-Ushul al-Tarbawiyah al-Islam, Mesir: Darul Kutub, 1997
Abdullah Nashih Ulwan, Pendidikan Anak Menurut Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1990
Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan, Surabaya: Bina Ilmu, 1982
Ague Suyanto, Psikologi Umum, Bandung: Aksara Baru, 1979
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya, 1994
Al-Zamakhsari, al-Kasysyaf, Jilid I, Beirut: Dar al-Fikr, 1977
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam: Suatu Tinjauan Teoritis dan Praktis Berdasarkan Pendekatan Interdisipliner, Jakarta: Bumi Aksara, 1994
Hasan Langgulung, Asas-asas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka al-Husna Baru, 1978
Hellen Tierney, Women Staudies Encyclopedia Vol I, New York: Green Wood Press,1996
Ibnu Majah, Sunan Ibnu Majah, jilid ke-1, Bairut: Dar al-Fikr, 1995
Mustafa as-Siba'y, al-Mar'atu Bayna al-Fighi wa al-Qanut, Beirut: Maktabah al-Islami, t.th
Jalaluddin Rakhmat, [peng.,] Muhammad Imaduddin Abdulrahim, Islam Alternatif, Bandung: Mizan, 1998
Yusuf al-Qaradhawi, [ter.,] Arif Munandar Riswanto, Distorsi Sejarah Islam, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2005
Nasaruddin Umar, Argumen Kesetaraan Gender Perspektif al-Qur’an, Jakarta: Paramadina, 1999
Pius A. Partonta dan M. Dahlan al-Barry, Kamus Ilmiah Populer, Surabaya: Arkok, 1994
Rasyid Ridha, tafsir al-Manar, Kairo: Dar al-Manar, 1973
Robert R. Sear, Patterns of Child Rearning Stanford, California: Stanford University Press, 1976
Siti Musdah Mulia, [peng.,] Saparinah Sadli dan Djohan Effendi, Muslimah Reformis: Perempuan Pembaru Keagamaan, Bandung: Mizan, 2004
Siti Rohaya, Kesukaran-kesukaran dalam Belajar, Yogyakarta: UGM, 1984
Suparlan Suryapratondo, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 1982
Tim Editor, Agama Politik Global dan Hak-hak Wanita, UIN Jakarta: Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat, 2007
Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 1995
__________, Membina Nilai-nilai Moral di Indonesia, Jakarta: Bulan Bintang, 197